(03)berlari dan tersenyum lah bintang

35 6 6
                                    

Alana entah kenapa saat didekatmu bisa begitu sebahagia ini
-bintang
oOo

Jam istirahat pertama telah berbunyi semua murid kelaparan sma tirta wijaya telah berhamburan kekantin dengan begitu semangatnya.

Beda dengan alana ia begitu malas untuk beranjak dari tempat duduknya perutnya pun juga belum terlalu lapar jadilah ia dikelas sendirian.

Alana hanya menenggelamkan kepalanya dimeja memejamkan matanya,tanpa alana sadari ternyata dia tidak hanya sendirian didalam kelas ada manusia yang tengah terdidur dipojok ruang kelas.

Hingga suara seperti sesuatu menabrak benda mengagetkannya,bunyi itu terdengar kencang alana mendongakan kepalanya mencari kesegala arah mencari sumber dari suara tersebut hingga matanya menatap sosok yg juga kini tengah menatapnya.

Alana mengeryit bingung.
Bintang?."batinnya.

Bintang menatap alana sebentar lalu memutuskan untuk berdiri dan mendekati alana.

Alana hanya diam ketika pemilik kaki itu mendekatinya,hingga berhenti tepat didepannya.

Mata itu menatapnya tajam dan dalam alana membuang pandangannya melihat ke lain arah seperti bintang ini hanya makhluk ghaib tidak kasat mata.

Tanpa pikir panjang bintang menarik tangan alana untuk keluar,alana yg tidak siap dengan perlakuan seperti itu tidak bisa menyeimbangkan langkah nya.

Bintang mempunyai badan yang tinggi dari nya sedangkan alana?berbanding terbalik dengan bintang.

Alana terus menyamakan langkah kakinya entah kenapa ia hanya menurut saja tanpa bertanya dan tanpa perlawanan.

Langkah kaki bintang terlalu besar dan alana sudah terlanjur capek.

Bintanggggg."ucap alana dengan kaki masih terus melangkah menyamai bintang,nafasnya tidak beraturan bintang seperti ingin mengajaknya berlari.

Hm."deheman singkat bintang tanpa menatapnya sedikit pun.

Kemana sih?."tanya alana karna dia sudah tidak tahan ditarik seperti seekor anak kucing.

Bintang hanya diam tidak menjawabnya itu cukup membuat alana kesal.

Capek bintang."ucap alana dengan nafas tergesa gesa langkahnya masih belum terhenti,walaupun ia sendiri tidak tahu mau dibawa kemana oleh bintang.

Alana hanya mengikuti bintang dari belakang yang masih mengenggam tangannya dan hanya diam sambil terus melangkah.

Alana hanya ikut walaupun banyak pasang mata yg menatapnya aneh,dan marah.

Bintang udah!capek."alana menarik tangannya kembali namun bintang menahannya.

Alana berdecak kesal apasih maksud manusia ini,hanya diam menarik dan berjalan tidak tentu arah jika begini caranya silahkan lempar alana kemana saja asal jangan ada bintang disana karna sungguh alana sudah lelah.

Bintang kemudian menghentikan langkahnya secara tiba tiba alana yg masih belum siap dengan gerakan bintang yang tiba tiba menabrak punggung bintang.

Hidungnya bisa menghirup aroma seorang bintang,alana suka wanginya bintang seperti wangi coklat.

Alana memejamkan matanya mencoba menikmati aroma tersebut.
Bintang membalikkan tubuhnya menatap alana yg masih memejamkan matanya.

Lo ngapain?."tanya bintang dingin.

Alana tersigap membuka matanya menatap bintang tajam mendenguskan nafasnya kesal mengembungkan pipinya.

Bintang yang melihat ekspresi itu secara langsung dimatanya menjadi gemas.
Bintang ingin sekali menarik pipi alana dan mencubit nya gemas.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang