Hello??
Hehehe, sunyi ya..??
Ekhem, halo, saya 지..
Sebagai seorang author yang pernah berjanji akan update 2 kali seminggu, aku tidak menepati nya.
Jadi aku hanya ingin meminta maaf.
Belakangan ini aku terlalu sibuk sebagai pembaca. Setiap pulang sekolah aku selalu punya mood dan perasaan untuk mengetik sebuah cerita tetapi ide ku selalu salah jalur dan tidak pernah mencapai tujuannya. Draft ini sudah ada sejak beberapa bulan yang lalu. Dan jika terjadi sesuatu yang ganjil, mungkin karena aku mulai melupakan konsep ku sejak awal. Thank you.Aku kembali nulis soalnya selalu disinggung seseorang =_=)
I accept your challenge, 엣.
🥀🥀🥀
Setelah kejadian minum kopi tersebut, Charles semakin mendekati Stephanie.
Mulai dari mengantar nya pulang sampai diam-diam memberikan roti cokelat ke dalam lokernya, setiap hari. Dan sampai hari ini, Stephanie masih belum tahu siapa yang memberikan nya roti.
Mau makan cuman takut ada racunnya tetapi Stephanie memakannya juga karena dia harus menghemat uang nya.
Dan sekarang ia hampir setiap hari tidak pergi ke kantin.
Iya, hampir, karena terkadang dia menyumbang kan rotinya kepada temannya yang meninggal kan uang jajannya.
Maka keseharian Stephanie pun dipenuhi oleh manisnya roti cokelat.
Tapi, tiap kemanisan pasti ada pahit-pahit nya. Pahit nya apa??
Pahit nya itu ..... Stephen.
Jadi gini, hampir tiap hari juga notifikasi hp Stephanie dipenuhi dengan masuknya DM dari Stephen. Sebenarnya enggak pahit juga sih tapi.. asam.
Kalian akan tahu maksud nya karena sedari tadi suara notifikasinya selalu berbunyi.
stphn_gld :
Yo
Yo
Yo
Yo
Yo
Yo
Yo
Yostphoney :
Kamu kenapa sih??stphn_gld :
Kok username Lo stphoney??
Ada honey nya lagi??stphoney :
Coba kamu baca kuat-kuatstphn_gld :
stphn_gld mengirim pesan suara
"Stephoney," (Stephanie)Lah
Lah
Lah
Kok jadi Stephanie?!!stphoney :
Kamu goblok atau bodoh nih??stphn_gld :
Lo penyihir kan?!stphoney :
Dasar maniak fantasistphn_gld :
Enggak yaaread, 16.12
Steeeph
read, 16.13
Kok cuman direeaad??😭😭
read, 16.14
stephoney :
Kenapa lagi??stphn_gld :
Gue sekarang tau kenapa lo pake honey dalam username lostephoney :
Kenapa sekarang??stphn_gld :
Supaya gue manggil Lo—
Honey 😏typing...
typing..
typing...
read, 16.18
🥀🥀🥀
Stephanie langsung mematikan notifikasi dan menutup aplikasi itu.
Dasar gesrek.
Bukan baper, tetapi Stephanie memikirkan betapa banyak soal yang bisa dijawab nya jika ia tidak berurusan dengan Stephen terkutuk itu.
Setelah belajar sebentar selama 30 menit, Stephanie menutup buku nya dan mengganti baju.
Lalu ia meninggal kan rumah 'tercintanya' dan pergi berkeliling kompleks nya. Membeli satu cup kopi dan menyebrang melalui jembatan gantung berwarna mint.
Jembatan itu selalu menjadi tempat favorit nya. Saat sunyi, ia akan menyebrang dengan melangkahkan kaki mengikuti jejak potongan keramik yang warnanya lebih muda dari yang lainnya.
Jadilah Stephanie, seorang gadis slither.
Berada dalam keadaan seperti ini memunculkan euforia yang selalu dirindukan nya.
Ia melihat jam tangannya,
"17. 30,"
Stephanie lalu menaiki jembatan itu lagi dan berhenti di tengah-tengah.
Dari situ ia dapat melihat langit yang berubah menjadi orange dengan sedikit touch up merah muda yang sangat indah.
Ia lalu tersenyum melihat pemandangan itu. Sangat mengingatnya dengan seseorang.
Yang ia sebut dalam tiap doanya, agar dapat merasakan pelukannya hangat dan nyaman lagi.Tetapi kurasa Tuhan belum berkehendak, ia juga tidak bisa memaksakan.
Pikiran nya yang melayang lalu tertuju pada ayahnya.
Ia langsung menuruni jembatan, membuang cup nya ke tong sampah dan bergegas pulang ke rumah nya.
Saat di pintu masuk ia melihat bertambahnya kapasitas sepatu yang bertengger di tempat sepatu mereka.
Ia lalu curiga dengan siapa yang datang ke rumah nya kali ini.
Stephanie membuka pintu dan melihat seseorang yang melambai padanya.
"Entah ini balasan doa ku atau mimpi terburuk ku,"
🥀🥀🥀
Cerita ini akan diunpublish?? ;)
Entahlah
Aku tak mau mengulangi kesalahan ku yang lalu.
Mungkin akan kulanjutkan deh XD
Eh, entahlah..
- 지
KAMU SEDANG MEMBACA
Stephanie & Stephen
Novela Juvenil"Di Balik Setiap Kesempurnaan, Selalu Ada Kekurangan" ---- Hidup dalam derita, itulah dia. Terlalu terbiasa untuk mendendam rasa sakit sendiri. Hingga rasa sakit itu melunjak dan menyebabkan kesalahan fatal. 'Stephanie' Beribu-ribu harta ber...