Tak banyak perubahan yang berarti pada kelas 8. Tugas semakin banyak. Dan senangnya aku memiliki beberapa teman baru yang sangat asik diajak mengobrol. Kami klop karena memiliki kesukaan yang sama.
---------
Menurutku tak perlu memiliki banyak orang untuk mengenalmu. Cukup memiliki beberapa orang yang bisa saling mengerti. Seperti sekarang ini, temanku tak hanya Intan lagi. Ada Raya, Losa, Alista, dan Uci. Intan juga seperti sudah sibuk dengan teman baru. Sama sepertiku saat ini, kami jadi jarang bertemu. Aku belum kasih tahu ya siapa teman sebangku-ku ? Namanya Mey.
Mey orang Betawi asli. Jangan buat dia marah. Kalian akan sakit hati dengan mulutnya yang pedas. Pernah suatu kejadian ada salah seorang dari teman kami dikelas korupsi uang teman kami yang lain. Didi si biang kerok namanya. Jadi di sekolahku tidak ada mesin photo copy yang bisa digunakan para siswa. Kami harus jalan sedikit ke samping sekolah untuk pergi ke tukang photo copy.
Pada suatu ketika beberapa temanku lupa membawa soal yang akan dibahas pada pelajaran IPA. Karna gurunya lumayan killer jadi mereka harus cepat-cepat mengcopy soal agar tidak kena marah. Didi menjadi relawan, dia bilang dia saja yang jalan. Teman-temanku mengaku memberikan uang dengan nominal yang cukup besar untuk biaya 4 lembar photo copy karna tidak memiliki uang kecil.
Setelah photocopy selesai mereka menangih kembalian photo copy mereka. Dengan santainya Didi bilang "Uangnya Pas". Terjadilah cek cok antara Didi dengan beberapa temanku itu. Tak jauh dari lokasi kejadian. Duduklah sepucuk Mey yang merasa risih dengan tingkah laku Didi.
Mey bangkit dan menghampiri kerumunan dan berkata "Eh gue tadi liat ye si Anisa sama Denta ngasih uang 20rb sama 10rb. Jangan korupsi lo. Mau gue datengin tukang photo copyanye. Enak banget lo bilang ga kembali." Logatnya Betawai sekali.
Mendengar itu Didi marah dan menganggap Mey mengada-ada. Dia masih mau mengelak. Akhirnya Mey mengancam akan melaporkan ke guru BK dan baru lah disitu dia melemparkan beberapa lembar uang kelantai yang aslinya kembalian dari teman-temanku itu.
"Makdirodot lo ye Didi !!" Ucap Mey yang aku sama sekali tidak mengerti artinya.
~
Berbicara tentang teman-temanku dikelas 8. Alista dan Uci duduk tepat didepan Kenji. Mereka berdua sangat akrab satu sama lain. Apalagi antara Alista dan Kenji. Dari kedekatan mereka sebetulnya Kenji bukan orang yang dingin. Ya dia memang agak pendiam tapi tidak dingin.
Kenji benar-benar tidak suka menghabiskan istirahat di luar kelas. Selalu menyendiri dan menggambar. Karena hal itu lah yang membuatku mengikuti kebiasaan Kenji. Aku juga tidak istirahat supaya aku bisa puas memperhatikan Kenji.
Suatu ketika pada pelajaran Jasa Perniagaan atau biasa disebut pembukuan, kami mendapatkan perintah dari Bu Ratu untuk berpindah tempat duduk. Bu Ratu berpikir bahwa lay out tempat duduk yang sekarang hanya menyatukan siswa malas berkumpul dengan siswa malas. Dia ingin kami berbaur.
Al hasil keputusan dari Bu Ratu ini membuatku senang bukan kepalang. Aku duduk tepat di belakang Kenji. Rasa senangnya seperti mendapat undian 1 Milyar. Tapi resikonya aku harus duduk dengan salah satu anak paling malas dikelas ku. Darko. Ya, Aku terpisah dari Mey.
Darko sangat iseng dan sering menggodaku. Kenji sering melihatku dikerjai oleh Darko dan dia malah tertawa. Darko memainkan rambutku dan terkadang menciumnya kemudian dengan konyolnya dia menebak shampo yang ku gunakan. "Rijoss Anti Dandruff." Ucapnya setiap kali mencium rambutku. Konyol bukan ? Tapi aku senang mengajarinya. Dia cepat mengerti. Berarti dia bukan bodoh. Hanya malas.
Bukan ingin sombong tapi aku memang cukup pandai dalam pelajaran ini. Dan aku bersyukur akan hal itu karna Kenji jadi bertanya terus kepadaku. Bisa 10 kali lebih Kenji menengok kebelakang guna mencocokan hasil kerjanya denganku. Sesekali dia bertanya "Yang ini lo dapet dari mana ?" sambil menujuk nominal hasil jumlah modal dari soal yang kukerjakan. Sungguh tidak keberatan jika Kenji yang bertanya, kalau bisa aku mau Kenji tidak mengerti sama sekali pelajaran ini supaya dia tidak berhenti bertanya. Hihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OTW Move On!
RomansaPernah tersakiti bukan berarti tidak bisa cinta lagi. Untuk orang yang pernah tersakiti, mendekati lubang yang sama saja tak ingin. Apalagi jatuh kembali kelubang itu ? Tapi buat Halia berbeda. Dia berfikir semua orang pasti berubah yang membuat dia...