「#2」

3.8K 384 7
                                    

Mata Ryujin membelalak. Harga? Apa yang dibicarakan lelaki ini? Matanya melirik ke gelas minuman Hyunjin yang sudah diracuninya di meja. Semuanya berantakan, serunya menahan kekesalan pada dirinya sendiri. Semua gara-gara dia tidak bisa menahan kebenciannya. Seharusnya ketika Hyunjin melecehkannya dia bisa menahan diri dan berpura-pura menjadi perempuan gampangan, seharusnya dia mau berkorban menahan perasaannya. Setidaknya ketika dia menurut, Hyunjin mungkin akan merasa senang dan lengah, lalu meminum minumannya itu dan mati. Tetapi sekarang semua sudah terlambat, Hyunjin tampak tidak tertarik lagi pada minumannya dan tertarik sepenuhnya kepada Ryujin. Lagipula Ryujin tidak bisa berpura-pura menyukai Hyunjin, kebenciannya terlalu dalam pada lelaki itu.

Seoyeon, primadona di bar ini mendekati Hyunjin dengan tatapan merayu. Dialah yang biasanya dipilih Hyunjin untuk menemani lelaki itu minum ketika Hyunjin berkunjung, dan sekarang hatinya dipenuhi kecemburuan karena Hyunjin tampak begitu tertarik kepada anak baru itu. Padahal kalau dilihat dari kecantikannya, anak baru itu jauh lebih jelek daripada dirinya,

"Sudahlah, Hyunjin," Seoyeon menyentuhkan tangannya di kerah baju Hyunjin, " Perempuan jelek itu tidak akan bisa memuaskanmu, lebih baik biarkan aku yang menemani─aduh!"

Seoyeon mengaduh karena Hyunjin merenggut tangannya yang meraba kerah baju Hyunjin. Jemari Hyunjin mencengkeramnya dengan kekuatan tak ditahan-tahan lagi, menyakitinya hingga terasa menusuk ke tulang, "Menyingkir," gumam Hyunjin dengan tatapan membunuh pada Seoyeon, lalu menghempaskan tangan Seoyeon dengan kasar sehingga tubuh Seoyeon terdorong menjauh. Sambil meringis menahan nyeri dan kesakitan Seoyeon lekas-lekas menjauh.

"Kalau begitu," Hyunjin memusatkan mata dinginnya kembali ke Ryujin, "Katakan berapa hargamu, dan aku akan membayarnya."

***

Aku harus memiliki perempuan ini. Hyunjin memutuskan dalam hati. Aku harus memilikinya segera. Tuhan tahu dia sudah berusaha menyelamatkan perempuan ini. Tetapi entah kenapa perempuan satu ini memiliki tekad yang kuat untuk mencelakainya, hingga lupa bahwa dia sudah menantang lelaki paling berbahaya.

Mata Hyunjin melirik gelas yang diletakkan Ryujin di mejanya, dia tahu kalau dia diracuni. Ryujin terlalu tidak berpengalaman dalam usaha pertamanya membunuh orang. Tangannya gemetaran dan matanya gugup, berkali-kali melirik ke gelas minuman itu. Dan juga nama palsu yang menggelikan itu. Shin Ryujin bahkan tidak menyadari bahwa penyamarannya sudah terbongkar dari awal.

Sebenarnya tadi Hyunjin memutuskan untuk menertawakan Ryujin diam-diam, dengan pura-pura akan meminum minuman beracun itu. Tapi bibir ranum serta penampilan Ryujin yang luar biasa seksi memunculkan sisi iblis dalam dirinya, sisi Iblis yang kehausan. Mungkin sudah waktunya perempuan yang satu ini menerima pelajaran atas kenekatannya.

***

Shin Ryujin tertegun marah mendengar pelecehan Hyunjin atas dirinya. Berapa harganya? Hah! Dia pikir dia raja yang bisa membeli apa saja yang dia mau? Lelaki iblis ini harus diajari, bahwa meskipun banyak perempuan yang bertekuk lutut di kakinya dan memohon-mohon untuk dimilikinya, ada perempuan yang tidak sudi disentuh olehnya.

Dengan marah Ryujin mendongakkan dagunya menantang Hyunjin, "Saya lebih memilih mati daripada menjual diri kepada Anda," gumamnya kasar.

Suara di seluruh klub itu langsung dipenuhi dengungan gelisah menanti rekasi Hyunjin. Tidak disangka-sangka Hyunjin tersenyum. Lalu melirik ke arah bodyguardnya, "Tidak ada sesuatupun yang bisa menolak kalau aku ingin memilikinya," gumamnya datar dan memberikan isyarat tangannya kepada para bodyguardnya.

Semuanya berlangsung cepat; Ryujin tidak sempat lari ataupun panik, karena tiba-tiba bodyguard Hyunjin yang berbadan paling besar, merenggutnya kasar, mengangkatnya, lalu membantingnya di pundaknya seperti sekarung beras.

SPOILER | hhj ft. srj✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang