225 48 9
                                        


Sorry For Typo


"Sudah ku bilang kan oppa jangan bergadang melulu, lihat akibatnya sekarang. Sakit selama seminggu, beruntung oppa punya calon adik ipar yang baik, mau mengurus bujangan lapuk yang sudah tak laku seperti oppa." Gerutu Suzy, gadis itu terus saja mengomel tiada henti pada sang kakak, Hakyeon hanya mempu mencibir dia bukan adik iparku.

Sedangkan Jungkook nampak menahan senyumnya, lucu sekali melihat cara kasih sayang yang mereka tunjukkan. Andai saja, ia memiliki adik juga.

"Aku kan sudah bilang cepat punya istri, biar ada yang mengurusi." Omelnya lagi, Hkyeon rasanya ingin menutup seluruh alat pendengarnya detik ini, Suzy kalo mengomel tak pernah kira-kira, sampai berbusa pun takkan berhenti kalo semua yang di ungkapkannya belum keluar.

"Kau juga oppa, sudah tahu bujang lapuk ini sakit. Kau biarkan dia lembur." Kini Suzy mendelikkan mata pada sang kekasih, Jungkook menggaruk tengkuknya. Habisnya Hakyeon sendiri mengancam takkan memberi restu. Ia dilanda bingung jadinya.

"Siapa suruh pacarmu yang mengurusku? Coba kau kirimkan bidadari pada.. Yak!" Hakyeon memegang perutnya yang terasa panas, Suzy memberikan tenaga besar dengan menggeplak perutnya.

"Jangan mengomel. Kau akan semakin tua." Dengus Suzy terus mengompres dan menyuapinya

"Coba kalo aku tak pulang. Mati sudah kau oppa." Ketus Suzy membuat Hakyeon membulatkan matanya

"Kau mendo'akanku? Demi Tuhan jika aku mati akan ku do'akan kau menjadi perawan tua Yak!" Pekik Hakyeon kembali kepalanya kini jadi sasaran.

"Makan. Jangan mengomel. Bujang lapuk." Desis Suzy, enak saja aku di do'akan menjadi perawan tua.

Sedangkan Hakyeon hanya bisa bersungut-sungut dengan mulut penuh, Jungkook? Ia meringis, ia pernah merasakan tamparan keras tangan halus Suzy. Dan ia bersumpah takkan pernah mau mencicipinya lagi.




TBC

come on over [[ COMPLETE ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang