339 43 7
                                    

Sorry For Typo
🐺
🐺
🐺


Suzy akhirnya menceritakan semua yang terjadi tadi malam pada Jungkook, pemuda iti jelas melihat raut bahagia Suzy ketika dengan gamblang bahwa Hakyeon akhirnya memaafkan dirinya, keduanya berjanji untuk saling menghargai lagi.

Tentu saja Jungkook ikut bahagia, kali pertama melihat wajah cantik kekasihnya lebih berseri dari biasanya ketika menceritakan sang kakak, biasanya Suzy selalu menggerutu dan kesal dengan tingkah Hakyeon.

"Yyak oppa! Kau tidak mendengarkanku!" Pekik Suzy kesal sejak tadi berceloteh namun Jungkook hanya diam dengan bibir melengkung seperti bulan sabit

"Aku pendengar yang baik sayang," sahutnya masih dengan senyuman yang sama

"Tapi sejak tadi kau diam. Menyebalkan." Dengus Suzy membuatnya terkekeh geli

"Aku suka melihat wajah cantikmu hari ini, lebih bercahaya. Kau menceritakan sesuatu yang tak biasa, dengan wajah berbinarmu tentang kakak sepupumu." Jelas Jungkook tak ingin Suzy salahengartikan ekspresinya

"Jinjja?" Jungkook mengangguk mengelus puncuk kepala kekasihnya

"Habiskan makananmu, kita harus segera kembali ke kelas." Ujar Jungkook mengusap ujung bibirnya yang belepotan karna saus, Suzy mengangguk setuju.

🐺
🐺

"Oppa!!" Teriak Suzy melambaikan tangan kearah pria yang baru saja keluar dari mobilnya, diikuti Jungkook yang melenggang santai. Pemuda itu membungkuk hormat.

"Wahh~ bersemangat sekali dirimu." Ujar Hakyeon melipat tangannya didada, geleng-geleng kepala melihat tingkah Suzy yang kini lebih manja lagi pada dirinya, gadis itu mengeluarkan deretan giginya.

"Hari ini Jungkook oppa mau ikut makan malam, bolehkan?" Tanya Suzy dengan tangan mengapit lengan Hakyeon, pria itu menatap Jungkook.

"Dia kan punya rumah, kenapa menumpang makan dirumah kita?" Sahut Hakyeon, Suzy menarik hidungnya gemas

"Orangtua Jungkook oppa pergi ke kanada, sekarang dia sendirian dan tak bisa memasak. Ku pikir siapa tahu oppa mau mengajari Jungkook oppa memasak," kekehnya langsung mendapat toyoran dahi dari Hakyeon

"Bagaimana bisa kau menyuruh calon suamimu belajar memasak? Harusnya kau yang belajar memasak bocah!" Gerutu Hakyeon, mata Suzy mengerjap

"Jadi oppa sudah merestui hubungan kami eoh?" Godanya dengan kerlingan mata, Hakyeon mendengus melepaskan rangkulan Suzy

"Aku tak mengetakan itu." Ketusnya memasuki mobil

"Tapi oppa bilang Jungkook oppa calon suamiku?" Suzy mengikutinya duduk, tapi dibelakang

"Kau yang ingin aku memanggilnya begitu." Masih dengan nada ketus, Jungkook yang duduk disebelah Hakyeon geleng-geleng kepala, dia suka keakraban adik-kakak ini, andai ia juga punya saudara mungkin akan menyenangkan.

"Tenang saja oppa, Hakyeon oppa paling jago memasak. Jadi oppa juga akan merasakan bagaimana menyebalkannya memiliki saudara." Ucap Suzy menepuk bahu Jungkook seakan tahu apa yang dipikirkan pemuda itu, Hakyeon mendelik.

"Aku tak suka adik laki-laki." Timpal Hakyeon menjalankan mobilnya

"Masa?" Ejek Suzy

"Hmmp.."

"Lalu kenapa oppa ingin Kim Jochan menjadi adik laki-laki oppa?" Sahut Suzy, Hakyeon diam. Gadis itu tertawa lalu memeluk Hakyeon dari belakang, mengecup singkat pipi sang kakak.

"Aku mencintai oppa, jadi jangan takut ditinggalkan olehku walau aku sudah menikah dengan Jungkook oppa yah?" Ujar Suzy percaya diri, Hakyeon mencibir.

"Seperti Jungkook mau bertahan dengan gadis perusak seperti dirimu saja." Gerutu Hakyeon

"Tentu saja mau. Dia kan sudah melamarku pada ayah dan ibu." Ujar Suzy menunjukkan jari manisnya yang dihiasi mas putih sederhana.

Ckiiit

"MWO?"

"Oppa!!" Rem mendadak, Hakyeon ingin membuat mereka mati sebelum menikah.

"Itukan hyung sendiri yang pilihkan cincin-nya," ujar Jungkook membuat pria yang menyetir itu menghela nafas berat.

"Ya ya... kalian memberiku kejutan. Kalian berdua saja yang memasak. Anggap ini sebagai PT." Gerutu Hakyeon

"Apa itu PT?"

"Pajak tunangan."

"Jadi oppa merestui kami?"

"Tidak. Sampai Jungkook dewasa dan memiliki penghasilan sendiri, oppa belum merestui kalian. Siapa tahu kau bertemu artis yang tampan seperti V BTS, dan menikah dengannya."

"Terimakasih oppa, aku mencintaimu." Sahut Suzy tak ingin lagi berdebat, Jungkook tersenyum keluar dari mobil ia menatap punggung Hakyeon dan berhambur memeluknya.

"Kau kenapa?"

"Rasanya menyenangkan dan hangat dipeluk saudara," sahut Jungkookembuat Hakyeon gugup

"Yaya .. kau boleh anggap aku saudara, tapi tetap saja restuku belum sepenuhnya untukmu." Sahut Hakyeon, Jungkook tersenyum.

"Terimakasih hyung,"

"Sama-sama."

Ketiganya memasuki rumah, mulai memasak untuk makan malam bersama. Hakyeon tersenyum kecil melihat Suzy yang bahagia bersama Jungkook, tanpa sadar ia menitikkan air matanya.

"Gadis kecilku sudah dewasa," gumamnya

"Oppa! Telornya meledak!" Teriak Suzy hiateris menyadarkan lamunan Hakyeon, Jungkook yang berada disamping kekasihnya buru-buru menghampiri dan mematikan kompor. Ketiganya pun tertawa bahagia.

"Kau sedang menggoreng telor apa? Apa ini kecapnya terlalu banyak?" Tanya Hakyeon, Suzy mendengus.

"Jangan meledekku." Desisnya

"Ahhh.. kau memang pandai merusak dapur Zy."

"Oppa!!!"
Gelak tawa akhirnya mengudara, Hakyeon puas sekali menjahili sang adik.

🐺
🐺
🐺
FIN

Selesai juga cerita adik kakak NZy, aduuuhh semoga cerita ini bisa menghibur kalian.

Maaf, karna saya masih banyak kekurangan.

See You next ff

come on over [[ COMPLETE ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang