Bab 11

15.2K 1.5K 59
                                    

Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya karena Allah tau bahwa hamba-Nya mampu. Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.

_Naungan Taman Surga_

"Jawab pertanyaan saya, Nafisya!" suara Syarifah kian meninggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jawab pertanyaan saya, Nafisya!" suara Syarifah kian meninggi.

"Sa... Saya menemani Dek Azmi ke tempat bermain, Ukh," jawab Nafisya dengan gugup karena terlalu terkejut mendengar nada bicara Syarifah.

"Lalu siapa laki-laki yang kamu temui disana?"

Nafisya cukup terkejut mendapatkan pertanyaan itu, sepertinya Syarifah mengetahui kejadian di pasar tadi tapi dari mana Syarifah mengetahui hal itu.

"Teman lama, Ukh," jawab Nafisya dengan lirih.

"Jadi memang benarkan kamu menemui laki-laki?"

"Pertemuan kami hanya pertemuan yang tidak disengaja."

"Lalu untuk apa kamu berpelukan dengannya dipinggir jalan?" cecar Syarifah mengulik informasi sedalam mungkin.

Kepala Nafisya mendadak berdenyut. Sedari tadi dia berusaha untuk melupakan kejadian tersebut namun kini dia sedang di pojokkan karena itu.

"Dia memeluk saya dengan tiba-tiba." Suara Nafisya mulai bergetar.

"Kamu tidak perlu mengelak lagi. Ada dua orang saksi yang melihat kelakuan bejat kamu diluar sana." 

Hati Nafisya mencelos saat mendengar kata-kata itu dari Syarifah. Seburuk itukah dirinya di hadapan orang lain? Dan saksi yang melihat kejadian tersebut, apa saksi yang di maksud adalah Ilham? Apa Ilham yang telah melaporkannya? Apa dia benar-benar bersalah akan kejadian tersebut? Meskipun dia sendiri pun tidak mau di perlakukan seperti itu oleh seorang laki-laki.

Nafisya kembali menceritakan kejadiannya dari awal dia mencari air mineral hingga akhirnya terjadi adu jotos antara Ilham dan Aldi.

Syarifah terkekeh setelah mendengarkan cerita Nafisya.

"Naf, Naf. Apa kamu mempunyai cita-cita untuk menjadi penulis skenario? Cerita kamu itu sudah terlalu sering menjadi jalan cerita sinetron di TV."

"Astaghfirullah, Ukh. Saya sudah menceritakan kejadian tadi dengan sejujur-jujurnya," kata Nafisya membela diri.

"Kamu jangan terlalu berlagak karena sudah dekat dengan Ustadzah, sudah di antar ke rumah sakit oleh Ustadz Hafidz dan Akhi Ilham. Jangan kamu pikir karena itu kamu bisa seenaknya melanggar aturan pesantren. Seenaknya menampilkan sikap liar kamu diluar sana seperti pelacur."

"Ukhti Syarifah!" tegur Rahma yang sedari tadi hanya diam mendengarkan cecaran Syarifah untuk Nafisya.

Air mata yang sedari tadi Nafisya tahan kini jatuh tak terbendung. Sungguh hatinya terasa begitu sakit mendengar setiap kata yang diucapkan Syarifah. Apa lagi yang harus dia katakan, semua sudah dia ceritakan. Namun lawan bicaranya sama sekali tidak mempercayainya.

Naungan Taman SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang