Kenangan yang indah tetap menjadi kenangan,dan tidak akan menjadi lebih indah bila semuanya kembali direka ulang
****
Retta menatap lekat lekat secabik kertas yang berada ditangan nya.Entah kenapa baru saja bertemu aku merasa ada yang aneh dengannya.
Retta melirik ponsel yang tergeletak di atas kasur dan langsung mengambilnya,membuka aplikasi chat dan langsung menggetikan tulisan yang terdapat di kertas.
Masa aku harus chat dia duluan Batinnya.
Jemari nya pun menari nari diatas handphone menggetikan sesuatu.
LINE
ClarettaHalwa
Add back
Tidak selang 1 menit handphone menyala menandakan ada notif masuk.
iqbal.erlg
Oke
ClarettaHalwa
Makasii
Iqbal.erlg
Kenapa harus bilang makasi?
ClarettaHalwa
Loh,emang gaboleh?
Iqbal.erlg
Becanda.jangan dimasukin ke hati, gaakan cukup
ClarettaHalwa
Ketawa jangan nih?
Iqbal.erlg
Udah malem,Sana tidur.
---
Aku tersenyum membaca pesan terakhir dari Iqbal,sikapnya sangat berbeda dengan Dhion.
Dhion yang possesive,sering marah,cuek,tukang selingkuh juga.
Ya itu adalah alasan mengapa aku putus dengan Dhion sudahlah lupakan karena kenangan yang indah tetap menjadi kenangan,dan tidak akan menjadi lebih indah bila semuanya kembali direka ulang.
Tok..tok..tok
Suara pintu diketuk membuyarkan lamunan Retta.
"Retta apa kamu sudah tidur?" Ucap wanita paruh baya dibalik pintu.
"Masuk aja bun pintunya ga dikunci"
"Loh sayang kamu belum makan,apa kamu ga lapar?" Tanya Mia seraya memasuki kamar Retta.
Benar Retta belum makan,malam ini tapi entah kenapa dia merasa sudah kenyang.
"Bun,Aku udah kenyang." Jawab Retta sambil membereskan tempat tidurnya.
"Yaudah kalo kamu sudah kenyang, cepat tidur ini sudah malam." Ucap
Mia lalu beranjak dari kamar Retta.Retta pun merebahkan dirinya di kasur.
Selamat malam,semoga besok aku bisa melupakan mu Dhion. Batin Retta.
~~~Author
Masih aga bingung sama konflik yang bakal terjadi di cerita ini.
Semoga kalian suka.
Jangan lupa vote&coment⭐
Maaf kalo ada typo hehe.
Jangan sungkan ngasih saran,karena saya adalah penulis baru hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay
Teen FictionJumat,23 september. Mata ku sudah sangat panas ketika mendengar ucapan yang di lontarkan oleh mereka. Aku berlari menuju taman belakang sekolah dengan mata yang sudah mulai memburam disebabkan oleh air mata yang siap jatuh. "Rett tunggu dulu." Ucap...