3

49 15 0
                                    

085225743xxx:
Hai Ke, lo ada disini sekarang. Apa lo masih sama kayak yang terakhir kita ketemu?

'Kita?' Kea merapalkan kalimat itu berulang-ulang. Terlalu penasaran dengan si pengirim pesan yang menyebutkan kata 'kita' itu berarti dia mengenalinya. Tapi Kea tak pernah mengingat mempunyai seorang teman yang berada di Jakarta, dia juga tak pernah memberikan nomornya pada orang asing. Kea mengalihkan pandangannya dari layar hp-nya beralih menatap langit yang tadinya dipenuhi bintang kini tampak mendung, dan gemerlap bintang itu hilang tersamarkan oleh kelabu di langit. Sepertinya akan turun hujan malam ini. Kea beranjak masuk ke kamarnya meninggalkan balkon saat tetesan air mulai tumpah dari langit, membawa kedinginan yang mampu menusuk hingga ke kalbu.

💧💧💧

Pantulan dari cermin itu menampakkan sosok gadis cantik dengan rambut yang di kuncir kuda memperlihatkan lehernya yang jenjang. Kea sudah siap dengan seragam sekolahnya, dilengkapi dengan tas yang dipakai dipunggungnya. Ini hari pertamanya masuk kesekolah yang baru. Gadis itu tersenyum yakin, memberi semangat pada dirinya sendiri.
Tak menunggu waktu lama, dia meraih hp-nya yang tergeletak di lemari belajar lalu bergegas turun untuk sarapan lalu berangkat kesekolah diantar oleh ayahnya.

Langkah kakinya terhenti saat masih memijak anak tangga karena notifikasi salah satu aplikasi chat-nya berbunyi. Kea hendak membuka pesan yang baru saja masuk itu, namun suara ayahnya lebih dulu mengintrupsi
''Kea, yang cepat sayang. Ayah ada meeting pagi ini dengan klien'' ucap ayahnya agak sedikit berteriak, mungkin ayahnya mengira bahwa dia masih dikamar. Dengan langkah seribu Kea kembali menuruni anak tangga, dia sejenak melupakan pesan yang sempat membuat langkahnya terhenti.

"sayang, kamu makan agak cepet ya. Ayah ada urusan penting dikantor pagi ini" ucap ayahnya ketika Kea baru saja duduk dikursi yang biasa ia gunakan. Jika sudah begitu Kea hanya bisa mengangguk mengiyakan apa yang ayahnya bilang.

💧💧💧

Sepatu milik Kea kini sudah berpijak sempurna didepan gerbang SMA TUNAS BANGSA, Kea mengedarkan pandangan kesetiap penjuru sekolah didepanya ini, berharap ada seseorang yang mungkin sekedar menyapanya atau mungkin bisa menjadi temannya. Karena jujur saja Kea benci ketika dia merasa asing. Saat kakinya hendak melangkah Kea dikejutkan oleh getaran benda pipih yang berada dalam genggamanya, Kea menyalakan ponselnya dan menampilkan pop-up pesan. terlihat ada 2 pesan belum dibaca dari nomor asing yang serupa dengan nomor yang semalam juga mengiriminya pesan.

085225743xxx
06.45
Selamat pagi Keano Alvira

07.05
Gue harap kita bisa ketemu, meski nantinya lo bakal lupa gue siapa

Pesan pertama masuk pukul 06.45 itu artinya ketika Kea hendak sarapan, dan pesan kedua masuk 30 detik yang lalu. Kea kembali menghela napas membaca pesan-pesan itu.
" lo ini sebenarnya siapa?" gumam Kea tanpa sadar. Lama memikirkan identitas si pengirim Kea akhirnya memilih melanjutkan langkahnya masuk kedalam sekolah sebelum akhirnya seseorang menabrak tubuhnya dari belakang, untung saja tidak sampai tersungkur. Kea mengelus bahu kanannya yang menjadi korban tabrakan itu, saat kemudian suara asing masuk menelusuk ke telinganya.
" eh sorry ya gue bener bener buru-buru" Kea mendongak menatap orang yang baru saja menabraknya dengan raut wajah datar tanpa ekspresi.
"ga papa" Ujar Kea kemudian berlalu meninggalkan si penabrak yang masih memandangi Kea dengan ekspresi seperti mencoba mengingat sesuatu.
"Kea? Apa dia Kea?" gumamnya sangat pelan, dan saat kesadarannya sudah pulih dia menampilkan ekpresi terkejut dan dengan refleks dia meneriakkan nama seseorang dengan lantang

"KEANO ALVIRA!!!!!!!!"

Haiiii, aku kembali dengan ceritaku, terus baca ya. Jangan lupa tinggalin jejak. Voment kalian sgt berharga. Thnk u for reading♡

 THE REASON [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang