5

41 14 4
                                    

Kea kini sudah berada didepan banyak pasang mata yang memandangnya dengan cara yang berbeda beda, ada yang menatap kagum, ada yang menatap Kea lalu kemudian berbisik keteman disebelahnya, ada yang memberi senyum kecil, ada yang bersiul, ada pula yang menunjukkan raut wajah malas. Ya. Kini Kea sedang berada didepan kelas barunya ditemani oleh seorang guru perempuan yang saat ini tengah menyampaikan pidato singkat.
''ya Kea, kamh boleh perkenalkan diri kamu" Ucap guru itu yang Kea tau bernama ibu Puput. Kea hanya mengangguk sembari tersenyum kecil, lalu kemudian dia mengalihkan tatapannya keseluruh siswa sama seperti dirinya yang berada dalam ruangan itu. Dia memejamkan mata selama satu detik lalu kemudian menarik napas panjang sebelum akhirnya dia membuka suara
"perkenalkan nama saya Keano Alvira Diandra, bisa dipang---" ucapan Kea terpotong karena sapaan seluruh siswa diruangan itu.
"Haiiiiiiiiiiii Keaaaaaa" ucap semuanya dengan kompak disertai cengiran yang menurut Kea sangat lebar.
Kea sendiri kaget, dia mengira mungkin akan sangat susah beradaptasi dengan teman barunya tapi sepertinya dia salah. Dia diterima dengan baik dikelas ini. Ya dikelas dengan motto 'KAMI BANGGA KELAS KAMI ABSURD' Kea dapat melihat tulisan itu disalah satu perangkat kelas yang berada diruangan itu. Kea tersenyum hangat, sejujurnya dia lega entah karena alasan apa. Ingatannya kini membawanya pada memori lama disekolahnya yang sebelumnya dimana disanalah dia pernah bertemu seseorang yang telah mengajarinya arti cinta, yang telah memperkenalkannya akan hal yang bernama cinta, seseorang yang hadir hanya sebentar saja lalu pergi hilang entah kemana tanpa memberi alasan apapun kepada Kea. Disana semua cerita hidupnya dimulai, Kea dengan sesorang yang mampu membuat hidupnya lebih berwarna namun dia juga adalah orang yang sama yang membuat Kea kini sudah tak percaya akan adanya cinta sejati lagi. Suara siulan yang cukup keras membuat Kea kini sudah kembali kemasa depan setelah beberapa menit lalu, dia terjebak dalam ruang nostalgia yang entah itu indah atau mungkin buruk. Kea menoleh kearah seseorang yang baru saja bersiul. Ralat. Bukan hanya Kea yang menoleh kearah anak cowok yang penampilannya agak sedikit subur itu, tapi semua mata dalam ruangan itu kini beralih menatap anak lelaki yang berada dipojok ruangan. Kea memandang kearahnya dengan raut yang tak terbaca, sedangkan anak lelaki yang tampak salah tingkah itu tersenyum sembari mengusap tengkuknya, hingga kemudian pertanyaan konyol nan polos keluar dari mulutnya tanpa ada yang menduga.
"masih jomblo gak?" pertanyaan yang dilontarkan itu cukup mampu membuat Kea menggeleng keheranan, dia mengulum senyum sebelum akhirnya memberikan jawaban yang sontak berhasil membuat anak lelaki dalam ruangan iti bersorak kegirangan seperti telah memenangkan kuis.
" masih kok" jawaban Kea membuat kelas 11 IPA 2 hari itu bergemuruh. Hanya lelaki tentu saja.

💧💧💧

Bel istirahat telah berbunyi 2 menit yang lalu, Kea kini tengah membereskan buku-buku dimejanya. Hingga dia dikagetkan dengan tepukan lembut dibahunya, disusul oleh suara lembut yang menyapa telinganya.
"mau ke kantin Ke?" tanya gadis imut yang tak lain adalah teman duduknya. Gadis itu bernama Ririn.
"ayo deh, gue lupa bawa bekal" ucap Kea menerima ajakan.

Kedua gadis itu kemudian berjalan menuju kantin yang berada tak jauh dari kelasnya.
" Lo tinggal sama siapa Ke?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Ririn yang berjalan disampingnya, ya Ririn memang tipe gadis yang tak tahan dengan suasana saling diam seperti tadi.
"gue tinggal bareng sama bokap gue" jawab Kea tanpa menoleh kearah Ririn sama sekali, berbeda dengan Ririn yang sedari tadi terus menatap Kea.
" bokap doang?nyokap lo kemana? Tanya Ririn sedikit kepo.
Kea meringis kecil mendengar pertanyaan itu, dia tidak tau kemana ibunya pergi. Tapi yang selalu dikatakan ayahnya adalah bahwa ibunya telah meninggal, dan Kea percaya itu.
" nyokap gue udah meninggal" ucap Kea dengan volume suara yang sangat kecil, hingga hanya Ririn yang bisa mendengar itu, perubahan ekspresi Kea membuat Ririn merasa bersalah telah melontarkan pertanyaan seperti tadi.
"maaf. Gue gak maksud ngingetin lo" ujar cewek berkacamata itu tulus.
"gapapa kok, gue cum--- aww" ucapan Kea terpotong saat seseorang menabrak bahunya dari belakang. Hari ini dia sudah dua kali ditabrak. Kea berhenti berjalan saat orang yang diketahui baru saja menabrakmya hanya berjalan melalui tanpa mengucap kata maaf atau mungkin melihat keadaannya. Hal itu sontak saja membuat Kea mendengus heran
"dasar gak sopan!!" gumamnya pelan namun sarat akan kekesalan

A.n hai gimana part ini? Ada yang nunggu up gak sih sebenarnya?
Oh iya jangan lupa vote and comment . Jadilah pembaca yang budiman#eaaak

 THE REASON [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang