[35] 08:30 p.m

2.9K 131 26
                                    

08.30 KST
Fantasy Island Park

Shinyeong berdecak kagum saat dirinya memasuki area bermain yang baru dibuka beberapa hari yang lalu dan cukup ramai dikunjungi oleh pengunjung. Ia bahkan harus berhati-hati jika tidak ingin tersandung oleh pengunjung lain yang berjalan cukup cepat.

"Hati-hati." Kyuhyun menari tangan Shinyeong dengan lembut untuk mendekat padanya. "Aku takut kau akan hilang kalau jauh dariku," ucapnya dan langsung menyatukan jemarinya dengan jemari Shinyeong.

Shinyeong mendengus kecil, tatapannya kemudian melihat ke arah tangannya yang saling mengait dengan Kyuhyun. Rasa hangat dari kulit yang saling menempel membuat jantungnya berdebar dan wajahnya bersemu merah.

"Kau sudah sarapan?"

"Apa?"

"Sepertinya belum. Ayo, kita cari kedai makanan terlebih dahulu, aku lapar."

Mereka berdua pun memasuki kedai makanan yang pertama kali mereka lihat. Rasa lapar membuat keduanya memesan menu cukup banyak.

"Kyu." Shinyeong memutuskan membuka suara setelah mereka terdiam karena menunggu pesanan.

Kyuhyun menatapnya dengan pandangan bertanya.

"Keponakanmu lucu," ucap Shinyeong

Kyuhyun tertawa pelan dan menatap Shinyeong jenaka. "Ya, dia sangat lucu. Maaf ya, dia pasti membuat mu kesal karena tingkahnya."

Shinyeong mengangguk membenarkan. Ia akui sikap protektif keponakan Kyuhyun sempat membuatnya sakit hati. Tapi, dia tidak mungkin cemburu pada anak kecil kan?

"Ada apa?" tanya Kyuhyun

"Kenapa?"

"Matamu, Yeong, keduanya seolah menyimpan sejuta pertanyaan yang belum atau tidak kau ungkapkan."

"Sejak awal aku bingung. Apa hubungan kita itu nyata? Maksudku aku tidak percaya kita bisa bertemu dan berjalan bersama seperti saat ini. Aku pikir aku bermimpi. Aku bahkan mengira kau hanya mempermainkan perasaanku saja sekarang."

"Kau meragukan perasaanku?"

"Tidak. Aku tidak meragukannya. Sungguh. Aku hanya... Darimana kau tau aku?"

Kyuhyun menarik nafas dan menghembuskannya. Tangannya meraih kedua tangan Shinyeong. Melingkupi tangan tersebut dengan tangannya.

"Jujur, aku sudah lama mengamatimu. Tidak secara langsung. Aku sering mendengar Hyojin bercerita tentangmu, lalu saat kalian melakukan video call bersama. Mendengar suaramu membuatku nyaman. Hingga akhirnya aku mulai terbiasa dengan kehadiranmu secara virtual." Kyuhyun mengucapkan terimakasih pada pelayan yang membawa pesanan mereka. "Lalu saat kejadian salah sambung itu, semuanya semakin jelas. Aku sudah jatuh padamu. Aku--"

"Maaf bila ku potong. Tapi, kapan aku membuatmu jatuh? Dimana? Apa kau terluka?"

Kyuhyun mengusap wajahnya dan tertawa lebar. "Bukan, Yeong. Bukan itu maksudku."

"Lalu? Ish, bisakah kau pakai bahasa yang ku mengerti? Aku pusing mendengar semua kalimatmu barusan."

"Kau tau, Yeong. Jika kau mengatakan itu pada pria lain, maka kau akan menyakiti harga diri mereka."

"Jadi aku menyakiti harga dirimu?"

Kyuhyun menggeleng pelan. "Aku bukan pria lain, Yeong. Kau lupa? I'm your man!"

- Tamat -
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Alhamdulillah, satu lagi karya ku selesai! *pecah telor*

Fyi, kalau tidak puas karena endingnya kurang greget atau kurang dari segi lain, maafkeun yak... Intinya ending dari kisah mereka ya begitu.

Karena niat awal buat cerita ini hanya iseng dan coba-coba. Lihat respon kalian yang bagus, buat aku makin semangat nerusinnya. Meski kendala stuck karena kering ide sering terjadi, wkwk

Oke, sampai jumpa di ceritaku yang lain... See you n good night! ;)

Sweet Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang