Morosis 4: Forest Queen
Pagi pertama di hari aman kali ini Ava kecil memutuskan untuk pergi ke villa keluarganya diantar supir pribadi yang disiapkan orang tuanya untuk mengantarkan kemanapun Ava ingin pergi
Tak peduli walau hari ini harusnya ia ada di sekolah dari setengah jam yang lalu, karna kemarin surat dokter sudah sampai di sekolahnya dan memang seharusnya ia istirahat untuk memulihkan bengkak di kepalanya yang sempat mengeluarkan darah lagi kemarin malam
Di perjalanan semua harapan harapan bahagia ia rangkai di otak kecilnya, kegiatan kegiatan kecil yang bisa menghibur hati dan pikirannya walau ia harus bermain hanya dengan angin
Ahh.. ia tak peduli asalkan ia bisa bebas melakukan apapun yang ia mau tanpa dilarang atau dicegah oleh orang tua nya
"Tuan putri mau beli makanan dulu kah sebelum sampai di sana ?" Tanya supirnya membuyarkan semua rangkaian kegiatan seru yang ada di otaknya
"Mungkin tuan putri mu ini ingin membeli makan siang dan beberapa makanan ringan untuk persediaan selama di sana"jawabnya mengikuti cara bicara supirnya
Memang sebelum pergi tadi, ada sebuah perjanjian kecil antara mereka, sang supir berjanji akan memperlakukan Ava selayaknya putri dan Ava pun dengan senang hati menerima itu dan akan belajar memperlakukan supirnya dengan baik, maka dari itu ia berusaha keras untuk bisa menjawab secara baku seperti tadi
"Baiklah tuan putri mungkin sebelum masuk terlalu jauh ke atas kita akan mencari dulu mini market untuk membeli makanan ringan dan makan siang untuk perutmu yang juga mini itu"
"Hey kau beraninya kepada tuan putri"balas Ava tak terima
"Maafkan hamba tuan putri tapi memang itu kenyataannya"jawab sang supir kembali disertai dengan kekehan kecil
Dan terjadilah perdebatan kecil yang lucu antara mereka
"Baiklah tuan putri aku mengaku aku kalah, maukah kau mengampuniku ?"akhirnya sang supir mengalah karna otaknya yang tua tak mampu lagi berfikir melawan sang putri yang pandai sekali berkata kata
"Haha...aku menang" seru Ava senang dan memasang wajah sombongnya
"Ya, kau memang tidak mau kalah"balas sang supir dibuat seperti kesal
"Ahh aku tidak peduli, yang penting aku menang" balas Ava cepat
"Hahaha baiklah tuan putri ku yang agung" balas sang supir sopan
"Untuk mengingatkan agar tuan putri bersiap karna hamba mu ini sudah menemukan mini market di depan sana"lanjutnya lagi"Ahh baiklah" jawab Ava dan segera membereskan tasnya
Setelah mobil yang membawanya berhenti tepat di depan pintu masuk minimarket, Ava kecil segera melompat turun dan menyerbu minimarket itu untuk membeli apapun yang dia inginkan.
Dia memang diberikan kebebasan untuk memegang kartu debit dan kredit milik ibunya, karna mereka tidak bisa terus memberi uang langsung kepada Ava dan akan lebih mudah untuk memberinya kartu dan mengisinya setiap bulan
"Tuan putri membeli untuk persediaan satu bulan?" Kata sang supir melihat banyaknya makanan dan minuman yang dibeli Ava
"Tidak ini untuk persediaan ku selama di villa hamba ku yang kepo" jawab Ava sedikit heran
"Memangnya kenapa?" Tanya Ava akhirnya"Tidak, hanya saja hamba merasa itu terlalu banyak untuk perut tuan putri yang kecil, apakah cacing cacing di perut tuan putri itu sudah berdemo dan siap berevolusi menjadi naga?" Jawab sang supir
Ava diam memproses perkataan supirnya sambil membayar belanjaannya dan berjalan keluar minimarket sambil terus berfikir bahkan hingga ia duduk di kursi tempatnya duduk sebelumnya dan sang supir sudah berada di balik kemudi dan akan segera melajukan mobilnya
"ARGH" teriak Ava
"Tuan putri kenapa?" Sang supir dengan sedikit khawatir
"Aku tidak mengerti apa yang anda katakan barusan hamba yang terlalu kaku" jawab Ava dengan wajah nelangsa
Dan meledaklah tawa sang supir mendengar itu
"Aku pikir tuan putri mengerti dan tidak akan memperpanjang soal itu tapi ternyata.. pfftt... Hahahahahaha" kata sang supir yang di sambung dengan tawa kembali
"Baiklah tertawa sepuasmu wahai hamba yang tidak sopan"
"Hahaha maafkan hamba tuan putri tapi hamba tidak bisa berhenti tertawa hahaha"
"Huft... Baiklah tertawa saja, jika sudah cepat jalankan mobilnya agar kita cepat sampai villa, perjalanan masih jauh hamba ku"
"Hahahaha baiklah tuan putri" akhir sang supir walau tetap masih ada tawa yang tersisa
Ava memilih mencari posisi yang nyaman untuk bisa tidur agar perjalanan yang masih sangat jauh itu tidak terlalu terasa
⭐⭐⭐
Ava kecil terbangun di atas kasur yang ia sudah hafal betul berada di villanya
"Kok bisa ga sadar udah nyampe bahkan dibawa ke kamar" ucap Ava pada dirinya sendiri
Tapi tentu saja dia tidak ambil pusing dan beranjak menuju ke tasnya dan mengambil pakaian renangnya lalu menuju ke kolam di belakang villanya
"Tuan putri ingin berenang?" Tanya sang supir saat melihat majikannya membawa baju
"Tidak makan dulu?" Lanjutnya"Aku akan makan sambil berenang, jadi bisakah anda membawa makanan ku dan menyuapiku di pinggir kolam wahai hamba ku?"
"Ahh baiklah tuan putri saya akan menyusul sambil membawa makanan anda" jawab sang supir cepat
Dan Ava pun melanjutkan perjalanan menuju kolam renangnya yang tertunda.
Setelah mengganti pakaiannya dan mengikat ban rambutnya, ia berniat langsung masuk ke dalam kolam sebelum suara sang supir menginstruksinya
"Tuan putri harus memakan beberapa suap dulu sebelum masuk ke dalam air agar tidak masuk angin"
"Ohh baiklah" jawab Ava dan segera membuka mulutnya untuk disuapi sang supir
Setelah ia memakan beberapa suapan nasi yang dibawakan sang supir, Ava pun menuju pinggiran kolam dan mencelupkan kakinya, sambil menggoyangkan kakinya ia menatap ke depan hamparan hutan hijau yang menyegarkan masuk ke dalam mata Ava dan menghanyutkannya ke dalam lamunan panjangnya
"Aku ingin jadi seperti hutan, terlihat segar dan kuat di luar tapi menyimpan misteri di dalamnya"gumam Ava yang masih bisa di dengar oleh sang supir
"Kenapa tuan putri ingin penuh dengan misteri?"
"Karna tidak akan ada yang benar benar peduli"
Kembali setelah Roommates selesai
Gimana menurut kalian ??
Kasi komen dong menurut kalian gimana hehe
Jangan lupa vote juga yaa.고마워
Ps. Sosoan pake korea padahal dari google translate