Morosis 11: Closer
"Selamat pagi" ucap seorang laki-laki saat melihat Ava membuka matanya
Sesaat Ava terdiam, berfikir mengapa ada suara laki laki di kamarnya.
Dan memeluknya?
"Kenapa?" Tanya laki-laki itu lagi. Ava baru saja akan mendorong laki laki tersebut sebelum kata kata lain keluar dari laki-laki tersebut dan menyadarkan Ava
"Ini gue, Luhan"
"Ohh iya ya" gumam Ava
"Apa yang iya?" Ava menggeleng malu
"Lucu banget si" kata Luhan sambil menjepit hidung Ava kecil dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Sesaat Ava terpana melihat mata yang kini sedang tersenyum menyembunyikan bola mata yang menurutnya indah itu.
"Kenapa kok ngeliatinnya gitu? Gue ganteng ya?"
"Iya" jawab Ava spontan sambil melihat ke arah mata Luhan dalam.
Jawaban Ava jelas membuat hatinya bergetar. Tanpa sadar dia sudah menjatuhkan diri terlalu dalam untuk perempuan di pelukannya ini.
Luhan melihat Ava mulai dari rambutnya yang kini agak berantakan karna baru saja bangun dari tidur, dahinya yang selalu membuatnya ingin menempatkan bibir dan mengecupnya lama serta dalam, mata yang menatap sama dalam dengannya, hidung yang tidak pesek tetapi juga tidak terlalu mancung, pipi yang tembam memerah alami, dagu yang melengkung sempurna, dan bibirnya yang berwarna pink alami melengkapi semua yang ada.
Luhan terus memperhatikan Ava dan begitupun sebaliknya hingga sebuah ketukan pintu menyadarkan mereka.
Tok tok tok
"Lu bangun, kita sarapan terus keliling keliling" ucap seseorang di luar sana
"Iya chen, ntar gue sama Ava nyusul" jawab Luhan
"Kayanya kita harus bangun Va"kata Luhan lagi, kali ini pada Ava yang di jawab anggukan setuju
"Ya udah lu pake kamar mandi di sini biar gue numpang kamar sebelah biar cepet"
"Oke"jawab Ava dan langsung turun dari kasurnya menuju kamar mandi. Ava mandi dengan cepat dan menggunakan baju juga dengan cepat. Kali ini dia hanya memakai kaos putih dan celana jeans panjang. Mengaplikasikan lip balm sedikit dan mengikat rambutnya.