Morosis 5: Plans in the plan
Setelah melewati 2 hari amannya di villa, Ava kembali ke rutinitas biasanya
Sekolah
Dan menghadapi orang orang yang selalu menatapnya sinis
"Sering banget ga masuk tapi ga pernah di tegur guru" kata salah seorang siswi yang baru saja dilewati
"Di ancem kali gurunya sama dia, atau ga di sogok" ucap teman
"Di ancem kali dia kan bar bar" balas siswi yang pertama
Yang Ava lakukan ??
Dia diam dan tetap berjalan seakan tidak mendengar apapun, mungkin lebih ke arah tidak peduli. Dia terlalu sering mendengar itu, memang Ava sering sekali tidak masuk sekolah karna memang dia sakit bahkan kadang sampai masuk rumah sakit.
Alasannya sakit ??
Alasan yang sama dengan kejadian beberapa chapter sebelum ini.
Jadi perkataan seperti itu sudah sering ia dengar dan dia tidak perduli toh memang kenyataannya dia sakit dan dia juga tidak menyembunyikan memar yang ada ditubuhnya menyebabkan kata "bar bar" itu ia sandang.
Dan di sini lah dia, di bangku baris ke 3 paling pojok sebelah kiri, tempat yang selalu ia duduki dengan headset yang selalu ada di telinganya dan game mobile di handphone, menunggu sang guru datang dan memulai pelajaran.
Hingga setelah bel pulang berbunyi seluruh siswa kelas 3 diberitahukan untuk berkumpul di aula utama, untuk pemberitahuan tentang ujian akhir yang akan mereka tempuh.
"Kalian sudah diberi tau sebelumnya kalau ujian mulai tanggal 5 juni hingga tanggal 8 juni" ucap sang kepala sekolah yang artinya 2 minggu lagi ujian itu akan dilaksanakan
"Jadi mulai lusa akan di adakan try out untuk kalian, jadi jangan lupa belajar ya"
"Setelah selesai try out nanti akan di bagikan kartu ujian"
"Selamat belajar dan semangat terus untuk kalian semoga kalian lulus semua"
"Setelah ini kalian bisa pulang dan mempersiapkan diri untuk try out nanti dan besok juga akan di liburkan untuk persiapan try out"
"Saya harap kalian pulang ke rumah dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk try out lusa dan untuk ujian akhir kalian" akhir dari kepala sekolah itu dan di balas dengan kata amin dari semua siswa di aula itu dan bubar bersamaan dengan keluarnya kepala sekolah tadi.
Ava memilih pulang ke rumahnya segera dan mengganti bajunya untuk kemudian pergi ke salah satu cafe yang biasa ia datangi.
The Cotton
Cafe bernuansa pink tetapi tetap elegan dengan paduan warna hitam yang tetap enak untuk di lihat walau terkadang selera orang berbeda beda
Kenapa cafe ini?
Dari mana Ava tau cafe ini?Karna menurut Ava kue coklat di cafe ini sangat pas di lidahnya dan juga coklat panas yang di sajikan sangat pas di lidahnya, dan juga sering kali membuatnya lupa diri ketika meminum coklat panas itu
Ia tau cafe ini dari sang ibu yang dulu pernah mengajak Ava untuk bertemu client nya dan sejak saat itu ia memutuskan cafe ini lah satu satunya tempat ramai yang ia senangi seumur hidupnya.