Morosis 6: Planning the tripHari hari yang penuh dengan belajar bersama Kyung Soo sudah di lewati Ava kini dia sudah yakin akan ujian nasionalnya. Bahkan dia masuk ke kelas dengan kepercayaan diri yang sudah pada tahap tertinggi yang ia punya.
Kyung soo
Beli aqua dulu sana
Biar lemotnya ga kumatGa butuh gue udah pinter
Ahh elah gaya lu selangiittt
Padahal kan pinter juga
gara gara gueIya deehhh
thanks yaa kakakuuuYa udah gudlak yaa adekuu
Ew
jijik kaJijik tapi suka kaann
G
Hahaha udah ahh gila gue
lama lama sama elu
Good luck you little girlThanks yaa kak
Lu berjasa bangetCk ga usah melow
Lu jelek kalo melowSerah
But, thanks pokonyaDan berakhirlah personal chat itu. Bukan, bukan berakhir tetapi sengaja tidak di gubris lagi
Ava mulai gemetar menghadapi ujiannya yang pengawasnya sudah mulai menampakkan batang hidungnya"Jika ada yang membawa barang selain alat tulis silahkan simpan di depan kelas" ucap sang pengawas saat memasuki ruangan
"Gimana ujiannya?" Ujar Kyung Soo saat Ava baru saja duduk di cafe tempatnya berkerja
"Bisa doonnggg, siapa dulu gurunyaa" kata Ava yang sedikit memuji 'kakak' nya itu
"Ohh iya gueee" jawab Kyung Soo bangga
"Sayang jomblo"
Dan hancul lebur lah rasa bangga di diri Kyung Soo seketika
"Ahh elu muji tapi jatohin nya ga kira kira"balasnya malas sambil sedikit menjitak kepala Ava
"Hehe sorry sengaja"
"Silangkan dinikmati dek Ava" potong seorang pelayan
"Ka Kyung Soo, di cariin bos"lanjut pelayan tadi
"Ohh oke, gue ke sana, thanks" jawabnya cepat
"Dek gue ketemu bos gue dulu ya, lu nikmatin hari bebas lu dulu aja sebelum belajar lagi sama gue buat ujian tes masuk"katanya sambil membereskan barang yang dia bawa
"Kali ini lu harus belajar lebih dari sebelumnya"katanya setelah berdiri dari kursinya dan siap beranjak
"Ayay kapten" jawab Ava semangat
"Dah" akhir Kyung Soo sambil mengusap kepala Ava
Dan Ava pun mulai mengeluarkan buku yang ia bawa. Kali ini bukan novel. Tapi buku kumpulan soal ujian masuk universitas
Mulai dari soal nomor pertama, terus, hingga dia tenggelam di dunia nya dan melupakan segalanya, seperti biasa
"Va" sebuah suara dan sentuhan di pundaknya membuyarkan semua konsentrasi yang sudah ia bangun sebelumnya