Part 7

1.2K 88 6
                                        

New membawakan makanan yang sudah nenek hangatkan untuk Gun.
Jika melihat keadaan ini, aku memang merasa kasihan pada Gun. Tapi mau sampai kapan dia seperti ini? Kalau kubiarkan, bisa-bisa Gun menjamur dikamarnya, pikir New saat berjalan menuju kamar Gun.

Tepat ketika menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir, New sudah bisa merasakan aura suram terpancar dari kamar Gun. Sudah kuduga, dia pasti sudah menjamur sekarang. Aku harus cari cara agar dia mau keluar dari kamarnya.

"Tidaaaakkk.............."

Gun???

Gun POV

Sejak kejadian itu, aku terus berdiam diri dikamar. Aku masih shock. Siapa yang tidak akan terkejut jika diserang oleh seorang pria seperti itu? Semua orang pasti akan kaget kan?. Tapiiii yang membuatku sangat terkejut, kenapa aku bisa mengeluarkan desahan seperti itu ketika seorang pria melakukan hal itu padaku? Terutama saat dia menyentuh daerah dada, aku merasa begitu sensitif.
Huuuuaaaa....malu,,,,malu,,,malu...!
aku terus saja memukul-mukul bantal yang sejak tadi kudekap, sambil berguling-guling dikasur.  Tiba-tiba aku teringat kembali kejadian malam itu saat P'Off menjamah ku, wajahku pun mulai memerah. Waahh....kenapa aku jadi sensitif begini? berulang kali kucoba melupakannya, tapi ingatan itu terus datang lagi dan lagi. Jangan-jangan aku sudah berubah jadi BL beneran?

"Tidaaaakkk.............."

"Gun???"

P'New?? Aku kaget mendengar suara P'New dari balik pintu, tapi tidak ada niat untuk menjawabnya.

"Gun, berapa lama lagi kau mau terus begini?" Teriak P'New yang mulai kesal karena ku abaikan.
"Seminggu lagi kau ada UAS, kau akan mengulang satu tahun lagi kalau tidak ikut ujian"

"Biar aja..... ngulang satu tahun lagi juga gak apa. Aku gak peduli. Tinggalkan aku P" sahutku dari dalam kamar.

"Tidak apa katamu?" Sepertinya P'New sudah hampir meledak, dan..
Braakkkk....

"Waaaaahhh..." aku menjerit kaget

"Mengulang setahun tidak apa? Kau pikir karena membayar sendiri kuliahmu yang mahal itu kau bisa main-main dengan pendidikanmu?" Dengan wajah menakutkan P'New terus saja ngomel setelah mendobrak pintu kamarku.

"Waaahhh aku minta maaf ... aku minta maaf..." aku yang masih terkejut hanya menunduk tidak berani memandang wajah P'New. Wajahnya benar-benar menakutkan kalau sedang marah.

"Kalau kau sudah mengerti, cepatlah beranjak dan bersiap-siap kesekolah" ucap P'New dengan nada yang sudah kembali normal.

"...... kau tidak akan mengerti perasaan ku saat ini P" ucapku sambil mempoutkan bibirku.

"Tentu saja aku mengerti" ucap P'New tegas

"HAH? APA?" Aku terkejut dengan ucapan P'New

"Maksudmu perasaan seorang pria yang ditindih oleh pria lain kan?"

What..??
"Haaaah P'... kau juga pernah mengalami hal seperti itu?" Aku sampai berdiri karena kaget

"Walaupun tidak separah dirimu, tapi, iya"

Tapi kenapa kesannya P'New malah bangga saat mengatakan hal itu?

"Dengarkan dari orang yang sudah berpengalaman ini. Kau harus bersikap jantan seperti seorang pria dan berhentilah galau, anggap saja itu tidak lebih buruk dari gigitan nyamuk" ucap P'New dengan bangga, sambil menyilangkan kedua tangannya didada.

"......oooh...begitu.." ucapku ragu.
Oh iya, aku teringat sesuatu,
"Kalau begitu P', bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Suaraku terdengar lirih karena ragu sambil melirik kearah P'New

love stage offgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang