Part 2

2.4K 160 6
                                    

40 hari sudah berlalu sejak kepergian ibunda Gun, mereka pun sudah selesai mengadakan upacara 40 harian. New sampai saat ini masih tinggal bersama dengan Gun, karna kondisi Gun yang memang belum sepenuhnya pulih.

Gun POV
Ibu mulai hari ini aku akan terus menyalakan dupa di altar mu ini, kau isrirahatlah dengan tenang, jangan khawatirkan Gun. Gun baik2 saja, bahkan sekarang ada P'new yang memaksa untuk menjaga ku, aku mencoba menahan air mata ku agar tidak jatuh saat aku menyapa ibu pagi ini. Hari ini aku akan mulai bekerja lagi jadi aku harus bisa untuk bersikap tegar, agar tidak membuat ibu khawatir disana.
Aku berangkat ke lokasi syuting bersama p'New yang memaksa ingin mengantar karna khawatir pada ku. Aku merasa sedikit lega karena semua orang bertingkah biasa pada ku. Mungkin memang mereka ingin menjaga emosi ku tetap stabil agar tidak berpengaruh pada pekerjaan. Namun entah kenapa saat ada adegan sedih emosi ku menjadi meluap-luap dan tidak terkontrol yang membuat ku harus berulang kali take dalam satu adegan. Parahnya keadaan ini semakin memburuk setiap harinya walau akhirnya aku bisa menyelesaikan kontrak ku pada series pendek itu.

"Aku kira aku baik-baik saja P'.." tuturku pada P'New yang sedari tadi menyetir disebelah ku.

"Kau mungkin baik-baik saja nong, tapi Gun yang tertidur dalam alam bawah sadar mu mungkin masih berduka sampai saat ini" tutur P'New masih sambil menyetir.
"Tp aku senang kau berusaha untuk tetap bangkit, dan aku harap kau akan selalu bercerita pada ku apapun yang kau rasakan" pesannya. Aku bersyukur ada p'New disini walau awalnya aku agak kesal karena dia selalu cerewet dan memarahi ku karna aku tidak menaruh baju kotor ku dikeranjang atau karna bangun tidur aku langsung makan tanpa gosok gigi ataupun kadang hanya karna aku terlambat pulang 2 menit. Karena dia, aku jadi merasa kalau ibu masi disini bersama ku. "Iya..Khob khun khrap P'new" jawab ku sambil tersenyum.

author POV

"Kiri kiri..aw tembak..bukan yang itu kanan kanan.. " gumam Gun sambil asyik memainkan game online di hp nya.
"Ai'Gun kau mau nonton tv atau main hp, pilih salah satu jangan kau hidupkan keduanya.." New kesal dengan kelakuan Gun yang selalu nyetel tv bareng main hp.
"Aaw P'.. aku jadi kalah kan.." Gun tidak kalah kesalnya pada New.
Sudah 10 bulan ini Gun belum menerima tawaran untuk main film, series atau bahkan iklan. New yang sudah menduga hal seperti ini akan terjadi setelah syuting terakhir Gun yang banyak melakukan kesalahan tidak merasa heran jika sampai sekarang Gun masih belum menerima tawaran lagi. Namun New tidak ambil pusing, dia hanya ingin memastikan bahwa Gun merasa nyaman dan bahagia lahir dan batin.

"P' aku lapar tapi tidak ingin makan,, apa ada camilan yang bisa ku makan?" Gun yg lapar sudah lupa dengan kekalahan gamenya, dia bahkan tidak peduli dengan New yang masih kesal.

" aku mampir belikan cake kesukaan mu waktu kepasar tadi, akan kuambilkan sebentar" suaranya masi kesal

"horraaay...sama teh angetnya sekalian ya P'."

"Baiklah tapi cuci tangan mu dulu" inilah New yang masih akan melakukan apapun yang diminta Gun walaupun dia sedang kesal. New kau benar2 sudah menjadi ibu Gun..tidak, bukankah kau berlebihan memanjakan Gun?

Gun POV
Hari ini aku bahagia bertemu teman-teman setelah dua bulan libur kuliah.
Aku mulai bisa bersosial bersama teman-teman kuliah ku lagi karena beberapa bulan terakhir ini aku sedang tidak ada pekerjaan. Saking serunya ngobrol aku sampai tidak sadar kalau sekarang sudah jam 10.05. Aduuh gawat, bisa-bisa kena ceramahan p'New nih, buru-buru aku pamit dan bergegas pulang. Setibanya didepan rumah aku menahan nafas saat membuka pintu,,yang kulihat orang yang tidak aku harapkan sudah berdiri berlenggang dibalik pintu. Aaw pasti dimarahin deh nih, P'New langsung menarikku masuk tanpa berkata apapun. Eh tapi anehnya saat kita sudah duduk di ruang keluarga, dia malah senyum-senyum gak jelas, lalu dia sodorkan amplop coklat pada ku. Dengan heran ku buka amplop itu sambil sesekali melirik padanya. Oh ternyata tawaran pekerjaan, pantas saja p'new girang bukan main sampai tidak memarahi ku karen pulang terlambat. hihihiii mujur pikir ku. Aku mengerutkan alisku setelah membaca sebuah kalimat pada kertas yang sedang kupegang. Kuulang lagi mungkin aku yang salah baca atau mereka salah ketik. Namun lagi2 aku mengerutkan alisku

love stage offgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang