26. Bertemu 'adik ipar' (2YEON)

7.2K 416 8
                                    


NAYEON POV

Nayeon benar-benar tidak menyangka siapa yang menyetir di depannya itu. Seingatnya dia menghubungi manager oppa untuk mengantarnya pulang ke myongdong.

"Bagaimana bisa kau yang mengemudi? Bahkan kau tidak tau aku pulang hari ini?" Tanyaku.

"Aku tau kau akan pulang , aku tadi menghubungi manager oppa biar aku saja yang membawa mobilnya" jawab jeongyeon , dia tetap fokus menyetir.

Rumah nayeon memang di korea , tapi jarak dari rumahnya ke dorm cukup jauh.

"Apa kau tidak menghabiskan masa cutimu dengan keluargamu? Kenapa malah mengantarku , kau akan lelah nanti" kata nayeon .

"Kau tau sendiri , rumahku dekat dengan dorm , bahkan tanpa cuti aku bisa pulang kapan pun aku mau" jawab jeongyeon.

Nayeon terdiam , dia bingung harus bagaimana , jeongyeon begitu tenang , tidak seperti biasanya yang suka bercanda dan memecahkan suasana canggung.

(Apa karena aku minta putus tadi siang ya , kurasa dia marah , benar saja aku bahkan menamparnya tadi ) batinku.

"Jeong?"

"Istirahatlah , nanti akan aku bangunkan setiba di rumahmu". Kata jeongyeon , ekspresi nya benar-benar serius , nayeon tidak bisa menebak apa yang di pikirkannya.

Nayeon berpindah dari kursi belakang ke depan , dia melangkah hati-hati melewati celah di antara kursi mobil , karena malam , dan pencahayaan mobil di mode redup.

"Aku minta maaf" ucap nayeon , kini dia bisa melihat kekasihnya dari dekat.

"Untuk?" Tanya jeongyeon , dia menoleh sesaat ke arah nayeon.

"Menamparmu tadi siang" jawab nayeon , dia memegang pipi jeongyeon dari samping , mengusapnya lembut.

"Hanya itu?" Tanya jeongyeon lagi .

"Apa lagi? Iya aku yang salah , aku minta maaf untuk semuanya" kata nayeon , dia melepaskan tangannya dari pipi jeongyeon , tetapi jeongyeon malah memegangnya dan menyautkan tangan mereka bergandengan di tengah , dia menyetir satu tangan .

"Bukan itu maksudku , kau minta maaf untuk menamparku , tapi kau tidak memintaku menjadi kekasihmu lagi" jawab jeonyeon dia menatap nayeon sekarang .

Nayeon teringat dia mengucapkan kata 'putus' saat itu .

"Mau kah kau menjadi kekasihku?" Ucap nayeon pelan , bahkan sangat pelan , dia menunduk malu sekarang , benarkah dia menyatakan perasaan , bahkan mereka sudah resmi beberapa bulan yang lalu , tetapi ini terasa aneh.

"Uwaaa. . . Jadi ini ya rasanya di tembak , hua ha ha ha" tawa jeongyeon meledak .

"Yahh!! YOO JEONGYEON KAU!" Teriak nayeon , dia melepaskan genggaman mereka sangking kesalnya , "aaiiissshhh!!" Gerutu nayeon.

"Hi hi hi , miane nay , oke oke , aku minta maaf hmm?" kata jeongyeon , dia sedikit menahan tawanya melihat nayeon marah.

"Masa bodo!" Kesal nayeon , dia menoleh ke arah jalan raya melihat pemandangan malam hari dari jendela mobil.

"Ayolah , aku hanya bercanda , jangan terlalu serius" kata jeongyeon mencoba meraih tangan nayeon lagi , tetapi di tepis oleh orang di sebelahnya.

"Kau tidak pernah serius" gumam nayeon , dia mengatakan tanpa menoleh.

Jengyeon menepikan mobilnya di pinggir , dia berhenti sejenak.

JEONGYEON POV

"Nay?" Bujuk jeongyeon , tapi nayeon tetap tidak menoleh padanya.

STORY OF TWICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang