Seorang yeoja kira-kira berumur 40 tahun'an yang mengenakan jubah putih dan berkalungkan stetoskop keluar dari kamar rommatte.Jeongyeon memang sudah bangun dari pingsan nya , tetapi manager memanggil doctor datang untuk memeriksa bagaimana kondisinya lebih lanjut .
TIDAK ADA POV
"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya manager .
Di belakangnya ada member twice yang lain dengan raut wajah sangat kuwatir .
"Dia hanya kekurangan cairan , kurasa dia terlalu lelah atau kurang makan , setelah infusnya habis , tolong berikan obat dan vitamin yang sudah saya siapkan" jelas sang doctor , "kalau begitu saya permisi dulu" tambahnya pamit dan membungkuk meninggalkan mereka .
Member twice dan manager membalas bungkukan doctor , tidak lupa mereka mengucapkan terima kasih sebelumnya .
Nayeon dengan langkah cepat masuk mendahului , di ikuti yang lain dari belakang .
"Gwencana?" Tanya nayeon sambil duduk di tepi kasur , tangannya mengenggam salah satu tangan jeongyeon .
Jengyeon mengangguk lemah , betapa pedihnya nayeon melihat kekasihnya itu, hatinya terasa hancur melihat kondisi jeongyeon sekarang .
"Kalau begitu aku ke agensi dulu untuk mengatur ulang jadwal" ucap manager setelah melihat keadaan jeongyeon , "dan kau dahyun? Kurasa kau yang menggantikan jadwal jeongyeon menjadi pitcher baseball besok" perintah manager .
"Nee manager" jawab dahyun .
"Ani manager , aku saja" ucap jeongyeon dengan suara pelan .
"Kau tidak boleh memaksa fisikmu" kata manager .
"Besok aku pasti sembuh , aku hanya pingsan , bukan sakit" jawab jeongyeon meyakinkan .
"Kita lihat besok saja , dahyun kau tetap bersiap buat jaga-jaga" kata manager , dia tetap merasa kuwatir . "Aku permisi kalau begitu". Tambahnya kemudian berlalu meninggalkan dorm twice .
Kini hanya ada mereka bersembilang di dorm .
JEONGYEON POV
"Bisa kalian tinggalkan kami berdua" ucap jeongyeon dengan menatap nayeon yang duduk di sampingnya.
Member yang lain menurut dan berlalu tanpa berkomentar apa-apa .
"Miane.." ucap nayeon , air mata yang dia tahan sedari tadi akhirnya tumpah sekarang .
Saat melihat itu tangan jeongyeon mengangkat berniat menghapus air mata orang di sampingnya , karena dia memakai selang infus , darahnya mengalir ke selang .
"Jangan bergerak , lihat darahmu" kata nayeon menahan dan menepatkan tangan jeongyeon ke tempatnya dengan hati-hati .
"Kalau begitu jangan menangis , aku pingsan juga bukan karena dirimu" kata jeongyeon menjelaskan .
Nayeon menghapus air matanya sendiri , lalu tangannya semakin erat menggenggam tangan jeongyeon , dia merutuki dirinya sendiri karena merasa bodoh , menyakiti orang sebaik kekasihnya .
"Kemana kau semalam sehingga bisa kelelahan seperti itu?" tanya nayeon kini.
"Aku menemui orang yang sangat spesial , seseorang yang sangat berarti dalam hidupku" jawab jeongyeon .
Sakit !! Entah kenapa nayeon merasa sakit mendengarnya , di hari ulang tahunnya , kekasihnya lebih memilih menemui orang lain yang 'katanya' spesial.
(Siapa dia?) Batin nayeon .
Jeongyeon melihat nayeon hanya diam saja , "aku ingin tidur sebentar" ucapnya lalu memejamkan mata .
Ketika nayeon mau melepaskan genggamannya , jeongyeon menariknya kembali seperti tidak mau di tinggal .
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF TWICE
Randomcerita tentang kehidupan 9 gadis cantik yang tergabung menjadi girlband TWICE dan pekerjaan sehari-hari nya menjadi idol. tanpa mereka ketahui benih-benih cinta tumbuh di atara mereka. akan kah mereka berterus terang ? atau memilih menyimpan perasaa...