Bab 17 - Tetaplah Bersama Kami

6.2K 373 11
                                    


Para member kini sedang menunggu di luar ruangan Sehun, karena Dokter Joo sedang datang untuk melakukan pemeriksaan rutin pada Sehun. Kyungsoo yang mencemaskan keadaan Sehun tidak beranjak dari pintu dan membiarkan pintu sedikit terbuka untuk melihat proses pemeriksaan Sehun seperti biasa.

Dokter Joo terlihat begitu telaten memeriksa kondisi Sehun begitu juga dengan kedua perawat pendampingnya.

“ Hyung, kenapa Kau mengintip?” Tegur Jongin.

“ Aku tidak mengintip, Aku hanya ingin melihat Dokter Joo memeriksa Sehun.” Elak Kyungsoo.

“ Kau selalu saja seperti itu hyung setiap kali Dokter memeriksa Sehun. Untung saja Dokter Joo tidak tersinggung dan keberatan dengan tingkahmu ini.”

Kyungsoo melirik tajam ke arah Jongin. “ Tidak ada salahnya kan, toh hyung tidak merugikan Dokter Joo. Hyung hanya ingin tahu kondisi Sehun saat diperiksa Dokter Joo.”

“ Apakah Dokter Joo memeriksanya dengan teliti, Kyung?” Chanyeol kini ikut mengintip.

Kyungsoo mengangguk.

“ Aku juga mau lihat hyung.” Rengek Tao.

“ Jangan berisik, nanti ketahuan Dokter Joo.” Kyungsoo menjitak kepala Tao.

“ Sakit hyung.”

“ Makanya jangan berisik.”

“ Kenapa Kalian bertingkah seperti ini sih? Kalian itu sudah pada dewasa.” Protes Kris.

“ Aku juga mau lihat, minggir.” Minseok yang notabenenya paling tua malah ikut-ikutan menyelip di antara Kyungsoo, Tao dan Chanyeol. Baekhyun tidak banyak bicara tapi dia langsung bertindak. Dia mengambil celah di antara kedua kaki Kyungsoo dan duduk dilantai mengintip dari celah di bawah Kyungsoo dan Tao.

Junmyeon hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan ajaib para membernya. Walau sebenarnya Dia juga penasaran. Semoga Sehun baik-baik saja.

Di dalam ruangan, Dokter Joo yang telah selesai memeriksakan kondisi Sehun hanya bisa menghela nafas.

“ Tuan Oh. Bagaimana dengan keputusan Anda soal operasi tersebut? Apakah Anda sudah berubah pikiran?”

Sehun menggelengkan kepalanya. “ Ini sudah yang kesekian kalinya Dokter bertanya padaku. Tapi, Aku masih tetap dengan keputusanku, Dok.”

“ Tapi, bolehkah Saya tahu apa alasannya?”

Sehun tidak menjawab. Dokter Joo kembali menghela nafas.

“ Dulu Anda juga sempat melalaikan pengobatan Anda hanya karena alasan jadwal Anda yang terlalu padat. Hanya karena alasan seperti itu. Padahal ini menyangkut soal keselamatan nyawa Anda, Tuan Oh. Apakah karir sebegitu pentingnya bagi Anda?”

Sehun mengangguk tapi lalu menggeleng. “ Tidak sepenuhnya seperti itu. Ini sulit untuk dijelaskan.”

“ Kenapa Anda lebih mementingkan karir Anda? Apa Anda tidak sadar kalau karir yang Anda perjuangkan akan sia-sia kalau Anda tiada? Maaf Saya harus bicara seperti ini, tapi itulah kenyataannya.”

“ Waktu itu, bukan karirnya yang kuutamakan. Aku hanya tidak ingin mengecewakan anggotaku yang lain. Aku sudah terlalu banyak menyusahkan Mereka karena beberapa kali telah mengacaukan jadwal EXO hanya karena penyakitku ini. Daripula bagiku, bersama Mereka adalah obat yang lebih baik daripada radioterapi atau obat-obatan lainnya.” Sehun terdiam sebentar menatap Dokter Joo, lalu kembali bicara.

“ Bukankah waktu itu Aku pernah bertanya pada Anda. Apakah pasien pengidap kanker darah yang Anda tangani pernah ada yang sembuh total dan Anda menggelengkan kepala. Walau Anda mengatakan setidaknya pasien bisa bertahan lebih lama dari yang seharusnya. Hanya bertahan, Dok. Bukannya sembuh. Lalu Aku melihat bagaimana pasien-pasien di Rumah Sakit ini yang telah menjalani kemoterapi dan radioterapi. Mereka tidak terlihat baik-baik saja, Mereka terlihat hidup tapi tanpa semangat. Dengan wajah pucat, tubuh kurus kering, mata menggelap, bahkan sebagian dari Mereka harus duduk di kursi roda. Kalau Aku memperpanjang hidupku hanya untuk mengalami hal seperti itu, Aku rasa mati setelah menghabiskan waktu untuk hal yang lebih bermakna jauh lebih baik.”

Precious Maknae Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang