ANEH

32 5 1
                                    


Aku segera mengambil ikat pinggang yang tergantung di salah satu kastok kamar mandi. Dan segera keluar dengan membawa ikat pinggang tersebut namun lagi - lagi Nafira menghilang. Aku mendapati seorang wanita sedang berdiri di pojokan kamar mandi, kupikir itu Nafira, aku memangil namanya dengan kesal, tapi dia tidak mau menoleh. Aku mulai merasa takut, dengan perlahan aku mendekatinya dan kuraih tangannya untuk membalikan badannya, tapi ternyata.......

Tapi ternyata itu masih Nafira.

" Nafiraaaa, kamu itu apaaan sih aku takuttt!" seruku sedikit meninggikan nada bicaraku.

Tapi Nafira tak begeming dia hanya terdiam, dan dia hanya menyunggingkan bibirnya.

" Nafira, kamu kok diam aja sih."

Tetap saja dia tak bergeming, dia tetap kaku ditempatnya.

" Kira, Kira, Kira buruan kamu mau terlambat. " Teriak seseorang dari arah luar kamar mandi.

" Iya!!!" Aku segera keluar dengan menarik tangan Nafira.

Namun aku sangat terkejut ketika melihat sosok didepanku adalah Nafira,!!

" what?? Bukannya kamu ada dibelakangku?" Tanyaku heran dengan rasa khawatir yang sedikit menghantuiku.

" Dibelakangmu?" Tanya Nafira kembali.

" Ya, aku..... tadi memegang tanganmu!" jawabku sambil menunjukan tanganku dan memperaktikannya.

" suwer  aku dari tadi ada diluar kamar mandi.!"

" Jangan bohonggg,,, aku takuttt!!"

" Sumpah aku gak bohongin kamuuuu!!"

" Terus yang tadi siapa?" Tanyaku dengan ketakutan yang teramat sangat.

" Hmmmm, mungkin itu cuma halusinasi kamu doang...." Jelas Nafira.

" Udahlah lupain aja, kita udah terlambat nanti kita dimarahinn!!"

" Tapi.....

Belum selesai aku berbicara, tanganku segera ditarik olehnya untuk mengikuti pelajaran olahraga.

Sebenarnya aku masih merasa takut, tapi aku segera membuang jauh - jauh pikiran negatif yang tersirat dalam otakku.

30 menit berlalu........

Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, waktu akhirnya sampai pada titik akhir.
Semua murid segera berhamburan meninggalkan kelasnya masing - masing.

Aku berdiri di koridor kelas menunggu kakak dan adikku untuk pulang bersama, kami sengaja akan pulang berjalan kaki karena ayah tidak akan menjemput kami.

Kutengok kanan dan kiri namun, tak ada tanda - tanda kehadiran saudaraku. Samar - samar dikejauhan terlihat seorang wanita sedang menangis. Aku merasa penasaran dibuatnya, segera aku berlari dan menghampiri wanita tersebut.

" Haiii, kamu kenapa?" Tanyaku penasaran.

" Huuuuu..... Huuuuu...... Huuuhu. "

" Kamu kenapa ada disini?. " Tanyaku kembali, karna belum mendapat jawaban yang jelas.

" Help me..... Help me....... Help.... Help......" Jawab wanita tersebut.

Kata - kata itu membuatku mengingat kejadian waktu lalu. Aku mulai merasa takut....

." Kauu....? Kataku panik.
" Siapa kamu?"

" Helpp.. Me

" kenapa kamu meminta tolong padaku? "

" Help me...... Help me.......

" siapa kamu? Kenapa kamu terus - menerus meminta tolong padaku? Dan kenapa kamu terus mengikutiku? Apa dalahku? "

" Help meeee...... Help mee

Dia terus menerus mengucapkan kata HELP ME.!! apa maksud perkataan itu aku tidak paham. Selagi aku berpikir keras tiba- tiba wanita itu menghilang dan datanglah kedua saudaraku.

Kak Meera menarik tanganku  untuk pergi dari tempat tersebut, sepanjang perjalanan aku menceritakan kejadian yang terjadi di koridoor tadi, namun kak Meera bahkan Al yang mudah aku kelabui saja tidak percaya.

" Ahhh, mungkin itu cuma halusinasi kamu!! "

" Jika itu hanya halusinasi, kenapa aku beberapa kali bisa melihat wanita itu dan dia terus mengucapkan kata HELP ME apa mungkin aku berhalusinasi dan kenapa saat ada manusia selain aku dia menghilang.  Kenapa? " Tanyaku dengan tegas.

" Hmmm, mungkin kamu terlalu luas berimasjinasi sehingga lupa akan kebenaraan yang terjadi Sebenarnya. " jawab  kak Meera takalah tegasnya dariku.

" Tapikan kak...... " Perkataanku segera berhenti.

" Syuttttt udah ah, kasian Al dia kecapean kita harus cepet - cepet nyampe rumah."

Aku tidak meladeni perkataan dari kakak ku. Sesegera mungkin aku mendahuluinya karna aku sangat kesal dibuatnya. Kak meera dan Nafira  menganggap diriku hanya berhalusinasi saja, tapi aku yakin ini  bukan sekedar halusinasi, yah walaupun aku pikir awalnya ini halusinasi tapi tidak ini adalah sebuah kenyataan.

Sampai dirumahhh, kami segera berlarian masuk kedalam, bersemangat untuk segera melepaskan penaat yang menyebar ditubuh   kami.

Akan tetapi....

" Bundaaaa................

🍁🍁🍁🍁🍁

Hai guys thanks for read my story.
Penasaran dengan kisah selanjutnya? Tunggu kelanjutannya yaa.

Oh ya jangan lupa untuj vote dan komen di bawah sini👇
Maaf jika ceritaku terlalu pendek dan masih banyak typo nya. Harap maklumm😅😅😊😊😊

Ghost In Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang