Dua Puluh Empat

20 6 0
                                    

Seminggu sudah dilewati oleh Azkia dan Radit. Sekarang mereka sudah selesai mengikuti mos sekolah, mereka berdua sudah menjadi murid tetap SMA Pelita Jaya. Hari ini Azkia dan Radit mengikuti upacara bendera yang biasa di lakukan setiap hari senin. Semua murid sudah berada dibarisan mereka masing masing karna upacara akan dimulai sebentar lagi, sementara Azkia berbaris bersama temannya karena Radit adalah PMR jadi dia tidak berada di barisan Azkia melainkan berada di belakang barisan Azkia. Sebelum upacara dimulai Azkia merasakan tubuhnya seperti ada yang mengganggu, dia merasa tidak enak badan, Radit pun sudah menyuruh Azkia untuk istirahat di UKS tapi Azkia tidak mau dia tetap berbaris di barisannya. Upacara pun dimulai semua murid sudah lebih tenang daripada saat sebelum upacara dimulai. Saat upacara sudah memasuki amanat pembina, Azkia sudah merasa sangat pusing dan tidak enak badan, tapi dia tetap mengikuti upacara.

"Azkia muka lo kok pucat banget, lo sakit?" tanya teman disebelah Azkia
"Nggak kok gua baik baik aja." jawab Azkia
"Kalau lo nggak kuat lo ke uks aja, biar gua panggil PMR ya." tawar teman Azkia
"Nggak usah Sis gua masih kuat kok." tolak Azkia
"Ya udah tapi kalau lo udah nggak kuat lo bilang gua aja ya." ucap Siska teman Azkia
"Iya Sis pasti." ucap Azkia
"Kenapa kepala gua pusing banget ya, perasaan tadi pagi gua sarapan deh." batin Azkia
"UNTUK ITU BAPAK UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA SISWA SISWI YANG SUDAH MENGIKUTI MOS SELAMA SEMINGGU. DAN DENGAN INI BAPAK AKAN TUTUP ACARA MOS SMA PELITA JAYA." ucap kepala sekolah
"Dooorrr, dooorrr." terdengar bunyi converti dan balon pecah dari atas kepala Azkia
"Aaarrghh, kenapa tuh balon harus pecah di atas gua sih nggak tahu apa gua kaget. Aduh kenapa jantung gua jadi sakit gini ya." batin Azkia
"Kia lo kenapa?" tanya Siska
"Gua nggak kenapa napa Sis, gua baik baik aja kok." jawab Azkia
"Itu Azkia kenapa ya, kok kayak orang kesakitan gitu, terus megangin dada terus. Apa jangan jangan penyakit jantung Azkia kumat lagi." batin Radit
"Kia lo nggak usah bohong, lo tuh kayak orang kesakitan. Gua takut lo kenapa napa, kita ke UKS aja yuk gua anterin." ucap Siska
"Nggak Sis sekali lagi makasih karna lo udah mau tolong gua, tapi gua baik baik aja kok." ucap Azkia
"Ya sudah maaf ya kalau gua bawel." ucap Siska
"Iya nggak apa apa kok." ucap Azkia

Semakin lama Azkia terus merasakan sakit dibagian jantungnya. Beberapa menit kemudian pandangan Azkia mulai kabur dan gelap, Azkia pun jatuh pingsan semua teman teman Azkia panik termasuk Siska yang berada di sebelah Azkia. Radit yang melihat Azkia pingsan langsung menghampiri Azkia dan menggendongnya menuju uks.

"(UKS)"
"Kia bangun dong, jangan bikin gua panik." ucap Radit
"(Membuka matanya), Dit gua dimana?" tanya Azkia
"Lo di UKS Kia." jawab Radit
"Aaawww, Dit dada gua sakit banget." teriak Azkia
"Bentar Kia gua panggil dokter yang jaga dulu." ucap Radit
"Cepetan Dit dada gua makin sakit." teriak Azkia
"Dok tolong teman saya." ucap Radit sambil menarik tangannya
"Iya dik saya akan segera kesana." ucap sang dokter
"(Menghampiri Azkia), kamu kenapa dik?" tanya dokter tersebut
"Dada saya sakit dok." jawab Azkia
"Sebentar saya periksa dulu." ucap dokter Rara
"Gimana dok." tanya Radit
"Bisa ikut saya sebentar." ajak dokter tersebut
"Baik dok." ucap Radit
"Sebelumnya saya mau tanya apakah teman adik memiliki penyakit jantung?" tanya dokter Rara
"Iya dok teman saya punya penyakit jantung." jawab Radit
"Berarti benar penyakit jantung teman adik kambuh dan bila tidak cepat cepat di bawa ke rumah sakit teman adik bisa kritis." ucap dokter Rara
"Jadi saya harus bagaimana dok?" tanya Radit
"Tenang adik jangan panik, sebaiknya adik sekarang telepon orang tua atau kakak dari teman adik supaya bisa langsung dibawa ke rumah sakit." ucap dokter Rara
"Baiklah dok saya telepon dulu kakaknya." ucap Radit
"(Beberapa menit kemudian)"
"Dok tidak bisa dihubungi kakak maupun orang tuanya." ucap Radit
"Baiklah kalau gitu ambulans sekolah yang akan mengantarkan adik dan teman adik. Sekarang adik izin ke guru piket dan kasih surat ini, lalu adik kemasi barang adik dan teman adik. Nanti kita bertemu di lapangan sekolah." ucap dokter Rara
"Baik dok." ucap Radit sambil berlari meninggalkan ruang uks

Radit pun segera menuju meja piket dan meminta izin serta memberikan surat yang diberikan oleh dokter Rara. Setelah mendapatkan izin Radit langsung berlari menuju kelas dan mengemasi barangnya dan Azkia, setelah semua selesai Radit langsung berlari menuju lapangan. Ketika sudah sampai lapangan, Radit terkejut karna Azkia sudah tidak sadarkan diri, dia pun langsung bergegas menaiki ambulans. Beberapa menit kemudian ambulans sekolah sudah sampai di rumah sakit Cahaya Purnama. Azkia pun langsung dibawa ke IGD oleh para suster Radit pun menunggu di depan IGD sambil berdoa memohon keselamatan Azkia. Dia pun mencoba menelepon kak Angga kembali dan berhasil, kak Angga pun langsung otw ke rumah sakit tersebut. Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang IGD.

"Dok gimana keadaan teman saya?" tanya Radit
"Teman anda sekarang kritis dan sedang koma." jawab dokter tersebut
"Apa dok! Ini nggak mungkin." teriak Radit
"Kamu yang sabar ya, sekarang teman anda akan kami pindahkan ke ruang ICU." ucap Dokter
"Baik dok." ucap Radit
"(Menghampiri Radit), Dit gimana keadaan Azkia?" tanya Angga
"Kak Angga, Azkia koma kak dan sekarang dia sudah dipindahkan ke ruang ICU." jawab Radit
"Apa! Azkia koma, kamu ini gimana sih Dit nggak becus banget jaga Azkia, katanya best friend tapi malah bikin Azkia koma." bentak Angga
"Maaf kak, gua emang nggak becus jaga Azkia kak, gua minta maaf." pinta Radit
"MAAF!! Kamu kira segampang itu minta maaf, kamu tahu Azkia koma dan kamu dengan mudahnya minta maaf gua nggak akan maafin lo karna lo udah bikin adik yang paling gua sayang sekarang sekarat." teriak Angga
"Ngga, tenangin diri kamu dulu, kamu nggak usah marahin Radit kayak gitu dia kan udah ngaku salah. Radit sekarang kak Manda tanya kenapa Azkia bisa sampai kayak gitu?" tanya Manda
"Gini kak, setelah kepala sekolah menutup acara mos tiba tiba dari atas kepala Azkia ada bunyi converti dan balon pecah mungkin itu yang membuat dia kaget dan jantungan kak." jawab Radit
"Lo kan udah tahu kalau Azkia punya penyakit jantung tapi kenapa masih lo biarin dia kaget kayak gitu. Lo tuh sebenarnya sahabatnya atau bukan sih." bentak Angga
"Kak gua sahabat Azkia, gua juga nggak mau ini terjadi ini tuh nggak sengaja kak." ucap Radit
"Sahabat?? Mulai sekarang lo nggak usah sahabatan lagi sama Azkia, nggak usah dekat sama Kia lagi nggak usah temuin dia lagi lo tuh nggak pantes jadi sahabat Azkia. SEKARANG LO PERGI DARI SINI NGGAK USAH TENGOKIN AZKIA LO BUKAN SAHABAT AZKIA LAGI." teriak Angga
"Tapi kak..." ucap Radit terpotong
"Nggak ada tapi tapian sekarang lo pergi gua nggak mau liat muka lo lagi." bentak Angga
"(Pergi meninggalkan kak Angga dan kak Manda) " Radit
"Beb kamu seharusnya nggak usah nyalahin Radit kayak gitu." ucap Manda
"Terserah, gua mau nengok Kia dulu." ucap Angga

Radit pun pergi menuju rumah pohon yang biasa dia kunjungi bersama Azkia. Hujan pun turun begitu lebat tapi Radit tetap berlari menuju rumah pohon. Setelah sampai rumah pohon Radit langsung teriak dan menyalahkan dirinya. Saking kesalnya Radit tidak menyadari jalannya licin, Radit pun terpeleset dan jatuh.

Apakah Azkia dan Radit akan bersatu kembali menjadi sahabat. Tunggu terus kelanjutan ceritanya.

Jangan lupa
Vote
And
Comment

Salam hangat#my twins

From Friend To LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang