Dua Puluh Lima

31 4 0
                                    

Hujan masih turun dengan lebatnya. Radit masih belum sadarkan diri dari pingsannya, kebetulan saat itu kak Arnold dan kak Sandra sedang melewati rumah pohon tempat Radit terjatuh dan pingsan. Awalnya mereka berdua ingin berteduh di rumah pohon Radit dan Azkia. Tapi ketika melihat Radit pingsan kak Arnold dan Sandra segera membawa Radit ke rumah sakit karna kepala Radit berdarah. Meskipun harus hujan hujanan Arnold dan Sandra rela demi membawa Radit ke rumah sakit.

Skip rumah sakit

"Sus tolong adik saya." teriak Arnold sambil menggendong Radit
"Ada apa dek." tanya seorang suster
"Tolong adik saya sus." ucap Arnold
"Langsung dibawa ke IGD aja dik, mari saya anter." ucap suster tersebut
"(IGD)"
"Adik sebaiknya tunggu di luar ya. Dokter akan segera menanganinnya." ucap suster lainnya
"Baik sus, tolong adik saya." ucap Arnold
"Udah Nold kita tunggu diluar aja yuk." ajak Sandra
"Iya Dra." balas Arnold

Ketika Arnold dan Sandra keluar ruang IGD mereka berdua melihat Angga dan Manda. Mereka pun langsung mengahampiri Angga dan Manda.

"Ngapain Ngga disini, siapa yang sakit?" tanya Arnold
"Adek gua koma penyakit jantungnya kambuh." jawab Angga
"Kok bisa sih Ngga." tanya Arnold
"Ini semua gara gara adek lo. Adek lo tuh nggak becus jaga adek gua, katanya sahabat tapi malah buat adek gua celaka sampai koma kayak gini. Sekarang gua bingung gimana ngomong ke bokap nyokap gua, gua nggak tega liat nyokap nangis kalau sampai tahu Azkia koma." ucap Angga
"Angga sudahlah liat itu Arnold shock banget dengar berita ini, kamu harus ikhlas, coba tenangin diri kamu." ucap Manda mencoba menenangkan Angga
"Oh ya Nold kamu ngapain disini?" sambung Manda
"(Tidak ada respon karna masih shock)" Arnold
"Ini Man kita disini bawa Radit ke IGD karna tadi dia di rumah pohon jatuh pingsan dan kepalanya berdarah." jawab Sandra
"Belum apa apa udah stres, sampai pingsan segala. Lebay banget sih." ledek Angga
"Maksud lo apa sih Ngga nyalahin adek gua kayak gitu apa sih, bisa aja kan adek gua nggak sengaja, lo jangan egois kayak gitu dong. Lo harus bisa kontrol diri lo. Jangan sampai karna masalah ini persahabatan adek kita putus." kesal Arnold
"Egois kata lo. Coba lo yang ada di posisi gua, Azkia sekarang koma Nold gua takut kalau dia ninggalin kita semua duluan, gua nggak mau itu terjadi. Gua cuma takut kehilangan dia Nold. Lo harus tahu itu." bentak Angga
"Gua tahu Ngga, gua juga ikut sedih dengar berita ini. Tapi lo harus yakin kalau Azkia pasti bisa ngelewatin ini semua, gua tahu Azkia itu kuat Ngga pasti dia bisa bangun lagi. Yang penting sekarang lo banyakin berdoa untuk kesembuhan adek lo bukannya marah marah kayak gini Ngga." bentak Arnold
"Iya Nold lo benar gua harusnya yakin bukannya malah takut. Makasih ya Nold lo emang sahabat gua yang baik. Tapi maaf Radit adek lo udah nggak bisa sahabatan lagi sama Azkia." ucap Angga
"Kenapa?" tanya Arnold
"Karna gua udah nggak percaya lagi sama adek lo." jawab Angga
"Ok kalau itu mau lo. Mungkin sementara Radit nggak bisa sahabatan lagi sama Azkia. Gua nggak masalah asal persahabatan kita jangan putus ya. Persahabatan kita udah terjalin lama sayang kalau harus berakhir." ucap Arnold
"Iya Nold tenang aja kita tetap sahabatan kok." ucap Angga
"Nah kalau gini kan enak ngeliatnya." ucap Sandra
"Iya nggak usah berantem beranteman kan enak liatnya." ucap Manda
"Ya udah yuk sekarang kita cari makan dulu. Nold kita makan dulu ya, nanti kamu sakit kan tadi kita hujan hujanan kesini." ajak Sandra
"Kamu kesini hujan hujanan Nold?" tanya Angga
"Iya Ngga tadi gua lagi jalan sama Sandra jadi nggak bawa kendaraan, tadi aja gua bawa Radit ke rumah sakit di gendong sambil lari larian untung aja rumah sakitnya dekat." ucap Arnold
"Berarti lo nggak bawa baju ganti?" tanya Angga
"Nggak Ngga." jawab Arnold
"Ya udah lo ganti baju dulu, pakai baju gua aja ayo gua anter." ajak Angga
"Kamu juga Dra ganti baju, pakai baju gua ayo ikut gua ambil baju." ajak Manda
"Ok gua sama Arnold ganti baju dulu ya nanti kita ketemu disini lagi, habis itu makan ok." ucap Sandra
"Ok." ucap mereka serempak

Amerika POV On

Danka dan Raya sedang mengerjakan tugas di rumah Raya. Ketika sedang mengerjakan tugas tiba tiba saja perasaan Danka merasa tidak enak, dia merasa khawatir terjadi sesuatu dengan Azkia dan Radit. Dia pun segera menelepon Azkia dan Radit, tapi tidak ada satu pun yang menjawab telepon Danka. Danka pun semakin khawatir dia pun segera menelepon kak Manda kakaknya. Manda sengaja berbohong kepada adiknya, agar sang adik tidak khawatir dengan Azkia. Danka yang mendengar kabar Azkia lewat kakaknya sangat senang karna tidak terjadi sesuatu dengan sahabatnya. Sementara itu Raya sedari tadi hanya ikut mendengar obrolan Danka dan kakaknya. Danka pun menyudahi obrolannya dengan kakaknya dan fokus kembali kepada tugasnya.

Amerika POV off

"Angga, tadi Danka telepon aku menanyakan kabar Azkia." ucap Manda
"Terus kamu cerita ke Danka apa yang terjadi?" tanya Angga
"Nggak beb gua bohong sama Danka tentang kondisi Azkia sekarang." jawab Manda
"Oh syukurlah, jangan sampai Danka dan Raya tahu kondisi Kia sekarang, takutnya nanti mereka nggak fokus belajar." ucap Angga
"Iya Ngga, oh ya jadi kamu setuju nggak kalau nanti Azkia udah sadar dia boleh sahabatan lagi sama Radit." tanya Manda
"Untuk hal ini aku masih bingung Man, nanti aku pikir pikir lagi ya." jawab Angga
"Ya udah nggak apa apa kok, asal persahabatan kamu sama Arnold jangan putus ya." ucap Manda
"Nggak akan Man karna gua udah sahabatan sama dia dari kecil, nggak semudah itu gua tinggalin dia." ucap Angga
"Iya beb aku percaya kok. Ya udah yuk kita susul Sandra sama Arnold kayaknya mereka udah selesai ganti bajunya." ajak Manda
"Ayo beb." balas Angga

Angga dan Manda segera menyusul Sandra dan Arnold. Ketika mereka berempat sudah berkumpul, mereka pun langsung mencari tempat makan untuk mengisi perut mereka. Hujan masih setia turun di kota jakarta, untungnya Angga membawa mobil jadi mereka bisa mencari tempat makan tanpa harus kehujanan. Saat mereka berempat sedang menikmati makan malam, Radit tersadar dari pingsannya dan bertanya tanya dimanakah dia sekarang, beruntung ada seorang dokter didekatnya, dia pun segera bertanya kepada dokter tersebut.

"Dok, saya ada dimana?" tanya Radit
"Adik sekarang sedang di rumah sakit, tadi adik dibawa kesini oleh kakaknya adik. Tapi sekarang kakak kamu sedang mencari makan dengan pacarnya. Jadi kamu dititipkan di saya." jawab dokter tersebut
"Maaf nama dokter siapa ya?" tanya Radit
"Nama dokter Salma, kamu Radit kan." ucap dokter Salma
"Iya dok kok dokter tahu, tunggu deh kok saya kayak pernah ketemu dokter tapi dimana ya." ucap Radit
"Iya kita tuh pernah ketemu, kamu anaknya ibu Riska kan?" tanya dokter Salma
"Iya dok... Oh ya dok saya ingat dokter anaknya ibu Karin kan kakaknya ibu saya. Berarti dokter ini kakak sepupu saya dong." ucap Radit
"Iya benar itu Dit kita tuh sepupu an tapi emang jarang ketemu soalnya dulu kakak melanjutkan kuliah di London jadi kita udah nggak pernah ketemu, tapi sekarang kakak udah di terima di rumah sakit ini menjadi dokter, jadi kakak sekarang tinggal di jakarta." ucap Salma
"Oh ya kak, sekarang kakak tinggal dimana?" tanya Radit
"Kakak tinggal di komplek gunung cahaya." jawab Salma
"Nanti kapan kapan Radit main ya ke rumah kakak." ucap Radit
"Boleh kok Dit, sekarang kamu makan dulu ya." ucap Salma
"Kak mau bantu aku nggak?" tanya Radit
"Bantu apa?" tanya balik Salma
"Kak anterin aku ke ruang sahabatku kak dia sedang di rawat di ruang ICU, aku ingin ketemu sama dia kak. Aku mohon." pinta Radit
"Ya udah kakak anterin kamu ya. Sebentar kakak ambilin kursi roda dulu." ucap Salma


Apakah Radit bisa bertemu dengan Azkia tanpa sepengetahuan kak Angga. Tunggu terus kelanjutan ceritanya.

Jangan lupa
Vote
And
Comment

Salam hangat# my twins

From Friend To LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang