Part 1

184 35 9
                                    

Hai semua maaf ya kalau aku ada typo atau yang lainnya. Soalnya ini cerita pertamaku. Jika kalian suka dan ingin aku melanjutkan cerita ini. Kalian bisa langsung komentar.

"Selamat membaca"

Aku Amelia Radista. Kedua orang tuaku telah meninggal saat aku berumur 9 tahun akibat kecelakaan. Dan sejak saat itu aku hanya tinggal bersama Bibi ku. Ya dia adalah satu satunya keluarga yang aku punya.

Bibi ku bekerja di keluarga pak Rio. Sudah 20 tahun ia bekerja di sana, bahkan aku selalu membantu Bibi ku setelah pulang sekolah.

Saat ini matahari telah menghiasi langit biru yang indah. Aku bergegas pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah selesai dan berpakaian aku menuju ke dapur untuk membantu bibi ku.

" Pagi bi, apa yang bisa aku bantu hari ini?" sapa ku kepada bibi.
" Amel... Kau membuat bibi terkejut saja. Hmm Amel tugasmu hanya merapihkan ruang makan saja. Karena bibi akan selesai memasak sebentar lagi"
"Tapi bi, apakah hanya itu tugasku?" tanya ku kepada bibi.
" ya Amel, kamu harus melakukannnya dengan cepat karena keluarga tuan Rio akan segera sarapan sebentar lagi" perintah bibi

Amel merapihkan ruang makan dengan cepat dan senyum yang tidak pernah pudar di wajahnya. Ia sangat senang bisa membantu bibinya yang telah merawatnya sejak kecil.

Ia menata piring, sendok, garpu, dan gelas dengan sangat rapih. Tidak lupa ia juga membawa makanan yang telah di masak oleh bibi nya. Tapi saat itu ia melihat nyonya Dina yang sedang menuju ke arahnya.

" Pagi nyonya Dina" sapa Amelia dengan senyum dan ramah.
" Pagi juga Amel.... Hmmm Amel, apakah kamu tidak pergi kuliah hari ini?" tanya Dina kepada Amelia. Gadis yang telah dianggap sebagai anaknya sendiri.
" Aku sedang libur hari ini" Jawab Amelia dengan nada yang sopan.
" Amelia, bisakah saya meminta sesuatu kepadamu?" tanya Dina dengan menatap mata Amelia sangat intens.

Melihat Dina yang menatapnya seperti itu, membuat Amelia merinding dan menatap Dina takut.

"Ya....Ya nyonya, tentu saja" Jawab Amelia gugup. Jujur Ia sangat takut melihat orang lain sedang menatapnya seperti itu.
" mengapa wajah mu menjadi takut seperti itu Amel? Apakah wajah ku menyeramkan? Hmmm... ku minta agar kamu tidak memanggilku dengan sebutan 'nyonya' aku ingin kamu memanggil ku mama" Ucap Dina.
" Ta...Tapi aku tidak pantas memanggil nyonya seperti itu" ucap Amelia.
" Amelia.... Kemarilah sayang. Sini duduk dengan mama. Dengar ya, aku sudah menganggap mu seperti anak kandungku sendiri. Jadi berhentilah memanggilku
nyonya, oke?" Jelas Dina

"Oke nyonya... Maksudku mama" senyum Amelia kepada Dina

Dina segera memeluk Amel dengan sangat erat. Karena ia sangat menyayangi Amelia sejak ia kecil.

"Oh iya, mama ingin menperkenalkan mu kepada anak pertama mama" mama tersenyum sanbil menatap Amelia.
"Benarkah? Dimana dia sekarang?" tanya Amelia binggung.
" Dia sedang berada di London, mengurus perusahaan papa nya disana. Kamu belum pernah melihat dia sebelumnya kan?"Jawab Dina.
"Belum pernah." ucap Amelia sambil menuangkan susu kedalam gelas.
"Kita akan pergi ke salon besok." Ucap mama yang berhasil membuat Amelia terkejut. "Tidak ada penolakan." sambung mama yang segera berlalu meninggalkan amelia untuk membangunkan suami dan anak laki- lakinya.

Sudah dulu ya ceritanya.... Jangan lupa komentar jika suka dengan ceritaku

Between love and sacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang