Part 7

34 17 5
                                    

Amelia POV

Setelah selesai berpakaian aku keluar dari dalam kamar mandi. Tapi... Oh god kenapa harus ada pria gila itu di kamarku. Ia sedang terlentang di atas ranjangku. Huh menyebalkan.

"Sudah selesai ?" Kenapa Devano melihatku seperti itu ? Seperti sedang ingin memakan mangsanya.

"Ya sudah. Devano bisakah kau tidak melihatku seperti itu ?" Sungguh aku merasa takut dan waspada melihatnya seperti itu.

"Ganti pakaianmu aku tidak suka kau menggunakan itu" Devano kembali terlentang di atas ranjangku.

"Tapi kenapa? Aku suka memakai ini. Sangat nyaman di tubuhku." Aku tidak ingin mengalah kepada lelaki gila di depanku ini.

"Apa kau sudah gila ? Menggunakan celana pendek? Aku tidak ingin seorang pun yang melihat kaki mulus mu itu." Devano menatapku tajam.

"Baiklah." Huh dasar pria gila. Beraninya ia memerintahkan ku.

"Aku tidak gila." Ucap Devano, tapi bagaimana bisa ia mengetahui apa yang aku katakan di dalam hatiku.
__________________

Author POV

Devano dan Amelia sudah berada di ruang makan. Dina, Rio dan Sari sangat senang melihat sepasang kekasih yang saling mencintai.

"Devano. Kapan kamu akan mempersiapkan pernikahanmu? Jika kamu kesulitan kami akan siap membantu kalian berdua." Ucap mama kepada Devano.

"Aku akan mulai mempersiapkannya besok Ma." Ucap Devano menunjukkan senyum palsunya kepada seluruh anggota keluarganya.

Devano hanya memiliki satu rencana rahasia.

_____________________

Devano dan Amelia sudah bersiap untuk menuju ke wedding planner. Ya kali ini mereka akan mempersiapkan pernikahannnya sangat detail.

ketika mereka sudah sampai di lokasi. amelia langsung mencari gaun yang cocok untuknya, setelah itu ia mencoba gaun pilihannya.

"Devano. Bagaimana dengan gaun yang ini?" Amelia bertanya kepada Devano yang sedang memilih kartu undangan.

"Aku tidak suka warnanya" Jawab Devano.

"Baiklah aku akan mengganti yang lain"Ucap Amelia tersenyum.

"Bagaimana dengan yang ini?" Amelia menunjukkan gaun berwarna pink.

"Tidak"
"Yang ini?"
"Bagaimana dengan yang ini?
"Terlalu memperlihatkan lekuk tubuhmu , dan aku tidak suka"
"Yang ini?"
"Tidak"

"Devano aku serius. Aku sudah berkali kali mengganti gaun apakah kamu ingin menjahiliku? Ini yang terakhir suka tidak suka kau harus mau" Ucap Amelia kesal kepada Devano.

"Aku suka gaun yang pertama kali kau pakai. Sangat cocok warnanya dengan jas yang akan aku pakai, tidak terlalu terbuka. Dan terlihat mewah."Ucap Devano memilih gaun pertama kali Amelia pakai yaitu gaun berwarna gold.

"Kau itu !!!! Aku sudah lelah mengganti gaun dan kau memilih gaun pertama kali aku pakai? Dasar pria aneh." Omel Amelia. Jujur ia sangat kesal kepada Devano yang selalu membuatnya kesal. Namun disisi lain ia merasa senang. Apa maksud dari perasaannya sekarang. Apakah Amelia sudah mulai mencintai Devano.

"Hmm baiklah sayang. Aku minta maaf ya" ucap Devano yang menyesali perbuatannya.

Devano merasa tidak ada respon dari Amelia. Lalu dia berusaha untuk mencari ide agar Amelia tidak marah lagi kepadanya.

"Sayang bagaimana kalau kita pergi ke suatu tempat yang indah. Seperti ke taman" Devano berusaha untuk membujuk Amelia.

"Really? Aku ingin kesana. Itu adalah tempat favorite ku" Amelia teriak kegirangan.

"Ayo kita pergi kesana"Devano mengkul Amelia posesive.

______________

Di tempat lain, ada sepasang kekasih yang sedang bertengar di dalam cafe.

"Apa ??? Perusahaanmu terancam bangkrut?" Teriak Clara kepada lelaki di depannya.

"Sayang.. Aku harap kamu mengerti kondisiku sekarang. Aku janji aku akan berkerja keras agar perusahaanku stabil kembali." Lelaku itu memohon kepada Clara.

"Lalu bagaimana dengan uang bulananku, aku harus shopping setiap minggu. Aku tidak ingin mempunyai kekasih sepertimu."Clara bergegas keluar dari cafe tersebut.

"Clara sayang. Kumohon jangan pergi. Aku dangat mencintaimu."Lelaki itu memohon.

"Sudahlah lebih baik kita akhiri hubungan kita sekarang."

"Clara....ku mohon jangan pergi"Teriak pria itu frustrasi.

___________________

Devano POV

Aku dan Amelia pergi ke sebuah taman yang sangat indah. Aku takjub melihat ia yang sangat sedang pergi ke tempat ini. Satu hal baru yang aku ketahui tentangnya, yaitu taman. Ya taman adalah tempat favorite nya.

"Devano... Aku ingin kembang gula kapas itu" Amelia merengek.

"Baiklah tunggu di sini sebentar ya. Aku akan belikannya untukmu" Jawabku. Lalu pergi ke penjual kembang gula kapas itu.

"Pak. Saya beli satu ya." Ucapku kepada penjual itu.

Saat aku sedang menunggu penjual tersebut membuat  catton candy, aku meliah seorang wanita yang sangat aku rindukan. Ya Clara kekasihku yang hilang entah kemana. Aku segera berlari menghampirinya namun, aku tidak dapat menemukannya. Mungkin aku salah lihat, karena aku sangat merindukannya. Aku kembali ke penjual itu dan membayar pesananku.

"Amelia kamu dimana" Aku tidak menemukan ia di tempat duduk tadi. Aku berkeliling untuk menemuinya. Lalu akh melihat ia sedang bersama anak kecil yang sedang menangis.

"Amelia. Kenapa kau ada disini. Aku mencarimu."

"Maafkan aku Devano. tapi, aku melihat anak ini menangis mencari keberadaan ibunya."

"Sayang apa kau ingin catton candy ini?" Tanya Amelia.

"Mamaaaa" Teriak anak perempuan itu.

"Sssttt kita akan membantumu mencari keberadaan ibumu."

"Tante itu dia mamaku." Teriak anak itu.

"Mamaaaaaaa"

"Sayang darimana saja kamu. Mama mencarimu kemana mana." Ucap mamanya.

"Tadi aku mencari mama lalu tante dan om ini menolongku."

"Terima kasih ya kalian sudah menolong anakku. Apakah kalian sepasang suami istri? Kalian sangat cocok sekali. Aku harap kalian selalu di berikan kebahagiaan."

"Terima kasih Bu atas doanya." Ucap Amelia.

"Kalau begitu kami pergi dulu ya"

____________

Hai Readers

Maaf ya terlambat update. Aku lagi sibuk banget soalnya.
Jangan lupa vote dan comment cerita ini ya

I hope you like it

Between love and sacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang