who,
ryujin melamun, padahal mulutnya sibuk ngunyah biskuit daritadi.
sampai hwall yang kebetulan lewat melihat ryujin melamun.
mejanya digebrak pelan tapi mampu menyadarkan temannya itu.
"woy," ujarnya.
badan tegaknya didudukan dihadapan ryujin, memandang temannya itu bingung.
"ngapain sih,"
"harusnya gue yang nanya gitu. gak ke kantin?" tanya hwall memasukan malkist abon ke mulutnya.
ryujin menggeleng.
"napasih?????????????"
"lu bisa diem dulu gak nyet," tatap ryujin serius.
seperkian menit guanlin datang, menduduki meja samping hwall yang kosong melompong,
menunjuk ryujin dengan arah pandangnya seakan berkata, napa dia?
hwall mengendikkan bahu tak acuh, gatau, diem aja udah nanti ngamuk.
guanlin diam seperti perintah -isyarat dari hwall. cowok itu berniat menyomot biskuit milik ryujin yang sedang asik melamun sebelum,
"eh lu pada,"
biskuitnya ditarik menjauh, guanlin tersenyum dalam hati bilang, wah setan juga ini holang.
tetapi kemudian dua kepala berbeda warna rambut berdekat kearah ryujin penasaran, "apaan," ucapnya kompak.
ryujin mendekatkan wajahnya juga, seolah tak membiarkan orang lain tau pembicaraan 3 orang ini.
"tau koko koko yang suka pake jaket parka ijo gak," tanya ryujin.
diakhir diselingi kunyahan biskuit roma kelapa miliknya, guanlin mengerutkan kening.
tanda awal dia gak tau.
"siapa?"
nahkan.
tapi hwall berhenti mengunyah sebentar. "bang renjun bukan?"
"gatau gue, yang mukanya songong pokoknya," balas ryujin tak terlalu penasaran, tapi guanlin penasaran.
"napa emang tumben lu nanyain cowok. gua kira lesbi," perkataan guanlin berhasil membuat ryujin melempar kotak pensil milik chenle, "nyet serius,"
tepat sasaran, guanlin meringis dibuatnya.
"dia ada apaan sih sama kak siyeon kelas ips?"
guanlin membuka mulut lagi kemudian, "mantannya. mantul gak tuh mantannya cakep padahal bang renjun cuek???"
ryujin mengangguk paham.
"oh," kembali memasukan biskuitnya, "dipelet kali."
si receh chenle ketawa dari kursi depan, "aPAAN ANJIR DIPELET JAMAN SEKARANG???? HAHAHAHAHHAAHHAHAHAAA,"
asli, semuanya langsung kaget.
"by the way, katanya bang renjun gamon kan ya le?" tanya hwall, chenle mengangguk, "kayanya sih."
ryujin tak peduli, kembali mengisi perutnya dengan biskuit, tatapannya kosong tapi sibuk akan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] beautiful feeling, renryu. ✓
Fanficsenyawa rusuh penyingkir sendu. © anjae-min, 2O18