Kutukan Mipa 2 #3

36 16 14
                                    

"Ohya, sebenarnya aku kesini untuk bertanya soal seminggu yang lalu."

"Eh?"

"Iya Rin, aku sempat bingung , tentang kamu yang tiba-tiba saja mendadak aneh. Maksud aku tu seperti bukan kamu." jelas Aldo.

"Oh, itu ya.." raut wajah Rin tampak kecewa.

Ia menunduk, dan matanya tiba-tiba memanas.

"Aku ini aneh. Makannya kamu jangan dekat-dekat denganku. Setelah ini, kamu harus jauhi aku. Karena aku itu aneh." Rin semakin menunduk. Ia sangat mengerti betapa aneh dan menyedihkannya dirinya.

"Hanya karena kamu aneh aku harus menjauhimu?"

"Tidak. Bukan begitu, sebenar-" Rin tiba-tiba tak sadarkan diri.

"Rin.. Rin.. Kau ingat kan? Ya, kita ini sangat menyedihkan?" suara itu kembali memenuhi titik hampa Rin.

"Dunia ini tidak adil bukan?"

Rin terlempar pada ingatannya, dimana Rin dan Raka kecil sedang bermain-main dengan seorang wanita yang tak jelas wajahnya.

"Saat itu aku kira bunga krisan ini akan terus tumbuh dan mekar sebagai krisan putih." Suara itu menjelma menjadi sosok seperti Rin akan tetapi mata kanannya berwarna merah.

"Tapi ternyata saat aku keluar pada pagi itu, bunga itu malah berwarna merah."

Sosok itu kini memeluk tubuh Rin dari belakang.

"Terimalah aku sebagai masa lalu mu... Karena aku itu kamu..."

"Pulang lah.. Kembalilah..."

"Rin!"

"Rin!" Raka mengguncang-guncangkan tubuh adiknya itu.

Mata Rin masih terlalu berat untuk dibuka. Terlebih lagi air matanya masih terus mengalir.

Disisi lain, Aldo merasa bersalah karena telah menanyakan hal itu.

"Tenang saja, Do. Rin pasti baik-baik saja. Sebenarnya dia itu gadis yang baik, hanya saja dia sulit untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya." jelas Raka.

"Karena disekitarku banyak yang mati. Dan aku tidak mau kehilangan lagi." Rin berkata dengan nada lemah dan suara yang serak.

_____________

Hari yang sibuk kembali dimulai, Aldo berjalan diiringi dua temannya.

"Woy bro, jadi kemaren lo beneran dateng kerumahnya si Cecup itu?" Kevin menepuk pundak Aldo dengan keras.

"Yoi. Tapi gue masih nggak ngerti kenapa dia bisa seperti kemarin." jawab Aldo dengan santai.

"Kayaknya bakal ujan deh." Jun mengalihkan pembicaraan dengan melihat ke kaca jendela.

"Udah ujan kali Jun!" seru Kevin.

"Eh,masa? Oh iya ya?" Jun menyentuh kaca yang terasa dingin.

Seorang perempuan tampak terburu-buru menuju suatu tempat tanpa sengaja menabrak Aldo.

Another Self : In The Shadow Of The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang