O1

2.5K 324 29
                                    


     
yuqi duduk menyendiri diantara semilir angin sore, ditemani buku gambar serta pensil di pangkuannya.

tuk

namun aktivitasnya sedikit terganggu ketika sebuah bola terlempar ke arahnya.

alisnya terangkat, kemudian netranya menangkap sosok pemuda dengan kaus penuh peluh berlari kecil ke arahnya.

alih-alih mengambil bola, ia justru duduk di sebelah gadis bersurai gelombang itu.

"loh? gak main bola lagi?" laki-laki itu menggeleng. yuqi melanjutkan gambar sketchnya.

"gambar lu bagus," puji laki-laki itu.

yuqi tersenyum, "lo kenapa tiba-tiba duduk di sini?"

"kata angin, lo sendirian. yaudah gue temenin."

yuqi tersenyum sekilas, ia menganggap perkataan laki-laki itu hanya omong kosong belaka.

"nama gue lucas, lo?"

"yuqi."

"jadi temen gue, mau?" yuqi hanya mengangguk, supaya lucas mau berhenti bicara.

namun ekspetasinya salah, lucas malah lebih cerewet dari sebelumnya.

      
    

hann ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang