O2

1.7K 302 42
                                    


   
pagi ini yuqi sedang malas mengikuti pelajaran, akhirnya gadis itu memilih untuk tidur di uks.

tak lama setelah yuqi memejamkan matanya, ada seseorang yang menepuk dahi yuqi.

yuqi membuka mata, lalu mendapati lucas yang berada di sana dengan sikut yang diperban.

"bolos?" tanya lucas.

yuqi mengangguk, ia membenarkan posisi duduknya.

"sikut lo, kenapa?" tanya yuqi.

"luka dikit, jatoh gue disenggol sama angin."

yuqi mengernyitkan dahi, ia merasa aneh dengan lucas yang selalu bicara tentang angin.

lucas duduk di ranjang sebelah yuqi,

"tau gak? gue tau loh kapan lo lahir." ucap lucas tiba-tiba.

"tau darimana?" tanya yuqi.

"dari muka lo,"

lucas menirukan gaya paranormal yang sedang menerawang seseorang, sedangkan yuqi hanya tertawa kecil melihat kekonyolan teman barunya itu-

—ralat, teman pertamanya.

"muka lo tua, berarti lo lahir tahun 99." ujar lucas.

"heh, lo juga tua berarti."

"hehehe, terus lo pasti lahir di awal tahun. tepatnya 23 september, bener kan?"

yuqi terkejut, banyak tanda tanya yang memenuhi kepalanya saat ini.

"bener semua... lo tau darimana?" yuqi mulai mengintrogasi lucas.

lucas tersenyum, ia menjilat jari telunjuknya lalu mengangkatnya seperti sedang menentukan arah angin.

"gue tau semua tentang lo, soalnya angin yang kasih tau."

🍃

sekarang yuqi sedang duduk di kantin, meminum beberapa teguk air putih yang ia beli.

"yuqi!" teriak lucas dari kejauhan.

yuqi membuang mukanya.

"ya ampun yuqi, tadi pagi gue bercanda doang."

"ya lagian, udah tiga kali lo ngomongin angin terus."

lucas tersenyum, ia duduk di hadapan teman baiknya itu.

"kalau lo mau tau, gue ini anak yang spesial."

 


hann ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang