epilog

1.5K 268 30
                                    

play mulmed
scroll pelan-pelan

.
.
.

sore hari setelah kelulusan

...

lucas mengayuh sepedanya sedikit cepat, tangannya memegang stang sepeda sambil menggenggam setangkai mawar hitam. ia berniat untuk pergi ke pemakaman, tempat yang ia benci.

tak lama, ia pun sampai di gerbang pemakaman.

"kak, sini sepedanya aku parkirin." ucap seorang anak kecil, lucas memberi sepedanya kepada anak itu dengan secarik senyuman.

lucas berjalan, matanya terarah ke sebuah makam bernisan putih dengan seorang perempuan yang duduk di atasnya.

"hai qi." sapa lucas.

lucas meletakan mawar hitam yang ia genggam di atas makam sahabatnya itu.

lucas mulai bercerita tentang hari ini, hari dimana angkatan mereka diwisuda. tak hanya itu, lucas juga bercerita tentang hal-hal lucu yang terjadi saat pentas kelulusan.

lucas menghela napas, ia tahu bahwa yuqi tidak benar-benar mendengarkan ceritanya.

"qi, gue gak nyangka ternyata gue bisa se-melow ini pas lu udah gak ada." ucap lucas.

"gue cuma mau minta maaf, dan semoga lu gak ngerasa kesepian di sana. gak kayak gue yang setiap hari merasa sendiri karena gue berbeda." lanjutnya.

lucas bangkit dari duduknya, ia berniat meninggalkan pemakaman.

namun sebuah tangan menahannya, perempuan yang tak lagi bisa merasakan kehidupan itu ingin ikut bersama lucas.

"lu di sini aja, ok? jagain rumah yuqi." ucap lucas. terdengar bodoh, memang. tapi roh perempuan yang sangat mirip dengan yuqi itu mengangguk paham.

tangannya terlepas, lucas langsung segera pergi ke tempat sepedanya terparkir.

"nih buat jajan." ucap lucas sambil memberi uang receh kepada anak kecil yang tadi memarkirkan sepedanya.

lucas pergi menjauh,

ini 40 hari setelah yuqi gak ada, roh orang yang meninggal bakalan di tarik -batin lucas.

sepanjang jalan, air mata lucas terderai.

sore ini semua penyesalan ia lupakan dengan perginya yuqi ke tempat yang lebih baik.

   
      
fin

hann ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang