1O

1K 252 14
                                    


      
dear diary,

i am hopeless.

my blue eyes turn to cry.
my mom is right, love can make us fall in the darkness.

to be honest,

i hate life.

the death soul,
yuqi

🍃

"kan, makanya jangan sok-sokan mau nembak, kenal deket aja nggak." ucap yuqi.

lucas hanya memasang wajah sebal, sebab kemarin saat menyatakan perasaannya kepada gadis populer bernama wang yiren, ia ditolak mentah-mentah.

"udah keliatan kali, dari cara dia ngeliat orang-orang tuh gimana. sombong kan tatapannya? sakit kan lo sekarang? masih mau ngejar dia?"

brakk

"udah deh qi, kalo lo gak mau bantuin gue yaudah!" omel lucas setelah menggebrak meja kantin, membuat mereka menjadi sorotan murid lain.

"ya kan gue cuma nasehatin doang, terus lo ngapain ngajak gue ketemuan hah!?" balas yuqi.

"gue kan cuma mau cerita! kenapa sih lo gak mau dengerin!!??" lucas meninggikan suaranya.

yuqi tersentak, ini pertama kalinya ia bertengkar dengan lucas.

"udah cukup ya gue dengerin semua cerita lo! dinasehatin sedikit aja lo gak mau denger!? gila lo!" sarkas yuqi.

"gue juga udah capek ya lindungin lo terus! lo juga setiap hari gue nasehatin gak pernah mau denger!" balas lucas.

pertengkaran mereka diakhiri dengan perpisahan di kantin sekolah, setelah lucas puas memarahi yuqi, ia pergi menuju kelasnya. sedangkan yuqi, setelah lelah mendengar omelan lucas ia pergi ke atap sekolah, tidak peduli kelasnya sedang belajar apa saat ini.

angin, plis kasih tau lucas kalo gue benci dia. batin yuqi di sela-sela tangisnya.

  
   

hann ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang