O8

1K 258 25
                                    

prang!

prang!

yuqi duduk di sudut kamarnya, ia hanya bisa menangis dan menutup telinganya agar tidak mendengar kedua orang tuanya bertengkar hebat seperti biasa.

"bunuh saja aku kalau begini!!"

brakk

prang!

🍃

lucas segera menemui yuqi ketika gadis itu meneleponnya.

"makanya, jangan sok-sokan ngebela. mending lo pergi lewat jendela terus temuin gue." ucap lucas sambil membantu yuqi melekatkan perban pada tangan kirinya yang terluka.

"kalo gue gak lindungin mama, mama bakalan mati tadi." gumam yuqi.

lucas hanya menggelengkan kepalanya, selama satu tahun lebih lucas memang sudah mengetahui kondisi keluarga yuqi dan sangat memahami sahabatnya itu.

"lo mau tau gak?"

"kalo lo down begini, banyak yang nyamperin." jelas lucas.

yuqi hanya tersenyum miris.

"gue mau mati aja cas," ucap yuqi.

"jangan dengerin suara-suara putus asa, lo masih punya gue."

   
   

hann ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang