they're back.
New Zealand, 2016
" Lucas "
Aku menunggu seseorang laki-laki yang tak jauh di depanku yang sedang bersembunyi di balik pepohonan dengan mata fokus ke arah seekor rusa jantan dan siap membidik dengan anak panah. Jemarinya melepaskan anak panah dengan pasti. Gerak lambat terjadi. Hingga anak panah itu menancap akurat di perut si rusa.
" Gotcha "
Aku tertawa melihatnya yang sangat bahagia dengan hasil tangkapannya hari ini meskipun, dia tidak akan makan hasil buruannya itu.
" Kyei lihat aku dapat lima rusa. Wah, aku rasa otot-ototku memang gen milik ayahku ".
Lucas Achilleus, menarik t-shirt hitamnya dan memperlihatkan dengan bangga otot-otot lengan yang hampir terbentuk sempurna, kata Lucas otot-otot itu hadiah dari ayahnya saat dia ber-ulang tahun keempat belas.
Aku hanya terkekeh geli mendengar dia bercerita seperti anak-anak yang mendapat permen kapas saat di taman bermain.
" Iya, kamu harus bersyukur ayahmu memberikan itu untukmu ".
Lucas berjalan menghampiriku dan meletakkan tubuhnya duduk di sisi kananku, " Tentu, aku sangat berterima kasih kepadanya walaupun, sudah lama kami tak berjumpa ".
" Hei, sudahlah. Kita sama-sama tak bertemu mereka jadi, kau jangan sok sedih seperti tadi ".
" Aku tidak sok sedih. Mana pernah aku bersedih, hidupku selalu bahagia tahu tidak ? ".
" Terserah ".
Kami berdua sama-sama diam, termenung untuk sesaat. Sama-sama hanyut akan suasana hutan yang damai dan sejuk seakan tak ada beban yang kami tanggung di dunia ini.
Aku menoleh ke arah Lucas—laki-laki itu memejamkan matanya dan kulihat tangannya menggenggam erat busur panah miliknya, dia sedang berkomunikasi dengan ayahnya. Sepertinya benar-benar rindu.
" Kyei "
Aku masih menatapnya ketika Lucas tiba-tiba berbicara.
" Mereka mulai mencari dia ".
" Dia ? ".
" Triton ".
" Jangan bercanda ".
" Aku tidak bercanda. Mark yang memberitahuku, mana mungkin aku bercanda ".
" Kamu bicara dengan Mark ? ".
" Tidak sengaja. Tadi aku bicara dengan ayahku dan terputus tiba-tiba saat bocah itu memaksa berbicara denganku ".
" Tapi bagaimana bisa Mark menemukanmu ? ".
" Sepertinya dia memaksa ayahnya dengan puppy eyes-nya ".
" Jika, Mark mencari kita itu berarti dia benar-benar membutuhkan bantuan ".
" Tapi ada yang lainnya, kenapa harus aku yang dia hubungi ? ".
Aku mengangkat bahu tak menahu karena masih terkejut dengan kehadiran Mark yang tiba-tiba muncul bertelepati ke Lucas.
" Jika memang itu terjadi, kita berdua harus lakukan plan B ".
" Kau serius, Cas ? ".
" Cepat atau lambat kita harus bersiap. Aku yang akan pergi terlebih dahulu, kamu menetaplah disini sampai aku memberimu kabar dan menyuruhmu datang di waktu yang tepat. Jangan bertindak egois dan keras kepala. Tunggu aku sampai waktu itu datang ".
" Tapi, Cas itu— ".
" Ini demi kebaikan semua, Kyei. Aku tidak mau kamu berakhir seperti Thalia dan Helen ".
" Aku yakin ayah kita juga ingin kebaikan kita semua selama hidup di sini, di bumi ini. Percaya sama aku, Kyei. Sekali ini saja ".
Aku terdiam dengan semua perkataan yang Lucas ucapkan, selama aku hidup berdampingan dengannya ini pertama kalinya setelah sekian lama dia bicara serius dan sorot matanya menunjukkan amarah itu lagi.
Aku perlahan menggapai telapak tangan Lucas yang bebas di lututnya dan menggenggamnya erat, " Aku percaya sama kamu, Achilleus ".
Hamburg, 2018
Aku Anthea Kyeira, panggil Kyei atau Thea terserah kalian.
Aku duduk termenung di salah sudut kafe di kota berpenduduk terpadat kedua di negara ini.
Sudah satu tahun aku meninggalkan New Zealand untuk melanjutkan sekolah di Jerman dan sudah dua tahun aku dan Lucas berpisah sejak kejadian itu.
Dulu beberapa bulan setelah kami berpisah, Lucas masih sering menghubungiku dengan telepati karena jarak yang tak memungkinkan untuk berkomunikasi dengan ponsel.
Namun, setelah mengirim kabar bahwa dia akan mulai melakukan sesuatu, Lucas tak pernah lagi memberi kabar hingga sekarang.
Aku menghirup udara musim gugur yang berhembus melewati cafe outdoor ini dengan berbagai rasa yang tidak bisa aku rangkai dengan kata-kata. Hanya menghirupnya dan menghembuskan —udara musim gugur ini dengan cukup kasar.
Hingga sebuah suara yang cukup familiar di telingaku mengacaukan pikiran tentang musim gugur yang kulewati tahun ini.
" Kyei, aku baik-baik saja. Aku akan mengirimkan orang untuk menjemputmu. Tunggulah ".
Aku membuka mata perlahan dan menatap sekelilingku, masih sama tak ada yang berubah.
Lalu, tadi ?
Lucas.
2018 September 14th .
Mereka hadir dan mengubah hidupku menjadi fantasi - Na Jaemin .They said, " This is your fate and it's not dream" .
and , " I'll be here for you, Triton " .
CONTINUED...........
YOU ARE READING
Triton's
FanfictionSeoul, 2018 Really this is my fated and that's a fact ? ~ Na Jaemin.