Aku masih termenung di tempatku hingga Lucas meraih bahuku dan menuntunku masuk ke dalam sebuah ruangan yang lebih besar dari ruangan yang aku lihat pertama kali saat menginjakkan kaki di lantai dua.
" Ini kamar kita. Kamu lebih baik istirahat dulu dan bersih-bersih diri. Nanti, aku bawa Calisto dan Ten menemuimu ".
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mulutku seperti terkunci oleh ribuan rantai bola baja dan Lucas kembali menyadarkan aku untuk kembali ke alam sadarku.
" Hei, Kyei. Kamu benar-benar lelah sepertinya. Aku keluar dulu, kalau butuh apa-apa kamu tekan tombol di atas nakas ".
" Iy—iya ".
Setelah itu, aku menghelas nafas dan membanting tubuhku ke atas kasur dan salah satu lenganku menutup mataku. Lalu, kembali ke posisi duduk dan mengamati seluruh ruangan yang kata Lucas tadi kamar kita.
Terlalu luas jika disebut sebuah kamar. Bahkan, luas kamar ini membuatku teringat dengan kamarku dan Lucas saat kami di New Zealand —luasnya hanya setengah dari kamar ini.
" Lebih baik aku membersihkan diri. Sudah hampir sehari aku di perjalanan. Dan sepertinya aku harus membersihkan pikiranku juga," monolog dengan diriku sendiri di kamar ini.
Sore hari dengan ditemani hujan yang turun cukup deras, aku berdiam diri di balkon kamar yang menghadap langsung ke arah sungai besar di Seoul ini. Memejamkan mata dan menikmati hembusan aroma khas hujan yang sejuk sudah membuatku mendapat ketenangan hati dan jiwa.
Dengan rintikan hujan yang membasahi permukaan bumi aku dapat secara tidak langsung berkomunikasi dengan Zeus, ayahku. Father of Gods and men.
Itu yang dikatakan oleh berbagai buku mitologi Yunani yang aku baca. Bahwa, ayahku adalah raja para dewa-dewi olympus dan penguasa langit. Awalnya aku tidak percaya karena sejak aku kecil tinggal di bumi bersama Hermes, the greekgod of trade and messenger to the other gods.
Lalu, saat aku berusia lima tahun aku dibawa oleh Hermes menjelajahi langit dan perjalanan itu berakhir di depan sebuah bangunan yang saat itu aku berpikir bahwa itu adalah penthouse. Namun, Hermes menjelaskan padaku bahwa itu adalah olympus, tempat tinggal ayah dan ibuku.