Jalan setapak

13 3 1
                                    

Waktu memang terus berputar.
Angin selalu berhembus.
Kaki ini juga terus berjalan, menapaki jalanan terjal dan berbatu.

Saat berjalan sendiri rekaman memori selalu memutar sendiri.
Diriku membayangkan jika memori itu masih bisa terulang, apakah semuanya akan baik-baik saja?
Jika aku bisa menghadirkan memori tersebut di depan mata, apakah rekaman itu akan berhenti?

Seiring berjalannya waktu, memori tersebut mulai samar terlihat.
Bahkan mungkin hampir menghilang.

Aku mungkin sudah samar melihat senyummu.
Mungkin juga sudah samar mendengar tawamu.
Dan sudah samar mengingatmu.

Kau memang pergi, tapi sisa memorimu masih di kepalaku.
Kesini sajalah, ambil memori yang kau berikan padaku ini.
Bukankah memoriku padamu sudah kau hapus?
Kalau begitu ambil yang ada padaku, jangan membuat diriku menderita sendiri.

Sudah ya, jika sudah seperti ini diriku akan berbicara sendiri lagi seperti orang gila, karena memutar kaset berulang-ulang akan membuatnya rusak. :)

Cerita KepalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang