Bus Antar Kota

6 1 2
                                    

Di halte yang sepi ku setia menanti.
Rutinitas sepulang sekolah, menanti mama menjemput kembali.
Sambil menunggu, di tengah jalan ramai bus besar menyapa.
Dan aku selalu suka menyapa mereka dengan tatapan.

Di balik lalu lalang motor,
Ku lebih suka lalu lalang bus antar kota.
Karena dengan melihatnya sama saja melihat dirimu yang datang menyapa.

Kalau dengan melihat bus antarkota ku bahagia.
Bagaimana jika aku melihatmu di dalamnya? 
Apalagi jika bus itu berhenti di halte tempat ku berdiri, dan melihatmu turun menenteng ransel.

Mungkin kupu-kupu sudah beterbangan sekarang.

Tapi biarpun kau turun di halte yang sama denganku.
Kita masih semu.
Terkurung oleh sunyi.
Menderita dalam rindu.

Aku yang rindu. Kau tidak.
Aku yang senang, kau biasa saja.
Kau bahagia, aku harus lebih bahagia.
Ku tak mau kalah padamu.
Tapi kalau masih merindu, bolehkah?

Cerita KepalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang