Lisa POV
Hari ini aku mencoba membuka hatiku untuk orang lain. Ya, aku mencoba untuk menyukai Rose. Aku mengajaknya ke Everland. Aku memang sudah tau kalau dia menyukaiku sejak setahun yang lalu tepatnya tapi aku belum bisa membuka hatiku untuk yang lain karena di hatiku masih ada Jennie.
[Flashback]
"Kenalkan, Lis. Ini Jennie, sepupumu dan mulai hari ini dia akan tinggal bersama kita" kata ibuku memperkenalkan wanita yang ada di sampingnya padaku.
"Jennie Kim" katanya seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman.
"Panggil saja aku Lisa" kataku lalu meraih tangannya untuk bersalaman.
"Oh iya, selagi kamar tamu sedang di rapikan. Kau berbagi kamarlah dengan Jennie" perintah ibu padaku.
Aku pun hanya mengangguk tak bisa menolak.
[End Flashback]
Awalnya aku biasa saja terhadap Jennie, tapi lama kelamaan perasaanku menjadi berbeda. Setiap aku ada di sampingnya, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Hal yang membuatku tak bisa tidur dengan nyenyak, hal membuatku tak nafsu makan padahal biasanya aku paling tidak bisa melewatkan yang berhubungan dengan makan.
Suatu hari aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku pada Jennie dan tak kusangka ternyata Jennie juga menyukaiku. Kami pun berpacaran tanpa sepengetahuan orang tuaku. Awalnya semua berjalan dengan baik dan indah hingga suatu saat eommaku melihatku sedang bermesraan dengan Jennie.
[Flashback]
"Lisa, Jennie apa yang kalian lakukan ?" tanya ibuku penuh amarah sewaktu melihatku sedang berciuman di ruang tengah.
"Aku mencintainya, eomma" tegasku pada ibu.
"Tapi itu tidak boleh. Kalian bersaudara, tak sepantasnya ini terjadi" ucap ibuju dengan nada yang semakin tinggi.
"Bibi, aku sangat mencintai Lisa" ucap Jennie memelas.
Aku terus memeluk Jennie dan tak mau melepasnya. Ibu menghampiri kami dan mencoba untuk melepaskan pelukan kami.
"Lisa, tolong jangan seperti ini" ucap ibuku menyerah melepaskan pelukanku pada Jennie.
"Wae, eomma ? Kita hanya sepupu, apa itu salah ? Jebal, jangan pisahkan kami" pintaku seraya berlutut pada kaki ibuku.
"Aku tetap takkan merestui kalian" jawab ibuku dingin.
"Sekarang kemasi barang-barangmu, Jennie. Aku akan mengirimmu ke New Zealand" perintah ibu pada Jennie.
"Itu tidak adil, eomma. Kau tidak boleh melakukan ini" kataku pada ibu.
"Sudahlah, Lis. Mungkin ini yang terbaik untuk kita" ucap Jennie padaku.
[End Flashback]
Aku memang tak bisa berbuat apa-apa waktu itu karena kalau aku melawan, mungkin aku tak akan seperti ini sekarang. Jennie di pindahkan ke New Zealand dan melanjutkan sekolah di sana, sementara aku di sini sendiri menjalani hidupku yang sudah tak berarti lagi. Itulah alasanku menjadi seperti ini, pendiam dan sedikit jutek (kecuali pada teman dekat), tidak pernah peduli dengan orang di sekitarku. Hingga sekarang ada Rose di sini, di hadapanku. Aku sangat senang. Sebenarnya aku sudah tau dari dulu kalau Rose menyukaiku tapi dulu aku belum bisa membuka hatiku untuk orang lain, karena aku masih memikirkan Jennie. Mungkin karena teman-teman Rose selalu menggoda Rose bila sedang ada aku melewat atau apalah, membuatku risih dan malu.
Setelah kuperhatikan ternyata Rose itu cantik dan lucu. Setiap dia melihatku pasti selalu salah tingkah hahaha sangat lucu sekali dia. Kuputuskan saja untuk membuka hatiku untuk orang lain dan mencoba untuk melakukan pendekatan dengan Rose. Aku bertanya pada Jisoo, kebetulan dia teman dekat Rose dan aku juga tentunya. Jadi, tak heran aku tau segalanya tentang Rose sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Blackpink
RomanceSebagian cerita dari karya lamaku yang di rubah dengan cast Blackpink . . . . . . Selamat membaca~~~