4. Part 1

1.4K 231 4
                                    

Fuihhhh

Irene meniupkan angin pada kaca jendela, alhasil tiupan tersebut membuat kaca jendela terbuka dengan sendirinya.

"hmmm, ini akan sedikit membantu, sepertinya aku sudah mulai terbiasa dengan kehidupan manusia dibumi ini."

Irene berjalan menuju televisi, taehyung sedang membersihkan diri, kebiasaanya yang lama itu membuat irene sedikit lebih leluasa untuk melakukan hal-hal aneh dan konyol.

"uhukk uhukk." irene terbatuk saat ia menjejalkan makanan pada mulutnya.

"ahh, aku merasakan ada debu yang masuk kedalam mulutku."

Kemudian irene mencari sumber debu tersebut, ternyata ada pada pigura foto yang letaknya dekat dengan televisi.

"aku yakin dia tidak pernah membersihkan tempat ini" ucap irene.

Dengan inisiatifnya sendiri ia mulai mengambil lap, jika ia meniup debu itu, bukanya hilang malah bertebaran dimana-mana.

Ceklek

Taehyung keluar dari dalam kamar mandi, ia melihat irene yang sedang membersihkan ruang tvnya.

Taehyung seperti melihat benda berkilau dibawah, benda tersebut hampir terinjak oleh kaki irene.

Segera taehyung mengambilnya dan membuat irene sedikit tersentak.

"ommo, apa yang sedang kau lakukan disini, apa kau ingin mengintip gaunku, dasar mata kranjang."

Reflek irene menutupi gaunya dengan kedua tanganya.

"jangan ke G R an, aku hanya ingin mengambil ini." kata taehyung sambil menunjukan paku payung pada irene.

Kemudian taehyung kembali untuk bersiap pergi kesekolah, sedangkan irene masih diam mematung.

Dengan santainya taehyung bersiap untuk pergi kesekolah lalu apa yang dilakukan irene, dia masih diam tak bergerak sama sekali. Entah apa yang irene pikirkan, yang pasti perbuatan taehyung membuatnya terkejut hanya karena ia menyelamatkan kakinya dari paku payung itu.

Saat taehyung sedang mengikat tali sepatunya, irene berjalan mendekat kearah taehyung.

"terimakasih." ucap irene dengan lap yang masih dia bawa.

"kau tak perlu berterimakasih, aku tidak melakukanya untukmu."

"hei, taehyung ah, jika paku itu mengenai kakiku, mungkin aku akan menghilang selama-lamanya dari sini."

Sesaat taehyung terdiam, tapi ia tak menanggapi ocehan irene.

"jika saja tadi kakiku terkena paku, kakiku akan berlobang, kau tahu jika balon yang berisi udara itu berlobang maka dia akan meletus dan hilang, sama seperti diriku." tutur irene.

'apakah dia manusia balon? Astaga semakin aku mengetahuinya semakin aneh dirinya, bagaimana mungkin seseorang bisa menghilang karena lubang, ahh aku lupa, dia bukan manusia, wajar saja kalau dia memang aneh' batin v.

Seperti biasa irene selalu membuntuti taehyung dibelakangnya, sekarang taehyung sudah terbiasa dengan adanya irene, dia sedikit membantu taehyung.

Seperti dia membuat yura menjauhi taehyung, irene membuat takut yura, karena ia tidak suka gadis perayu seperti yura merayu taehyung, dia benci melihat gadis yang bertingkah seperti itu pada lelaki.

"kau berguna juga." kata taehyung.

"kau bisa memanfaatkanku, aku sangat bisa diandalkan.heehe" ucap irene sambil tertawa.

"terserahlah,, aku tak peduli." kata taehyung.
.
.
.
.
"dududduddud dudududduduuu"

"bisakah kau berhenti menyanyi."

"kenapa, aku sangat suka lagu ini, yak kau tahu, disana tidak ada kehidupan semacam ini, aku sangat menikmatinya." kata irene

Taehyung dan irene tengah berjalan menuju apartemen taehyung, tak ada kegiatan lain setelah kesekolah.

Dari arah belakang terdengar bunyi sirine pemadam kebakaran.

"apa itu, taehyung apa itu, cepat katakan." ucap irene panik melihat mobil yang mengeluarkan bunyi yang sangat keras.

"itu hanya sebuah sirene pemadam kebakaran." ucap taehyung.

Tak lama setelah taehyung mengatakan hal tersebut irene terdiam, ia tahu apa yang harus ia lakukan.

"cepat bawa aku kesana, ayoo taehyung" rengek irene sambil menyeret lengan taehyung.

"hei, yaa, lepaskan, yaaaakkk."

Mereka berdua berlari menuju arah kebakaran tersebut, area kebakaran sepertinya tidak jauh dari tempat tinggal taehyung.

Sesampainya disana dengan nafas terengah-engah irene dan taehyung sampai pada pembatas garis area kebakaran tersebut.

Rupanya salah satu runah makan ternama diseoul kebakaran, diduga api disebabkan pada gas yang meledak.

"ANDWAE!!!!!! "

Teriakan taehyung sangat keras sampai-sampai pemadam kebakaran yang tengah bersiap memadamkan api seketika berhenti mendengar suara taehyung.

Taehyung ingat hanya ia yang bisa melihat irene.

"ohh, mianhe, silahkan lanjutkan." ucap taehyung.

Kemuduan pemadam tersebut bergegas untuk memadamkan api.

'dia membuatku malu lagi.' batin taehyung.

Irene memejamkan matanya, ia mulai berkonsentrasi, dan wuuuhhhh

Api seketika padam, semua orang terkejut, ini seperti sihir, dan irene telah membuat api itu padan dengan semburan angin yang ia keluarkan dari dalam mulutnya.

Irene berbalik dan menghadap taehyung dengan sendu, seperti ingin menangis.

Taehyung melihat irene dari kejauhan, melihatnya dengan tampang yang menyedihkan serta gaun yang kotor dan kaki tanpa alas kaki.

Irene pingsan, dan itu membuat taehyung panik, bagaimana, bagaimana ia harus membawa irene.

Semua orang yang ada disana heran dan kaget, karena sebelum api ini dipadamkan oleh pemadam, api sudah padam terlebih dahulu.

Irene menghilang seperti buui....

Ceklek

Taehyung menbuka pintu apartemenya, dia berjalan lesu dan mendudukan dirinya pada kursi sofa.

"haaah, apa yang sebenarnya terjadi, apa dia benar-benar sudah pergi, kalau memang dia sudah pergi, syukurlah, aku bisa tenang." ucap taehyung.

Mulutnya berbohong, dalam hati,  ia gusar karena penasaran dengan apa yang terjadi pada irene.

Shadow in the MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang