6.Part 2

1.3K 215 8
                                    

Sudah satu minggu berlalu sejak bertemunya irene dengan taehyung, irene sudah memiliki pakaian sendiri untuk berganti setiap harinya.

Itu semua dari taehyung, ia yang membelikan baju serta keperluan irene. Sebenarnya taehyung bukan tipikal orang yang peduli terhadap sesama, namun entah apa yang membuatnya peduli pada irene, sosok misterius yang taehyung sendiri tak paham.

"haaahh, yak, aku bosan, bisakah kau mengajaku pergi jalan-jalan hari ini?"

"aku sibuk, pergilah sendiri."

"sibuk katanya, lihatlah, dia hanya membaca buku, apanya yang sibuk" omel irene karena taehyung tak mau mengajaknya keluar.

Taehyung masih asyik dengan buku yang ia baca tanpa sadari irene pergi keluar apartemen.

Irene berjalan keluar meninggalkan apartemen dengan wajah yang berseri-seri, ini pertama kalinya ia berpergian sendiri.

"hei, dia sangat cantik"

"benar,, aku baru melihatnya disini, apakah dia artis pendatang baru?"

"yakk, kalau dia artis kenapa dia pergi sendirian."

Para lelaki itu bercakap mengenai irene, irene mendengar dengan jelas, ia senang banyak orang menyebutnya cantik.

"kupikir taehyung tidak normal, pasalnya hanya dia yang tidak tertarik padaku."

Irene pergi mengunjungi sebuah taman, taman itu tak jauh dari apartemen ia tinggal.

"haaahh, aku jadi merindukan istana, appa, eomma, dan yang lainya, sampai kapan aku berada disini, apakah aku bida melewati semua ini, pasalnya syarat yang terakhir tidak memungkinkan." kata irene.

Saat irene sedang duduk sendiri tiba-tiba ada seorang anak kecil yang menghampirinya sambil menyodorkan permen kepadanya.

"ini untuku." ucap irene sambil mengambil permen tersebut.

Bocah laki-laki itu mengangguk, umurnya sekitar 4 tahun.

"aaa, kumawo, kau lucu sekali, kau sendirian? " ucap irene sambil mengusap rambut anak itu.

"ani, aku bersama appa, tapi appa pergi untuk mengambil sesuatu dimobil."

"duduklah, tunggulah disini bersama bibi."

Bocah laki-laki itu duduk disebelah irene, tak lama ayahnya muncul dan melihat anaknya bersama wanita cantik.

"bo ram, kau bersama siapa?"

"annyeong." ucap irene.

Ayah dari anak tersebut hanya mengangguk, ia sekilas terpesona dengan paras irene yang cantik, bahkan ia berfikir jika wanita itu seorang dewi.

"ayo kita pulang, appa tiba-tiba ada urusan yang sangat penting."

Anak itu kemudian menunduk setelah sang ayah menyuruhnya pulang, ia sedih, sebenarnya ia ingin bermain.

"bibi sampai jumpa, ku harap kita bisa bertemu lagi."

Bocah tersebut berpamitan pada irene dengan melambaikan tanganya.

"apakah kau ingin kuantar pulang juga?"ucap ayah bocah tersebut.

"ani, aku masih ingin disini, aku baru saja tiba." jawab irene sambil tersenyum.

"kalau begitu sampai jumpa."

Irene melihat dari kejauhan ayah dan anak tersebut, ia mengingat dulu ia dan ayahnya juga sering berpergian berdua tanpa ibunya.

Tiba-tiba dari arah kiri bocah tersebut muncul bus besar dengan kecepatan tinggi.

Irene melihatnya, namun sepertinya ayah dan anak tersebut tidak melihatnya.

"ANDWAE!!!!!!" teriak irene.

Skip

Taehyung terbangun, ia baru sadar jika ia tertidur saat membaca buku, taehyung meraih ponselnya dan melihat waktu.

"sudah hampir malam."

Taehyung beranjak untuk mengambil soft drink. Tapi ia seperti ingat sesuatu.

"dimana dia, apa dia benar-benar pergi sendirian?"

Taehyung melihat kearah jendela, saat itu angin kencang, tapi tanda-tanda hujan tidak ada.

"kenapa diluar angin sangat kencang." taehyung menutup kembali jendelanya, ia duduk sambil meminum soft drinknya.

Byurrrr

Taehyung menyemburkan minumanya ketika ia ingat akan suatu hal.

"sialll, apa terjadi sesuatu denganya." kata taehyung.

Tanpa pikir panjang taehyung mengambil jaket, ia pergi untuk mencari irene.

Disisi lain, anak dan ayah tersebut tidak apa-apa tapi anehnya bus yang hampir menabrak anaknya berada diatap rumah seseorang, sontak hal itu membuat warga heboh dan bingung, media tv pun menyiarkan berita breaking news tersebut.

Angin memang sangat kencang, semua warga dihimbau untuk berhati-hati.

Irene, dengan nafas yang sangat sesak, bahkan hampir membuat ia akan mati.

"hah, hah, tolong aku, kenapa sangat sakit sekali."

Irene berada disebuah ruangan salah satu rumah tanpa penghuni, setelah ia meniupkan angin kearah bus tersebut, irene langsung menghilang agar orang tidak tahu, mata irene berubah menjadi agak kekuning-kuningan, sangat mencolok untuk ukuran warna mata manusia.

"kenapa, kenapa ini sangat sakit sekali, biasanya tidak seperti ini, apa karena aku terlalu besar menggunakan kekuatanku."

Setelah itu, angin menghilang, semua kembali normal, taehyung melihat disekelilingnya, namun ia tak mendapatkan apa-apa.

"siaall, apa yang sebenarnya terjadi."

Taehyung menyipitkan matanya, ia seperti melihat benda yang ia kenal.

"kemaja itu, bukankah itu......"

Taehyung bergegas memungut kemeja tersebut.

"ini miliknya, aku yakin, tapi dimana dia sekarang, bukankah tadi dia bilang ingin pergi ketaman?"

Taehyung melihat sekelilingnya, tak ada seorang pun yang ia temui untuk menanyakan irene.

Pengamatan taehyung tertuju pada rumah tersebut. Lantas ia melangkahkan kakinya ke arah rumah tersebut.

"irene, irene, apakah kau didalam?"

Irene mendengar suara taehyung, tapi ia tak bisa menampakan wujudnya pada taehyung.

"aku tidak boleh menemuinya sekarang, tapi aku sangat membutuhkan pertolongan, bagaimaba ini, sekarang ini tubuhku akan menjadi manusia, karena rasa sakit yang kualami, bukankah manusia juga memiliki rasa sakit."

Brukkkk

Taehyung membuka pintu itu dengan keras, lantaran ia penasaran ada apa didalamnya.

Irene terkejut, taehyung sekarang ada dihadapanya.

Dengan kilatan mata yang tajam dan menusuk, taehyung menghampiri irene.

Ia melihat irene dengan keringat bercucuran, nafas terengah-engah serta rambut yang terlihat basah.

"tolong aku."

Irene tak kuat lagi, tubuhnya merosot kebawah dengan nafas yang semakin sesak. Taehyung harus segera menyelamatkanya, irene harus memberinya penjelasan tentang apa yang terjadi.

Tak lama, irene tak sadarkan diri, ia limbung dan terbaring dilantai.

Taehyung membawanya pergi menuju apartemenya kembali, sesampainya disana taehyung membaringkan irene, ia memeriksa denyut nadi serta detak jantung irene.

"tidak ada, apa dia mati?"

Taehyung memeriksanya kembali, tapi ia tak menemukan detak jantung irene. Ia harus segera mengambil langkah pertolongan pertama.

Cup

Shadow in the MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang