Irene tampak cantik dengan balutan dress berwarna putih yang menjuntai sampai mata kakinya tidak terlihat, ia melihat pantulan dirinya dicermin dengan tatapan yang menyedihkan.
"semua orang berbahagia diatas penderitaanku, hatiku seperti tercabik melihat diriku yang tampak menyedihkan."
Hari ini merupakan hari pernikahan pangeran jungkook dengan putri irene, sesuai kesepakatan diantara kedua belah pihak kerajaan.
Ibu irene tampak bimbang, dilain sisi ia tak berani membantah apalagi menghancurkan pernikahan putrinya tapi ia tak boleh egois, kebahagiaan putrinya lah yang mesti ia perjuangkan.
Krieettttt
Pintu kamar irene terbuka, ibu irene berjalan mendekati putrinya yang sedang bercermin dengan tatapan kosong.
"kau tampak cantik nak, apa kau sudah siap?" tanya nya secara perlahan.
"bagaimana jika aku membunuh diriku sendiri."
Sang ibu lalu melepaskan tanganya dibahu irene, ia tersentak dengan pengakuan putrinya, putri yang ia cintai terlihat sangat menyedihkan.
"eomma, apa eomma mencintai apa selama ini, katakan padaku, apa eomma mencintainya"
Sang ibu terkejut dengan perkataan putrinya, ia tahu dirinya juga berkorban demi kebahagiaan orang lain bukan untuk dirinya sendiri, bahkan saat ia masih muda dulu, ia tak mempunyai pilihan lain selain dijodohkan dengan orang yang ia tidak cintai sama sekali, dia bukan irene yang berani melawan demi cinta sejatinya.
"apa yang kau bicarakan, eomma tak ingin mendengarkan kau mengatakan itu lagi."
"cihhh, kupikir kita sama, terbelenggu dengan cinta, tapi kini semua sudah terlambat, aku akan menyerahkan diriku demi kebahagiaan appa, kerajaan, dan orang",yahh mungkin itu sudah menjadi takdirku, tapi aku mempunyai satu permintaan sebelum aku menuju altar."
"apa yang kau inginkan, kita sudah tidak punya waktu lagi, mungkin pangeran sudah menunggu."
"aku ingin menemui putriku untuk yang terakhir kalinya."
"dengan cara apa irene, ayolah, jangab mempersulit keadaan."
Irene mencoba menyentuh cermin yang didepanya, ibu irene terkejut, melihat ada sebuah cahaya memantul didalam cermin.
"ommo."
Ibu irene membelalakan matanya, ia melihat apa yang sedang terjadi didepanya.
"annyeong putri eomma, kau tampak cantik hari ini."
Berbeda sekali dengan raut wajah irene yang terlihat muram tadi, kini putrinya tertawa ceria dengan bayi lucu yang digendong seorang laki-laki, dicermin tersebut, bayi itu tertawa, seakan-akan tidak takut dengan sosok wanita yang ada dikaca.
Taehyung membungkukan badanya tanda ia menghormati ibu irene.
"jadi selama ini kau...."
"hanya ini yang bisa aku lakukan agar putriku mengetahui wajah eommanya, dia appanya, dia suamiku, dia lah yang menyelamatkanku dan membantuku terbebas dari hukuman ini."
Ibu irene menitihkan air matanya, ia tak tahu harus bagaimana, ia senang sekaligus sedih, cucunya sangat cantik, ini pertama kalinya ia melihat anak irene.
Bayi itu terlihat ingin menyentuh kaca tersebut, ingin melihat wajah ibunya lebih dekat.
"tenanglah krsytal, aku akan membawamu pada eomma, berikan salam pada nenek."
Krystal tertawa, ia senang, taehyung mendekatkan putrinya pada cermin, dan tanganya berhasil menyentuh kaca tersebut.
Seperti sihir, kaca tersebut mengeluarkan cahaya putih, setelah itu cahaya lenyap, lalu apa yang terjadi, tangan krystal terhubung dengan dunia irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow in the Mirror
General Fictiontaehyung pria normal, akan tetapi sifat tertutupnya membuat orang enggan berteman denganya, dia tampan, mempunyai kepribadian yang cukup dingin, siapapun yang berjalan melewatinya akan merasakan hawa mencekam seketika. ada salah satu faktor yang me...