'ini sulit dijelaskan, tapi ini benar adanya, aku akan kembali setelah aku mengalami proses perubahan wujud, seperti yang telah ditakdirkan, hukuman yang aku terima akan berangsur berkurang jika aku sudah melakukan ke tiga syarat tersebut, ini tidak mudah, dan harus benar-benar dilakukan dengan tulus, aku sudah melakukan syarat pertama, aku pasti bisa melewati ini'
Irene terbangun, ia membuka matanya perlahan, irene melihat ruangan yang tidak asing baginya.
"aku kembali?"
Irene memandang sekitarnya, dalam kurun waktu 24 jam ia kembali setelah ia menghilang.
Irene melihat taehyung yang masih terlelap diranjangnya. Perlahan irene melangkahkan kakinya untuk mendekat pada taehyung.
"waahh tak kusangka dia terlihat nyenyak dalam tidurnya, apa dia tidak mengkhawatirkanku"
Taehyung membuka matanya, pertama kali yang dia lihat adalah irene yang berdiri membungkuk kearahnya, mereka berdua saling berpandangan, sampai taehyung akhirnya tersadar jika gadis yang sedang menatapnya adalah irene.
"yak, kau membuatku terkejut." teriak taehyung .
"kau senang jika aku menghilang?"
Taehyung mendudukan dirinya diranjang sambil mengusap kepalanya.
"hn."
"ishhh, menyebalkan."
Taehyung mengambil ponselnya tapi ia melihat sesuatu yang tak asing dimeja dekat ranjangnya.
"pecah? apa yang terjadi?"
Taehyung melihat cermin itu pecah, tapi masih bisa digunakan untuk bercermin.
"hmmm, karena aku sudah keluar dari dalam cermin itu, aku tak akan kembali."
Irene memperjelas kenapa cermin itu pecah. Taehyung meletakan kembali cermin itu.
"itu artinya kau akan pergi?"
"anii, kenapa, apa kau berharap aku pergi?"
"dari awal aku sudah berharap bahwa kau mengilang, sekarang menyingkirlah."
Taehyung bangun dan ia pergi menuju kamar mandi tanpa memperdulikan raut wajah irene yang kesal dengan ucapanya.
Irene duduk disofa, ia sedang memperhatikan taehyung.
"kau tidak memakai sragamu, apa kau tidak pergi kesekolah hari ini?"
"hanya orang bodoh yang bersekolah dihari libur."
"aku kan tidak tahu, aku bukan bagian dari kalian."
Taehyung melangkahkan kakinya untuk pergi, ia membuka pintu tapi sepertinya irene menahanya.
"aku ikut."
Taehyung menoleh kearah irene, tatapan mata yang tajam sampai irene takut.
"bukankah kau selalu mengikutiku tanpa meminta izin dariku?"
Blamm
Taehyung sudah keluar, irene memang mengikutinya dimanapun taehyung pergi.
"taehyung tunggu...."
Irene mengejar taehyung yang sudah agak jauh darinya.
"aku tidak tahu kenapa dia suka sekali mengikutiku."
Taehyung berhenti tepat didepan toko bunga, ia rupanya ingin membeli bunga.
"nak, apa dia temanmu, pakaikanlah alas kaki untuknya, dia cantik kenapa tidak memakai alas kaki." ucap penjual toko bunga tersebut.
Taehyung terkejut lalu ia menoleh kepada irene, ia melihat irene tapi anehnya lagi bukankah hanya dia yang bisa melihat irene, kenapa penjual ini juga melihatnya.
"nde, kumawo."
Taehyung sekilas memandang irene, ia melihat irene terpapar sinar matahari dipagi hari cerah ini, memakai gaun putih, dan tanpa mengenakan alas kaki, dia juga terlihat kepanasan.
"ikut aku."
Taehyung memegang tangan irene, dia membawanya kesuatu tempat.
"makam? Kenapa kau membawaku kemari, apa kau ingin menguburku?"
Taehyung melepaskan genggamanya, lalu ia memberikan bunga pada batu nisan didepanya.
Taehyung berdoa, irene hanya melihat taehyung dengan pandangan yang sulit diartikan.
Setelah itu keduanya pergi, saat ditengah perjalanan keduanya saling diam tanpa banyak bicara.
"kenapa pemilik toko bunga itu bisa melihatmu?"
"benarkah, dia melihatku?" kata irene terkejut.
"apakah ini termasuk dari hukuman yang kau terima?"
Irene tersenyum kepada taehyung, ia mengangguk.
"lalu apa artinya ini, kau akan menjadi manusia dan hidup dibumi ini?"
"itu hanya sementara karena aku sedang menjalani hukuman dibumi, setelah hukuman ini berhasil aku akan pergi dan kembali ketempat asalku."
"lalu untuk apa kau berubah menjadi manusia?"
"itu untuk menjalankan syarat kedua."
"syarat kedua? Apa itu?"
"ini rahasia." kata irene dengan senyumannya yang manis pada taehyung.
Ia lalu berjalan mendahului taehyung.
"aishhh kenapa aku penasaran sekali, itu bukan urusanku."
Taehyung melihat irene yang terlihat sedang bersenang-senang dan berlari-lari kecil.
"aaakhhhhh" irene berteriak kesakitan.
Mendengar teriakan itu taehyung segera menghampiri irene.
Taehyung memeriksa kaki irene, ia melihat ada goresan ditelapak kaki irene.
"diamlah, cepat naik ke punggungku." ucap taehyung.
Dengan cepat irene maraih taehyung.
"kau kesakitan?"
"hmm, ini sakit sekali,.... Untung hanya tergores, jika saja itu berlubang mungkin aku akan menghilang."
Taehyung terdiam, ia sama sekali tidak menanggapi ocehan irene.
Sesampainya diapartemen taehyung mengobati luka irene.
"kim taehyung, siapa yang kau beri bunga tadi?"
"eommaku."
"eomma? Lalu apa kau sendirian dibumi ini?"
"hn."
Taehyung membereskan peralatan yang digunakan untuk mengobati kaki irene.
"kumawo, kau menolongku hari ini."
Brukkkk
Taehyung melempar sesuatu kearah irene.
"ganti lah, gaunmu sudah sangat kotor." kata taehyung.
"kau akan pergi." tanya irene saat taehyung hendak keluar.
"apa kau ingin aku disini disat kau mengganti bajumu?"
"andwae" ucap irene
"aku akan pergi membeli beberapa bahan makanan."
Blammm
Suara pintu tertutup, irene tersenyum, taehyung mulai memperdulikanya walaupun masih saja dengan sikapnya yang menyebalkan.
Irene bergegas mengganti pakainya.
Skip
"tuan, makanan sudah kami siapkan."
"hn"
Jeon jungkook segera menuju ruang makan, ia melihat seluruh makanan tertata rapi tapi ia tak berniat sedikitpun menyentuh makanan tersebut.
'irene, aku akan menjemputmu, tunggulah aku, aku akan membawamu kembali ke istana ini.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow in the Mirror
General Fictiontaehyung pria normal, akan tetapi sifat tertutupnya membuat orang enggan berteman denganya, dia tampan, mempunyai kepribadian yang cukup dingin, siapapun yang berjalan melewatinya akan merasakan hawa mencekam seketika. ada salah satu faktor yang me...