[PERDRE] : BAB SEMBILAN

9 2 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE!!!

VOTE ITU GRATIS.

MOHON KERJA SAMANYA.



- P E R D R E -





[ Sarapan ]





✈✈✈

SETELAH lama keheningan menyelimuti, Kirania menatap laki-laki di depannya kemudian tersenyum tipis. Mata lelaki di depannya menatap Kirania dengan teduh. Kirania melepaskan pelukan di antara mereka.

"Sorry, hati gue lagi kacau" ucapnya pelan sambil menundukkan kepalanya.

Lelaki tersebut hanya diam memandangi pakaian Kirania yang menurutnya terlalu terbuka. Kemudian melepaskan jaketnya dan memakaikan pada Kirania. "Dingin" ucapnya pelan.

"Lo ga mau pulang?"

Kirania mengangkat bahunya. "Gue ga mau pulang, ga ada tempat yang bisa gue sebut rumah" balasnya.

"Terus lo mau disini aja?" Tanya sembari menatap tempat sekitar mereka.

Tidak aman, batin lelaki tersebut.

"Kalo lo mau pergi ga papa ko" jawab Kirania dengan acuh. "Beneran ga papa ko" lanjut Kirania tersenyum.

Merasa tak dapat jawaban dari lelaki di hadapannya Kirania bingung sendiri.

"Ikut gue" ucap lelaki tersebut kemudian masuk ke mobil miliknya meninggalkan Kirania.

Kirania masih terdiam, bingung harus merespon seperti apa. "Gue ga papa ko serius" ucapnya lagi.

Lelaki yang sudah masuk ke mobil itu hanya menatap datar kearah Kirania.

"Masuk-"

"-Gue ga akan ngulangin lagi omongan gue"

Kemudian dengan bimbang Kirania masuk ke mobil lelaki yang ada di hadapannya. Kirania menatap lelaki tersebut. Tampan.

"Lo kenapa suka banget keluyuran malem-malem" ucap lelaki tersebut tanpa menatap Kirania.

"Lo juga suka keluyuran malem-malem kok, buktinya kita sering ketemu kan" jawab Kirania dengan senyuman manisnya.

Lelaki itu menatap Kirania dengan tajam. Tipikal bad girl, batinnya.

Kirania kemudian berhenti menatap lelaki tampan nan manis di sampingnya yang sedang sibuk menyetir, entah mau di bawa kemana dirinya.

"Dia pulang" ucapnya sambil menatap jalanan.

"Dia pulang setelah buang nyokap dan gue. Dia pasti dateng cuma buat pamer keluarga barunya kan" Kirania tersenyum miris. "Dia bahkan ga pantes gue sebut Daddy" lanjutnya.

"5 tahun yang lalu gue bisa di bilang perempuan yang beruntung dan bahagia, gue punya nyokap yang cantik dan selalu ada buat gue, dan punya bokap yang dulu gue agung-agungkan-

-Tapi tiba-tiba bokap gue dateng bawa selingkuhan barunya. Bokap minta gue dan nyokap menerima keluarga barunya

Gue yang masih kecil ga tau apa-apa harus melihat depan mata gue sendiri betapa histerisnya pada saat itu nyokap gue, keluarga yang gue kira akan selalu bahagia, hancur"

PERDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang