BUDAYAKAN VOTE!!!
VOTE ITU GRATIS.
MOHON KERJA SAMANYA.
- P E R D R E -
•
•
•
•
•[ Dino Games ]
•
•
•
•
•✈✈✈
"MAAF ya mah, pah udah ngerepotin dari kemaren" ucap Kirania pada Ningrum dan juga Nao selaku orang tua Rion.
"Jangan sungkan ya buat main kesini lagi. Pokonya pintu selalu terbuka buat kamu" balas Ningrum.
Kirania mengacungkan jempolnya. "Siap mah, kapan-kapan masakin aku lagi ya" ucapnya dengan senyum manis.
"Kalo Rio ada nakal sama kamu bilang papah ya"
Arion menatap kedua orang tuanya heran. Ini yang anaknya siapa sih?
Ningrum memberikan usapan lembut di kepala pada Kirania. "Cantik" ucapnya sambil tersenyum.
"Mamah bikin salting" balas Kirania.
"Kirania"
"Iya mah?"
"Mamah boleh anggep kamu anak mamah?" Pertanyaan Ningrum membuat semua terdiam.
Kirania menganggukan kepala dengan semangat. "Boleh mah" jawabnya.
Ningrum tersenyum manis, ia masih mengusap kepala Kirania kemudian berkata. "Mamah dulu punya anak perempuan, harusnya seusia kamu sekarang, mungkin akan secantik kamu ya Kirania"
"Oh iya mah? Pantesan pasti ini juga baju anak perempuan mamah ya-" Kirania menatap baju dress cantik bunga-bunga yang saat ini ia pakai. "-Sekarang dia diman-"
"-RA"
Arion menarik tangan Kirania. "Rio mau anter dia dulu ya mah pah" kemudian mereka langsung pergi. Kirania yang bingung hanya melambaikan tangan kepada Ningrum dan Nao.
"Mas-"
"Sabar. Kamu harus ikhlasin Anna. Anna udah tenang, kita ga boleh ganggu"
✈️✈️✈️
Kirania menatap Arion yang sibuk menyetir. Mukanya keruh- eh tapi emang tiap hari gini kan. Tapi tetep aja lebih keruh dari biasanya deh.
"Apa liat-liat"
Suara berat itu membangunkan Kirania dari lamunannya. Kirania menatap sekitar. Ah lampu merah dan kemacetan yang panjang.
Kemudian mata Kirania dan Arion bertatapan. "Mata lo tuh ada belek" Arion menatap tak acuh namun perlahan tubuhnya mendekat ke arah Kirania. "Eh eh mau apa lo?"
"Sabuk"
Terlalu gawat berada di posisi terlalu dekat dengan Arion. Parfume memabukkan Arion dan juga wajah yang kurang dari 30 cm ini membuat Kirania tidak bisa berkutik sampai Arion selesai memakaikan sabuk untuknya.
Terlalu dekat.
"Thank you" ucapnya yang di balas deheman singkat.
Kirania mengalihkan pandangannya pada jendela, menatap jalanan macet ini. Saat matanya melihat keluarga kecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak sedang menyebrang. Kirania menatapnya dengan iri.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERDRE
Romance[NOVEL INI TERINSPIRASI OLEH CINTA YANG TULUS NAMUN TIDAK PERNAH DI ANGGAP] [NOVEL INI DI BUAT UNTUK KAMU YANG SEDANG BERJUANG MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN] Kirania, perempuan yang sedang patah hati karena dikhianati pacarnya menjadi malas dengan namanya...