BUDAYAKAN VOTE!!!
VOTE ITU GRATIS.
MOHON KERJA SAMANYA.
- P E R D R E -
•
•
•
•
•[ Jadian? ]
•
•
•
•
•✈✈✈
KIRANIA berjalan masuk ke rumahnya dengan perasaan bahagia. Senyuman manis terbit di wajah cantik Kirania. Perhatian-perhatian kecil serta kejadian yang ia alami hari ini membuatnya senang.
Yah nyatanya tidak setiap hari dalam hidupnya adalah rasa sakit bukan?
Mata Kirania menatap sekitar, sepertinya sudah tidak ada tanda-tanda dia di sini. Kirania ingin hari ini menjadi hari baik untuk dirinya. Walau hanya seharipun tak apa, setidaknya tolong hari ini buat Kirania bahagia sampai akhir.
Saat Kirania ingin melangkahkan kakinya ke atas, atau lebih tepatnya ke kamarnya untuk istirahat. Bi Endah menghampirinya dengan raut khawatir tercetak dengan jelas.
"Non" panggil bi Endah.
Kirania menatap bi Endah dengan senyuman tipis. "Kenapa bi?" Tanyanya.
"Non darimana saja? Saya khawatir- dan tuan juga" ucap bi Endah.
"Rani nginep di rumah temen bi"
Bi Endah menatap Kirania dengan penuh kasih sayang. "Non sudah makan? Mau saya buatkan makanan non?" Tanya bi Endah.
Kirania menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Udah bi. Rani tadi makan di luar sama temen Rani. Bibi udah makan?" sahut Kirania.
"Sudah juga non-
Non maaf, ada salam dari tuan. Tuan minta maaf non- tuan tidak bermaksud menyakiti fisik apalagi hati non. Beliau bilang ia tidak akan kesini tanpa mengabari non- beliau juga menitipkan pesan, bahwa beliau tidak akan kesini dalam waktu dekat karena banyak pekerjaan yang harus di kerjakan- dan juga agar non bisa menenangkan diri"
"Maafnya tidak akan membuat mommy kembali kan" bi jawab Kirania.
"Non-" bi Endah terdiam kemudian memegang pundak Kirania dan mengelus rambut Kirania.
"Tuan sangat menyayangi non- dan juga sangat mencintai nyonya" ucapnya.
"Bi maaf pembicaraannya sampai sini dulu ya. Kirania cape"
Kirania berniat pergi ke kamarnya namun suara bi Endah lagi-lagi menghentikannya- dari pembicaraan yang tidak ingin Kirania dengar. Setidaknya jangan hari ini.
"Non- sebentar"
Kirania menatap bi Endah yang saat ini sedikit berlari kecil menuju dapur kemudian membuka kulkas dan mengeluarkan sesuatu dari kulkas tersebut. Lalu bi Endah kembali menghampiri Kirania kemudian memberikan nya pada tangan Kirania.
"Bi Kirania-"
"-Ini dari tuan non- kue kesukaan non"
Kirania menatap kue yang ada di tangannya. Tidak ingin berdebat akhirnya Kirania mengambil kue tersebut dan berjalan ke kamarnya.
Setelah berada di kamarnya, Kirania menutup pintu kamarnya dan juga tak lupa mengunci pintu tersebut. Kue yang berada di tangannya ia letakan di meja kemudian mendudukkan dirinya pada bangku depan meja tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERDRE
Lãng mạn[NOVEL INI TERINSPIRASI OLEH CINTA YANG TULUS NAMUN TIDAK PERNAH DI ANGGAP] [NOVEL INI DI BUAT UNTUK KAMU YANG SEDANG BERJUANG MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN] Kirania, perempuan yang sedang patah hati karena dikhianati pacarnya menjadi malas dengan namanya...