16. i better leave

1.1K 261 44
                                    

[kak changbin]

woi

cepetan kesini

lama banget sih kaya grab

awas ya harus bawa makanan

"dor!"

"ah anjir kak changbin gak usah sok nutupin mata gue!"

seungmin yang tadinya sibuk menghujani kontak changbin dengan pesan di ponselnya pun menghempaskan tangan yang datang tiba-tiba dan menutup pandangannya.

setengah terkejut setengah tertawa, ia membalik badannya hanya untuk mendapati figur lain yang sama sekali tidak ia antisipasi kehadirannya.

"k-kak minho? kok lo disini?" ucap seungmin, tergagap. "s-sorry, gue kira kak changbin. gue udah janjian disini soalnya."

kalimat jujur seungmin entah kenapa membuat minho sedikit kecewa. faktanya, ia sudah tersakiti saat seungmin memanggil nama orang lain alih-alih namanya tadi.

"ahaha, iya gak apa-apa santai aja." balas minho kikuk, ia menarik kursi di sebelah seungmin untuk kemudian memarkir diri disana. "ng, gue kebetulan lewat tadi habis nganter jisung."

"ooh."

seungmin mengangguk dengan santai. tidak seperti biasa, tidak ketika minho diam-diam mengetahui bahwa seungmin dibalut cemburu.

minho melengos dalam hati, bertanya-tanya apa yang telah terjadi selama beberapa hari terakhir ia lebih menyibukkan diri untuk mengurus jisung. bisa dibilang ia tengah berada di titik yang tidak aman dalam hubungannya, dan tujuannya menyusul seungmin ke perpustakaan kampusnya adalah tidak lain tidak bukan untuk bercerita.

minho harus mengakui ia berbohong tentang mengantar jisung. nyatanya ia sedang mengabaikan apapun yang terkait dengan jisung hari ini.

"lo sibuk ya dek?" tanya minho kemudian, berusaha mencari atensi seungmin yang kembali sibuk sendiri dengan ponselnya—kemungkinan besar mengirim pesan kepada changbin lagi.

"hm? nggak sih, cuma minta bantuin belajar sama kak changbin aja hari ini soalnya bentar lagi uas." jawab seungmin, datar.

datar, nada seungmin terlampau datar hari ini. benar-benar tidak seperti biasa, dan minho entah kenapa seperti disadarkan bahwa mereka tidak lagi sedekat itu untuk mendapat reaksi yang hangat dari si lawan bicara.

minho merenung, mungkin ia sudah kelewatan.

di sisi lain seungmin diam-diam sekali menahan semua emosinya pada minho. semenjak kejadian ia dipukuli oleh antek-antek jisung di kampus minho, seungmin benar-benar bertekad untuk mundur. mundur dari kehidupan minho, lebih tepatnya.

sempat ia berpikir untuk menceritakan semuanya kepada minho dan membuat image jisung anjlok di mata kekasihnya ini, namun kemudian seungmin sadar bahwa mungkin penyebab jisung berperilaku seperti ini juga karena dirinya yang melampaui batas.

mungkin, mungkin saja seungmin seharusnya sudah menjauh dari minho.

diselamatkan changbin kala itu nyatanya membuat keduanya menjadi dekat. seungmin menemukan banyak sisi dari changbin yang menghilangkan kesan premannya.

paling tidak seungmin menemukan orang baru, yang untuk sementara bisa mengalihkannya dari minho.

"ah, gitu." sahut minho setelahnya, ia membasahi bibir bawahnya canggung. "sebenernya gue mau curhat dek, soal j—"

"oit seungmin!"

minho baru mencapai kalimat awal, tapi mereka mendadak diinterupsi oleh kedatangan figur yang agaknya ditunggu-tunggu sejak tadi oleh seungmin.

"KAK CHANGBIN LO DARIMANA AJA LAMA BANGET!" protes seungmin, lalu dengan santai merangkul kepala changbin dan menjepitnya, membuat si laki-laki seo tertawa sambil sesak napas.

"LEPASIN GUE MASYAALLAH KIM SEUNGMIN BAU KETEK!"

"APA GUE GAK DENGER???"

minho membasahi bibirnya lagi, merasa kehadirannya sangat salah tempat.

"itu mas berdua kalo masih mau ribut tolong keluar aja ya?"

changbin dan seungmin yang masih sibuk membalas sahutan satu sama lain itu tiba-tiba terdiam ketika penjaga perpustakaan melayangkan peringatan kepada mereka.

"eh, iya bu, maaf." ucap seungmin, menahan tawa sambil menyikut perut changbin pelan.

changbin mengaduh lagi, tapi kemudian menarik tangan seungmin cepat.

"kita di luar aja yuk gue tau kafe baru buka, murah." ajak changbin, tanpa menunggu jawaban seungmin langsung menyeretnya pergi.

"aduh bentar dong barang gue masih di meja!" rutuk seungmin, kali ini volumenya menurun drastis.

ia kemudian menengok ke arah minho, mencoba menormalkan detak jantung untuk melancarkan misi menjauhinya.

"kak gue duluan ya." pamit seungmin kilas, dan minho tidak bisa apa-apa selain mengiyakan.

𝙡𝙞𝙨𝙩𝙚𝙣 𝙩𝙤 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙨𝙡𝙚𝙚𝙥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang