7. total dumbfounded

1.1K 265 39
                                    

sebuah dengusan yang jelas menampakkan bahwa suasana hatinya sedang kesal lolos dari belah bibir seungmin.

dengan gusar ia menekan tombol kembali di ponselnya secara brutal, membiarkan pesan dari kontak bernama 'kak minho' dibubuhi tanda terbaca namun tanpa balasan.

si laki-laki kim baru menyelesaikan kuliahnya. hari ini jumat jadi ia sudah selesai sebelum sore.

tadinya seungmin menanti minho karena tetangganya itu sudah berjanji akan menjemput—seperti biasa—tapi begitu pesan minho sampai di layar ponselnya, ia tahu ia harus naik bus hari ini.

selesai mengemasi barangnya, seungmin pun beranjak keluar kelas dengan langkah berat. kepalanya dipenuhi berbagai opsi dan emosi—padahal hanya sebuah pesan singkat, tapi untuk mengabaikannya seungmin tidak tega.

karena itu menyangkut minho.

"bucin." keluh seungmin pada dirinya sendiri begitu ia merogoh kantong celananya kembali hanya untuk membuka chatroom-nya dengan minho.

dek gue gak bisa jemput
hari ini date sama jisung
doain lancar ya heheh

siapppp
semangat ya bosku

seungmin menghela napas. hatinya masih berat dan pahit tapi ada sedikit perasaan lega ketika ia mengirim dua balon pesan singkat sebagai balasan untuk minho.

ponsel ia masukkan, berniat untuk segera berjalan ke halte agar tidak ketinggalan bus pukul dua.

langkahnya mungkin terlalu sembrono, hingga ia secara tidak sadar tertabrak oleh figur lain yang tengah lewat—kemungkinan besar tengah merokok dan melamun karena gulungan nikotin yang masih menyala itu jatuh ke lengan seungmin dan mengenai kulitnya sekilas sebelum terjun ke lantai.

"aduh!" pekik seungmin hampir terlalu nyaring, lengannya terkibas sekali segera setelah nyala api yang kecil itu menggoreskan luka disana.

"astaga maaf maaf!" seru laki-laki yang menabraknya barusan.

seungmin baru saja akan menyentak keras si perokok yang tingginya lebih pendek darinya itu, sekalian menasehatinya agar tidak merokok sambil berjalan di koridor.

namun nyalinya mendadak ciut saat mendapati bahwa orang itu adalah kakak tingkat yang terkenal akan kegarangannya.

"ya ampun luka, maaf banget gue ngelamun. gue anter ke unit kesehatan dulu, ya?" lanjut si penabrak, bukannya membuat seungmin luluh malah semakin membuatnya terheran-heran.

ditahannya luka yang tidak seberapa itu, dan dengan sopan ia menunduk satu-dua kali sebagai tanda formalitas karena demi apa, seungmin tidak ingin berurusan dengan orang di depannya ini.

"g-gak usah kak changbin, saya duluan." pamit seungmin, untuk langsung melenggang pergi kemudian.

𝙡𝙞𝙨𝙩𝙚𝙣 𝙩𝙤 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙨𝙡𝙚𝙚𝙥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang