Gue dihantui perasaan bersalah sejak panggilan terakhir dari Adel. Tapi sialnya, nomornya yang kemarin sudah gak aktif.
Menghubungi Radith untuk dapat info, sialnya dia juga gak tahu apa-apa soal Adel, katanya Adel pindah tempat kerja, gak enak juga kalau nyusulin ke rumahnya. Takut sama Tante Oza.
Gue bingung, tapi gak tau harus gimana lagi.
"Chandra kenapa?" Tanya Sam saat gue sedang bengong di ruang tengah. Ia mendekat dengan semangkuk eskrim kemudian duduk di dekat gue.
"Gue boleh curhat?"
"Ya tinggal curhat, Chan!"
Gue menceritakan soal Adel, soal kondisi gue dan lain sebagainya, pun soal Adel yang sekarang gak bisa dihubungi.
"Ada libur kan? Pulang Chan, gak ada yang lebih baik dibandingkan ketemu dan ngobrol berdua."
"Lo tahu, Sam? Sebelumnya gue mau ngajak dia tinggal di luar negeri. Sebelum dapet beasiswa di Florida, gue mau ajak dia ke Aussie, gue dapet tawaran belajar di sana. Tapi batal saat Adel mutusin gue."
"Sekarang, tebus semuanya. Pulang ke Indonesia, jemput dia. Lo mau S3 di New York, kan? Ajak dia."
"Brengsek gak sih gue? Blokir semua nomor dan sosmednya, terus sekarang dateng-dateng ngajak tinggal bareng?" Tanya gue.
"Tergantung gimana Adel nyikapinnya, Chan."
"Tapi dia pacaran sama Krisna, itu yang gue tahu."
"Gak penting, kalo dia sayangnya sama lo, mau apa?"
Gue akan jahat banget sih. Nyuruh Adel move on, tapi gak rela dia sama Krisna. Kalo gue ngajak Adel pindah, dia akan ninggalin Krisna. Duhhh.
"Udah jangan banyak pikiran, pulang ke Indonesia. Ajak Adel, soal jawaban dia nanti ya dipikirin nanti aja. Yang penting lo udah usaha. Oke?" Saran Sam.
Gue mengangguk. Mengiyakan sarannya karena terdengar masuk akal. Tapi, gue pun menyiapkan diri untuk semua kemungkinan terburuk. Semoga gue siap.
****
Liburan dan gue gak pulang.
Pertama, tiket mahal. Kedua, gue kejar setoran biar bisa lulus tahun ini. Kalo mau cepet ya effort-nya juga kudu makin banyak. Jadi ya... gue merelakan liburan kali ini demi kelancaran wisuda.
"Udah dapet email?" Tanya Fred.
"Eh? Internet di rumah lagi jelek, terus kalo di luar jarang check email."
"Coba cek, biasanya pengumuman dari sekarang-sekarang. Gue belum nanya ke orang administrasi sih."
"Oke Fred, nanti gue cek."
"Good!"
Fred selesai dengan kerjaannya, gue pun juga sudah selesai dari tadi.
"Udah, kerjaan kita beres, semua udah diurus tinggal eksekusi aja."
"Gue ke kampus ya, mau kasih draft ke Prof Martin."
"Yeah, udah diprint?"
"Di ruang print kampus aja."
"Yaudah sana, hati-hati."
Gue mengangguk, kemudian pamit dari kantor untuk menuju ke kampus. Udah janji juga sama Prof Martin.
****
"Adel!" Panggil gue ke mobil yang baru saja mendekat ke pagar hitam ini. Mobil berhenti dan detik berikutnya Adel keluar dari mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETARA
General Fiction- COMPLETED- Sebuah perjalanan hidup tentang seorang manusia yang ingin dianggap SAMA meskipun tahu ia berbeda dengan orang kebanyakan. Sebuah cerita tentang penebusan masa depan karena sudah lalai di masa lalu. Dan tentu saja, ini sebuah cerita cin...