Gue kembali ke Florida, bersama Mama dan Mas Tara yang akan menghadiri acara wisudaan gue beberapa hari lagi.
"Tampang lo gak enak amat?" Tanya Mas Tara ketika kami berdua mengantri bagasi.
"Gak apa-apa, Mas."
"Dih, begitu amat jawabnya."
"Lagi galau, Mas."
"Dasar anak muda!" Mas Tara mengacak rambut gue kemudian mengangkat koper milik Mama. Gue gak ngerti deh, Mama lima hari doang bawaannya banyak banget.
"Tau deuh yang tua!"
"Songong lo, dasar sun go kong!"
"Oh baik, maaf kakak kedua!" Gue mengatupkan kedua tangan kemudian membungkuk sedikit.
"Kakak kedua kan Pat Kay? Wah gak sopan lo nyamain gue sama siluman Babi?! Gue kan nyamain lo sama raja kera?!"
"Iya sih raja, tapi kera! Bye kakak kedua!"
Mengambil alih troli, gue mendorongnya menghampiri Mama yang duduk di kursi tunggu.
"Yuk, Ma!"
"Ini langsung ke hotel? Mama mau liat tempat tinggalnya Dede di sini."
"Iya Ma nanti liat, kita ke hotel dulu taro barang-barang."
"Iya Bu, ke hotel dulu aja. Biar bisa istirahat." Mas Tara sudah ada di samping gue.
"Yaudah, tapi ke tempat Dede ya nanti?"
"Pasti kok, Ma. Yuk!"
*******
Gue gak henti-hentinya mengucap syukur, bisa dikasih kesempatan kuliah di luar negeri, hidup lebih lama dan lain sebagainya.
Ini hari kelulusan gue, Mas Tara dan Mama menyelamati, gue bahagia banget hari ini, biasa ditemenin sama orang-orang yang gue sayang.
"Austin! Selamat!" Gue berseru ketika melihat Austin dan keluarganya berkumpul tidak jauh dari tempat gue berdiri.
"Yooo Chan, lo juga!"
"Jadi petani yang baik yaa!"
"Eh kampret, gue peneliti!"
"Tapi kan pertanian!"
"Lo sono jadi tukang gambar yang bener."
"Oh siap!"
"Dimi mana sih? Katanya tadi dia mau ke sini?" Tanya Austin.
Gue menggeleng, Dimi sudah lulus juga tapi dia gak kebagian jatah wisuda karena telat, jadi nanti wisudanya, bareng sama Susan. Sedangkan Sam masih belum selesai.
"Gak tahu, kita foto lah!"
Austin semangat dengan ajakan gue, kami berfoto-foto mengabadikan moment, lalu saat Dimitri, Susan dan Sam ikut bergabung, gue minta tolong Mas Tara fotoin gue. Dan tahu apa? Mama dan keluarganya Austin ikut-ikutan.
Selesai hiruk pikuk wisuda, gue ikut Mama ke hotel tempatnya menginap. Mama gak mau ditinggal sendiri, jadi gue ikut nemenin sedangkan Mas Tara ada di kamar sebelah.
"De, kamu pulang kan?" Tanya Mama.
"Gak tahu Ma, Chandra ada rencama S3."
"Kamu gak mau pulang?"
"Berat Ma tinggal di Indonesia tuh." Jawab gue.
"Kan ada Mama, kalo kamu mau Mama bisa bawa kamu pulang, Papa pasti gak akan marah."
Pengin. Asli gue pengin banget pulang ke rumah, tinggal sama Papa dan Mama lagi, tapi gue gak bisa. Gak tahu kenapa, gue sudah nyaman seperti ini.
"De? Ayolah??!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SETARA
General Fiction- COMPLETED- Sebuah perjalanan hidup tentang seorang manusia yang ingin dianggap SAMA meskipun tahu ia berbeda dengan orang kebanyakan. Sebuah cerita tentang penebusan masa depan karena sudah lalai di masa lalu. Dan tentu saja, ini sebuah cerita cin...