"Ma, Rena berangkat dulu." Pamit Rena pada ibunya.
Tanpa menjawab respon Sandra, ia langsung pergi begitu saja. Cih, dasar anak tidak tahu diri! Sama seperti ayahnya batin Sandra. Ibunya yang bernama Sandra tak mempedulikannya. Memang sudah biasa baginya hal seperti ini. Sandra selalu tutup mulut jika berada didepan anaknya.
Rena Archelia Wijaya, gadis berumur 17 tahun berbadan tinggi, langsing, dan rambut yang panjang yang selalu ia geraikan setiap ke sekolah. Gadis yang duduk dibangku SMA yang dijuluki The Queen Of Smart Girl di SMA nya memang pintar, hari-harinya disekolah memang terlihat selalu bahagia didepan teman-temannya.
Namun tidak dengan dirumah, ketika dirumah ia terlihat sangat menyedihkan.
Dirumah ia selalu tidak dipedulikan oleh ibunya. Bagi ibunya, dirinya hanya menumpang tidur di rumah ibunya. Makan? ia masak sendiri. Uang? Ia hasilkan sendiri.Ayah? Sebenarnya dia mempedulikan Rena, namun saat dirinya akan menjenguk putrinya, ia selalu dicegah oleh Sandra. Keduanya memang bercerai, hanya karena masalah sepele, yang seharusnya diselesaikan dengan baik. Namun keduanya lebih memilih langsung bercerai. Yaitu saat Rena tidak mengerjakan satu pekerjaan rumah yang diperintah oleh Sandra.
Sandra memaki-maki Rena karena hal itu yang membuat pertengkaran diantara dirinya dan suaminya terjadi. Hingga akhirnya ia memilih bercerai dengan suaminya. Itulah yang membuat Sandra sangat membenci Rena. Sandra selalu menganggap Rena adalah anak sialan yang selalu mengganggu hidupnya.
Dirumah, Rena tinggal bersama ibunya dan sepupunya yang bernama Hana. Dia maha siswa di universiatas swasta yang letaknya jauh dari rumahnya.
***
Kini gadis berparas cantik itu sedang duduk menunggu bus yang akan ia tumpangi pergi ke sekolah. Hari-harinya memang seperti itu, berangkat dan pulang menggunakan bus. Sekitar 10 menit, bus datang dan ia segera masuk kedalam bus tersebut.
Saat turun dari bus, Rena segera memasang ekspresi muka yang terlihat bahagia dan ceria. Itulah yang ia lakukan untuk menutupi kesedihannya dan kemurungannya didepan teman maupun guru.
Disekolah tidak ada orang yang mengetahui nasibnya sekarang, bahkan sahabatnya pun tidak tahu. Rena tidak ingin menyusahkan orang lain karena dirinya. Ia lebih memilih untuk diam menahan semuanya.
Disepanjang koridor sekolah, banyak siswa-siswi yang membicarakan liburannya bersama orang tuanya. Hatinya sakit,ia juga ingin seperti itu. Bukan hanya liburan saja yang ia inginkan bersama orang tuanya, ada juga hal lain yang membuatnya sakit. Seperti, sahabat-sahabatnya yang selalu diantar jemput oleh orang tuanya, ketika sahabatnya bercerita tentang orang tua mereka didepan dirinya.
"Woy, ngelamun aja lu nyet."
Gimana nih?bagus ga?semoga kalian suka😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Girl
Teen FictionAku lelah berpura-pura kuat meskipun aku lemah. Aku juga lelah harus menanggung semua pelampiasan ibuku. Tolong bantu aku bagaimana caranya aku terlepas dari semua sandiwara ini.