"Kamu jahat" ujar Rena.Tangannya memukul dada Reyhan.Rena tidak mempedulikan Reyhan yang meringis kesakitan.
"Aku?kenapa?" tanya Reyhan bingung.Sungguh pria tidak tahu diri yang tidak menyadari akan kesalahannya.
Reyhan membawa Rena kedalam dekapannya.Nyaman,yang Rena rasakan sekarang didalam dekapan kekasihnya."Tolong jangan pergi" lirihnya masih dalam pelukan Reyhan.
"Iya.Aku ga akan pergi" ujar Reyhan.
"Bohong"ketus Rena lalu melepaskan pelukannya.
"Gak"
"Promise" ucap Rena menunjukan jari kelingkingnya.Reyhan menyelipkan jari kelingkingnya pada jari kelingking kekasihnya "promise" jawab Reyhan.
Reyhan kembali membawa Rena kedalam dekapannya.Rena menarik bibirnya keatas hingga senyum terukir diwajahnya.Dibalik senyum itu,ada kesakitan yang Rena rasakan.Rena yakin,setelah ini Rena akan kembali tersakiti oleh Reyhan lagi.
Betapa bodohnya Rena masih tergiur akan ucapan ucapan manis Reyhan.Entah kenapa ketika Reyhan mengucapkan kata-kata manis mampu membuat Rena luluh dan tidak marah lagi.
Tiba-tiba ponsel Reyhan bergetar.Ia segera melepaskan pelukannya.Rena pun mengerti.
"Aku harus pergi sekarang" tanpa menunggu jawaban dari Rena,Reyhan langsung melenggang pergi begitu saja.
Rena menghembuskan nafasnya gusar.Ia tak peduli dengan sikap Reyhan yang mulai berbeda.Karena Rena tahu dalam beberapa waktu lagi Rena akan ditinggalkan oleh Reyhan.
Tidak lama kemudian Dina datang sambil membawa kantong kresek yang ia pegang di kedua tangannya.
"Lo bawa apa sih Din?kek ibu rumah tangga aja lo bawa segitu banyaknya"
"Belanjaanlah.Yakali gue bawa bom atom"
"Yeuu....tumben banget lo belanja"
"Wajar aja gue ini anak kost-an" Dina memang tinggal disebuah kost yang sederhana.Alasannya sangat singkat.Dina ingin hidup mandiri dan tidak ingin selalu merepotkan orang tuanya.Sebenarnya orang tua Dina memang orang kaya.Namun ia lebih memilih tinggal sendiri.
"Oh iya gue lupa"
"Tadi gue liat Reyhan pergi.Mau kemana dia?"
"Gatau"
"Lo bego apa gimana sih Ren?Reyhan itu pacar lo.Masa lo kaga tau sih" ujar Dina agak membentak.
Rena diam mematung mencerna ucapan Dina.Apa yang dikatakan Dina memang benar.Tapi apa jadinya kalau Rena sudah tahu kalu Reyhan selingkuh.Mulutnya seakan kaku untuk mengatakan hal itu pada sahabatnya karena jika sahabatnya mengetahui hal tersebut,akan terjadi perang diantara Reyhan dan Dina.
"Kok lo diem aja sih Ren?"
"Gatau gue.Dia pergi gitu aja tanpa bilang ke gue mau pergi kemana"
"Aneh gue sama dia.Kayanya dia ga sayang lagi sama lo"sewot Dina.
"Kok lo ngomong gitu sih Din?nethink mulu perasaan"
"Tau ah.Pusing gue.Ren,gue pulang ya"
Rena mengangguk lalu berkata "hati-hati"***
Setelah beberapa hari Rena dirawat di rumah sakit,akhirnya kini dia diperbolehkan pulang.Bima membawa Rena ke rumahnya tanpa sepengetahuan Sandra.
Rena berharap agar Sandra dapat menjenguknya untuk mengetahui keadaannya.Namun,setelah ia berfikir panjang,harapannya terlalu tinggi untuk hal semacam itu.Sekalipun Rena sakit ia tetap tidak akan mempedulikannya.Ia lebih memilih memikirkan dunia luarnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Girl
Teen FictionAku lelah berpura-pura kuat meskipun aku lemah. Aku juga lelah harus menanggung semua pelampiasan ibuku. Tolong bantu aku bagaimana caranya aku terlepas dari semua sandiwara ini.